UL_3

81 10 0
                                    

Mungkin kedekatan kita yang membuat semua bibir mulai bergelombang_
Batin Wanita Yang Baru Mengenal Dunianya

✏✏✏

"Via berangkat dulu ma"ucap Via dengan mencium punggung tangan Wina

"Hati hati,nanti pulang mama jemput"jawab Wina

Via mulai berjalan menelusuri lorong kelas,dengan memegang ransel yang cukup kuat

Hari ini menjadi hari keduanya dijakarta,berjalan sendiri,waktu yang tepat bagi Via untuk berangkat cukup pagi,alasan yang cukup kuat agar Via tidak takut untuk berjalan sendiri terlebih lagi keadaan sekolah masih cukup sepi ya walaupun hanya beberapa anak yang sudah datang

Mulai menaiki tangga untuk menuju gedung kelas XI,dalam hati Via mengutuk didirinya sendiri kenapa letak kelasnya berada paling unjung,saat Via melewati ruang Musik yang berada diantara kelas XI Bahasa 1 dan 2, dapat terdengar suara tangisan yang agak keras dan dapat membuat suara gaung jika sederetan gedung XI masih kosong

Saat Via dekat dengan ruangan tersebut Via yang awalnya bergerutu dengan kelas yang berada diujung ya walaupun itu ujung yang berbelok, menjadi takut Semakin dekat semakin keras,Via mulai menelan salivanya dengan kelu

Sedikit terbuka pintu ruangan tersebut,dengan berani dan bermodal doa dan tangan kosong(mau perang kali,-),Via mulai menuntun langkah kaki mendekat dengan ruangan tersebut,semakin keras ditambah takut yang menyerangnya

Saat Via mulai memasuki ruangan tersebut,dapat dilihatnya seseorang wanita yang duduk didepan piano dengan rambut yang acak acakkan, dengan berani ia menepuk pundak seseorang atau apalah itu,setelah Via menepuk pundak wanita tersebut yang awalnya suara tangisan berubah menjadi suara tawa dan wanita tersebut menoleh dimana Via tengah berdiri dibelakangnya

Pandangan Via mulai kabur dengan seiringnya wanita itu menoleh seperti ada cahaya terang yang menyerpanya dan mengharuskan Via menutup matanya dalam hitungan detik tubuh Via mulai merasa akan ada menopangnya saat ia akan terjatuh seketika Via mulai tak sadarkan dir

✏✏✏

Sedikit samar samar Via mulai membuka matanya,ruangan serba putih yang pertama ia lihat ditambah bau minyak yang menyenggat di daerah hidungnya sedikit membuat ia tersadar, berada diatas ranjang ditemani seseorang yang tidur disebelahnya sambil terduduk hanya saja kepalanya yang diletakan diatas ranjang

Via baru menyadari jika ia berada diruangan UKS ditemani lelaki yang kemarin ia baru temui, erangan yang cukup keras yang ditimbulkan dari rasa nyeri dikepalanya membuat lelaki tersebut terbangun

"Masih pusing"tanya lelaki tersebut

"Udah mendingan,maaf ngebangunin kakak"jawab Via

"Udah makan"tanya lelaki tersebut dan dijawab gelengan oleh Via

Dengan sekejap lelaki tersebut langsung melesat keluar entah kemana, membuat Via semakin binggung dengan tingkahnya

Via mulai kembali mengerjapkan matanya, berusaha menghilangkan segala tanya yang mengiang dikepalanya

Semenit kemudian didengarnya suara langkah kaki yang mendekat membuat Via untuk membuka matanya kembali, dapat dilihatnya lelaki yang meningalkan semenit lalu kembali dengan sekantong plastik kecil yang ia bawa

"Diamakn roti sama obatnya"ucap lelaki tersebut

"Obatnya dari Pmr yang tadi disini"lanjutnya

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang