5. Konflik Hati

257 39 0
                                    

Ini cerita sebelum Soonyoung's dream.

Cerita waktu mereka pulang sekolah

.

.

.

.

.

.

Say Love

Happy reading..

Bel pulang sekolah berbunyi.

Soonyoung melangkahkan kedua kaki jenjangnya secara bergantian pada lorong sekolah yang sepi. Kakinya terus berjalan hingga berhenti tepat pada sebuah pintu putih dengan kaca buram berada ditengahnya, bertuliskan 'Ruang Seni'.

Soonyoung menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan melalui mulutnya, setelahnya dia menghadap kedepan dan mengarahkan tangan kanannya untuk mengentuk pintu bercat putih tersebut.

'Tok Tok'

'Kriet'

Soonyoung membuka pintu tersebut dan melangkahkan kakinya masuk dengan perlahan. Pemuda itu mulai mengedarkan pandangannya, meneliti satu persatu wajah – wajah asing yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Ada sekitar 8 – 9 orang di dalam sana.

"Ah itu Jihoon" Batin Soonyoung, pandangannya tertuju pada Jihoon yang sedang memainkan piano putih di pojok ruangan. Kakinya hendak melangkah lebih jauh untuk menghampiri Jihoon, sebelum sebuah suara asing hinggap di telinganya.

"Hei, siapa kau?"

Soonyoung menolehkan kepalanya ke samping kanan hanya untuk melihat lelaki yang sedang menatapnya dengan pandangan nyalang dan curiga. Sekilas Soonyoung melirik sedikit pada name tag pemuda di sampingnya 'Choi Seungcheol'.

"Hei, aku sedang bertanya kepadamu, apa kau bisu hah?"

Seungcheol mendekat ke arah Soonyoung dan mendorong bahunya. Kegiatan yang dilakukan dua pemuda itu membuat manusia lain yang berada di tempat itu menghentikan semua aktivitas mereka dan menyapukan matanya ke arah dua pemuda yang sedang berkelahi.

"Hei ada apa ini, kenapa kalian bertengkar- Oh Soonyoung ?"

Jun yang bermaksud memarahi kedua orang yang sudah membuat keributan itu mengurungkan niatnya saat melihat Soonyoung yang berdiri di ambang pintu lengkap dengan wajah yang ketakutan.

"Kau mengenal orang aneh ini? Oh Soonyoung? Kau Kwon Soonyoung?" Seungcheol yang awalnya bertanya pada Jun, mengalihkan pandangannya ke arah Soonyoung.

Soonyoung yang ditanya hanya menganggukan kepalanya dua kali.

"Heh, Jadi kau yang bernama Kwon Soonyoung" Seungcheol meneliti Soonyoung dari bawah merambat ke atas dan berhenti tepat pada wajah rupawan Soonyoung.

"Si pangeran bisu toh" Seungcheol menatap Soonyoung dengan pandangan meremehkan, setelahnya dia tertawa dengan keras, membuat penghuni lain yang berada di dalam sana merasa terpanggil untuk ikut tertawa.

"Hahaha, aduh perutku sakit, hei apa kau salah masuk ruangan? Ini ruang seni bukan unit gawat darurat, atau jangan – jangan selain bisu kau juga buta heh? Kasian sekali haha" tawa Seungcheol terdengar makin keras, orang – orang yang berada di sekitarnya pun juga ikut mengeraskan tawanya.

"Hentikan!" Sebuah suara manis namun tegas masuk melingkupi gendang telinga Soonyoung.

Seketika ruangan tersebut mendadak hening. Jihoon- oknum pembentakan tadi - menatap nyalang satu persatu orang – orang yang secara tidak sadar melakukan pembullyan kepada pemuda baik hati bernama Soonyoung.

Jihoon mulai berjalan mendekat ke arah Soonyoung dan berhenti di depannya, membelakangi Soonyoung dan menatap nyalang ke arah teman –temannya.

"Apa yang kalian lakukan? Mau menjelek – jelekan nama Seventeen dengan melakukan pembullyan seperti ini? Kenapa pikiran kalian rendah sekali ha? Kalian membuatku kecewa, apa dengan melakukan hal ini kalian berpikir kalian manusia yang sempurna? Dimana otak kalian"

Jihoon mengeluarkan semua kata – kata yang tadi sempat bersarang di otaknya saat teman – temannya asyik mencela Soonyoung. Sementara Oknum yang diperdebatkan menundukkan kepalanya, dia merasa manusia paling lemah dan tidak berguna. Bisa – bisanya dia dibela oleh seorang gadis? Dia merasa harga dirinya sebagai seorang lelaki menghilang bahkan tidak ada sama sekali.

"Hah, aku kecewa pada kalian" Jihoon menghela nafasnya, mengambil tasnya yang berada di sebelah pintu masuk lalu melangkahkan kaki cantiknya keluar menuju ruangan tersebut.

Soonyoung yang merasa ini semua salahnya bermaksud mengejar Jihoon, namun sebuah suara lagi – lagi menginterupsinya.

"Mau kemana kau? Jangan lupa kalau ini semua adalah salahmu, urusan kita belum selesai" Seungcheol sengaja menabrakkan bahunya pada bahu Soonyoung. Lalu berjalan keluar meninggalkan Soonyoung yang diam mematung.

"Ehm, halo"

Soonyoung yang sedang menunduk mulai mengangkat kepalanya ke depan. Ada 5 orang disana, salah satunya Jun. Soonyoung menatap salah satu orang yang tadi menyapanya, memberikan senyuman tulus yang mampu mengahangatkan hati orang yang melihatnya.

"Em, maafkan kami yang menyambutmu dengan kurang baik, Cheol oppa memang orang yang temperamental, dia mudah marah dan menurutku orang yang sedikit resek sih, ehm, kumohon kau tidak terlalu memikirkan perkataannya tadi, oh iya ngomong – ngomong namaku Boo Seungkwan, kau bisa memanggilku Seungkwan atau Kwanie"

'Cerewet sekali' Batin Soonyoung, Soonyoung yang sedari tadi mendengarkan penuturan gadis berpipi bulat bernama Boo Seungkwan itu kembali memberikan senyum tulusnya lalu merogoh kantung celananya dan mengambil sebuah kertas juga pena.

"Kwon Soonyoung, salam kenal Kwanie "

"Namaku Hong JIsoo, kau bisa memanggilku Jisoo, yang berwajah seperti rubah ini namanya Jeon Wonwoo, lelaki sok tampan ini Wen Junhui, dan si hitam ini bernama Kim Mingyu, salam kenal Soonyoung" Gadis bernama Jisoo itu tersenyum seperti kucing lucu, berbeda dengan kata – kata yang keluar dari mulutnya. Mengakibatkan orang – orang yang berada di sekitarnya memandangnya dengan tajam.

"Kau jahat sekali noona, wajahmu tidak sesuai dengan mulutmu. Dan lagi aku tidak hitam hanya saja kalian yang terlalu putih" Mingyu berbicara dengan mengerucutkan bibirnya.

"Berhenti melakukan itu Kim, kau menggelikan" Wonwoo Menampar mulut Mingyu dan melayangkan pandangan jijik pada kekasih tiang nya itu.

Soonyoung yang melihat interaksi ke lima sahabat itu hanya tertawa tanpa suara, mengundang yang lainnya untuk ikut tertawa.

Mungkin hidup Soonyoung disini tidak akan seburuk yang dia pikirkan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Makasih buat yang mau mantengin coretan gaje saiya :'v, ngomong ngomong maaf kalo ada typo dan maaf saya lama update :v.

Ini udah publish ya, buat yang tadi udah masuk notif Chapter 5 itu kesalahan teknis. Gomenasai ne~

Akhir kata, tekan tombol bintang agar kita sama – sama bahagia :v

Salam sayang...

Naru 


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Say Love I SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang