Aku dibesarkan oleh kedua malaikat dengan segala keahlian masing-masing, Ayahku Harimau & Ibuku adalah bunga Tulip yang segar.
Aku disiapkan untuk menjadi panglima yang gemilang ditengah peperangan kehidupan.
Dilatih bagaimana bertarung dan memimpin sebuah batalyon ego yang bersemayam di pikiran.
Ditempa bagaimana berkebun di ribuan hektar perasaan dan terus memupuki mimpi agar nurani tak pernah layu.Dikota ini aku tumbuh sebagaimana kebanyakan anak anak kota ini tumbuh,
Bermain bola ditengah hujan, lalu pulang setelah adzan hampir berkumandang menggetarkan atmosfer bumi.
Berlari dan bersembunyi ketika kaca jendela tetangga sudah pecah terkena bola plastik murahan penuh cerita.Aku menghadapi masa kecil dengan banyak hentakan kehidupan dari lingkunganku. namun terimakasih, aku semakin menjadi prajurit tangguh.
Bertahun tahun berlalu, aku menginjak-injak masa remaja dengan sepatu converse ku.
Menghadapi dunia dengan kesombongan yang selalu kubawa-bawa di dalam ransel kulitku.
Hasil berlatih kepada harimau dan bunga tulip kuterapkan dalam kehidupan remaja ini.Menantang kehidupan seganas serigala muda yang haus berkelahi sembari menebarkan pesona bunga anggrek beracun pada gadis-gadis dengan jabatan strategis disekolah.
Selanjutnya hanya Tuhan yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Putih Dan Kota Hujan
PuisiPermukaan jalanan kota dan pipimu yang sama-sama tengah basah