1

2.7K 85 0
                                    

Kejarlah mimpimu setinggi langit itulah kata pepatah yang selalu menyemangatiku sampai sekarang, tak ada yang paling membahagiakan ketika kita bisa menggapai mimpi dan cita cita
Aku sangat bersyukur karna perjuangan ku tak sia sia selama ini.
Aku masih memandang takjub kepada layar ponselku bibirku yang tak henti hentinya tersenyum lebar sekali lagi kuperiksa layar ponselku tak ada perubahan tetap ada bait bait tulisan yang membuat ku sangat girang

"aaaahhhhh aku bisa aku berhasil terimakasih tuhan kau telah mengabulkan doaku"

Bahagia itu definisi yang aku rasakan sekarang bagaimana tidak bahagia saat kau tau bahwa kau lulus tes beasiswa S2 kedokteran di Seoul Korsel.
Tut tut tut nomor yang anda tuju tidak menjawab cobalah beberapa saat lagi

"ottoke mamah kenapa gak angkat telpon ku sih, baiklah aku harus cepat cepat pulang aku harus mengabarkan mereka"

Aku bergegas ke parkiran motorku dengan bibir yang masih melengkung lebar

"rosee.. "

Mendengar nama ku di panggil oleh suara yang tak asing sontak membuat aku berhenti berjalan
Bugghhh seseorang memelukku dari belakang aku pun berbalik dan membalas pelukan nya

"cukkaee rose aku benar2 bangga padamu!"

teriak sahabatku jennie

"yakkk jangan terlalu erat memelukku aku tak bisa bernafas"

Sontak mendengar keluhku jennie langsung tersenyum memamerkan jejeran gigi putihnya

"omo lihatlah siapa yang sudah berhasil dengan impian nya"

ejek jennie mebuatku tersenyum malu

"eh btw makasih buat semuanya"

"buat semuanya apa? " tanya nya dengan muka yg sok polos

"makasih untuk menjadi sahabatku selama ini membantuku ketika aku kesulitan mendengar kan keluh kesah ku menemaniku disaat aku sus ehmm" belum sempat aku bicara jennie sudah membungkam mulutku

"stopp jangan bicara seperti itu kau membuat mataku berkaca kaca" aku yang mendengar nya langsung memeluk sahabat ku tercinta

"kau tau aku beruntung mempunyai sahabat seperti mu" kataku tulus sambil memeluknya erat

"yakk kau kan masih seminggu lagi yang akan berangkat kenapa harus pisah2an sekarang" bentak jennie sambil mendorongku dari pelukannya

"aisshhh kau ini bisa gak sih gak pake kekerasan sakit semua badanku tau"

"hiks hiks kau membuatku menangis" aku terenyuh ketika jennie mengeluarkan air matanya tanpa sadar air mataku menetes aku pun memeluk nya lagi kita menangis dalam pelukan
"yakkk aku menangis juga berhentilah menangis" tiba tiba jennie melepaskan pelukan nya
"astaga rose"
"ada apa? "
"aku ada janji ketemu jackson di rooftop gedung hukum aku pergi dulu kau langsung pulangkan? " aku hanya mengangguk saja
"kalau begitu pulang hati hati dijalan aku pergi dulu bye" jennie berlari terburu2 aku hanya menatapnya tak percaya hei barusan dia ber lebay lebay denganku sekarang lihat dia pergi begitu saja hanya ketika dia mengingat kembali janji nya dengan pacar nya itu.
Aku tersenyum merasa bahagia ketika sahabatku berbahagia
"aku harus segera pulang"

" hello mama, anyyeong" teriakku dari luar sambil membuka sepatu hendak masuk kedalam rumah
"aduh kenapa sih teriak teriak gitu anak mama yang cantik ini"
Greep aku mengahburkan tubuhku kedalam pelukan mama dengan senyuman yang lebar
"aduh kenapa ini?" tanya mama heran dan membalas pelukanku
"mama kira2 tau gak berita baik apa yang ingin rose sampein ke mama?" ku lepas pelukanku dari mama dan menatap mama dengan senyum lebarku
"ehmmm apa ya?  Punya pacar mungkin?" sektika senyumku layu, satu hal yg perlu di ingat aku sangat sensitif dengan kata pacar, eh tunggu bukan berarti aku tidak normal tentu saja aku normal hanya saja aku tidak punya waktu untuk mencari cowok yg cocok untukku
" selain itu ma"
"mama gak tau ih jangan buat mama bingung deh" aku yang melihat mama jengkel hanya tertawa
"tarraaaaa..." aku memperlihatkan layar ponselku lebih tepatnya satu email masuk kepada mama
Hening sejenak lalu mama merangkul ku kepelukannya dengan senyuman yang tak kalah lebar denganku
"akhirnya anak mama ini berhasil juga selamat sayang mama bangga sama kamu ayo masuk kita harus rayakan keberhasilan kamu sayang segera telpon papa mu suruh cepat pulang dan jangan lupa telpon teman2 mu ajak mereka bergabung dengan kita" aku tersenyum senang
"siap bos laksanakan perintah" mama dan aku pun tertawa keras.

MY OPPA IS AN IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang