your lie in april 四月は君の嘘。<Bang Yedam>

tiga さん。

"Naya!"

Naya menoleh ketika suara Yedam menginterupsi kegiatan mencatatnya. Cewek itu bisa merasakan beberapa pasang mata menatapnya tak suka.

Ya iyalah gak suka, Yedam teriak didalem  perpustakaan coba. Emang ya, orang pinter itu gak menjamin dia bakal bertindak bodoh.

"Yedam, kecilin suara lo."ujar Naya gemas seraya mencubit pinggang sahabatnya.

Yedam nyengir, "Sorry."cicitnya pelan.

Cowok itu kemudian menunjukan layar ponselnya kearah Naya sembari tersenyum lebar, setiap patah kata yang Naya baca membuat kedua sudut bibirnya tertarik keatas.

"YEDAM LO LOLOS DEMIAPA?"

Kemudian terdengar suara rotan dipukul diatas kayu ek. Penjaga perpustakaan menatap kedua remaja yang tengah menutup kedua mulutnya masing masing.

"Kanaya! Gerhana! Keluar kalian berdua!"

***

Tak henti-hentinya Naya berkata kalau dia bangga sama Yedam perihal cowok itu lolos seleksi ke jenjang internasioanl. Gila siapa yang gak bangga coba kalo begitu?

Makanya Naya langsung ngajak Yedam makan, dia bahkan merepotkan diri buat manggang daging terus ditaro dipiring Yedam.

"Lo harus makan yang banyak biar tambah kuat."ujar Naya sambil nyengir.

Yedam balikin daging itu ke piring Naya, "Lu harus makan yang bangak biar tambah tinggi."ujar Yedam nyengir lebih lebar.

Decakan halus mencelos dari bibir Naya, namun karena sibuk memanggang dia tidak mengidahkan ejekan resek Gerhana Yedam itu.

"Kapan berangkat ke German?"tanya Naya, membuat Yedam menghentikan kunyahannya.

Cowok itu menatap Naya sebentar, he clear his throat sebelum dia balik ngunyah lagi.

"Awal tahun, ih lu makan juga Nay."protes Yedam ketika Naya terus menerus meletakan daging di piringnya.

Yedam menatap Naya yang lagi ngelamun mendadak. Ia memetik jarinya didepan wajah sahabatnya itu sambil terkekeh pelan.

"Jangan rindu ya, berat biar aku saja."ujar Yedam ngawur.

Mata Naya mengerinyit, dia menodongkan capitan masak kearah Yedam seraya melotot garang.

"Pala lo belom pernah gue lelepin ke arang ya?"

Dan Yedam gabisa berhenti ketawa begitu melihat Naya yang berusaha galak padahal salah tingkah sendiri.