"ALISAAAA!!!!! KITA SEKELAS LAGI YEY"
Seorang gadis berteriak kegirangan menuju salah satu ruang kelas memanggil nama salah satu temanya itu."Apaan si, gausa teriak juga kali, sumpah ya gue bosen sama lo terus."
"Alah kalo gaada gue juga lu kesepian"
🐦🐦
Dua orang gadis memasuki sebuah ruang kelas, dimana diatas pintu kelas tertulis.
XI MIPA 2
Di kelas berukuran sedang dengan cat warna cream itu sudah ada banyak orang yang sudah menduduki tempat mereka, yang tersisa hanyalah bangku depan dan satu bangku pojok ruangan.
'stategis' pikir gadis berkucir belakang tersebut.
"Al kita duduk di belakang"
Gadis itu hanya mengangguk tanda menyetujui permintaan temanya itu.
Tak lama semua bangku penuh, suasana kelas gaduh tak karuan, yang alisa inginkan hanyalah kesunyian, entah kenapa moodnya menurun belakangan ini, bertambah lagi fakta bahwa di kelas 11 ini ia akan bertambah sibuk dengan tumpukan tugas dan pekerjaan, biasanya alisa selalu tertawa dan ikut memenuhi bisingnya kelas dengan suaranya. Tapi ini berbeda, mengingat nilainya turun semester lalu, dia akan mendapat hukumanya nanti.
"Al,min ganyangka ya kita satu kelas lagi" ucap gadis berambut panjang terurai.
"Haha iya nih dhit"
"Lama ya bro ga ketemu"
Alisa kembali memakai earphone.nya yang ia bawa dan memilih untuk tidak mendengarkan percakapan temanya, dhita dan mina. Jangan tanya kenapa, moodnya sangat buruk sampai saat bel berbunyi pun, Dia hanya mampir sebentar ke kantin dan pergi ke perpus untuk menenangkan diri, bukan untuk baca buku ataupun tidur, ia hanya ingin rileks, karena minggu kemarin dia terbebani dengan tugas-tugas yang harus ia kejar karena beberapa hari tidak masuk, tapi tetap saja nilainya turun.
Entah karena terlalu santai, atau mungkin karena suasana perpus yang memang sejuk oleh ac sehingga membuat alisa tertidur lelap. Terlelap dalam mimpi yang indah sampai dia menuju mimpi yang paling buruk. Baginya.
"Hey, mba, bangun, perpustakaan tempat untuk membaca bukan tidur, hey mbaa"
Terlihat seorang laki-laki yang tengah membangunkan gadis kecil yang sedang terlelap dalam mimpinya itu, itu bukan bentakan, bukan pula nada yang halus, dia hanya membangunkan alisa dengan nada tinggi."a...a?ya" gadis berkucir itu baru terbangun dari mimpinya, matanya yang baru terbuka melihat bayangan samar-samar yang semakin jelas.
Laki-laki seumuranya dengan potongan rambut rapi dengan pakaian osis, rapi dan cantik.
"Dilan!?..."
Entah apa yang ada dipikiran alisa sampai memanggil laki-laki itu dilan,
"Bentar lagi bel masuk, lo malah asik asik tidur di perpus, dan lagi gue tau gue ganteng tapi gue bukan dilan"
Ah iya dia bukan dilan, ayolah kiki kau mempermalukan dirimu sendiri.
"ah iya maaf"
Gadis itu langsung berdiri dengan rambut acak-acaknya berlari menuju kelas.
"Manis"gumam dilan
Ah dilan sadar, dilan? Ah suara lembutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake.
ФанфикSemuanya palsu. Dia, mereka, bahkan kamu. Apakah wajahku ini juga palsu? Senyum ku? Air mata ku? Bahkan perasaan mu padaku? Palsu. -alisageva.