Angin yang sejuk menerpa diri, wajah cantik indah berseri, berbalur keringat menetes di pipi, sungguh indah ciptaanmu ini, tak tertandingi tak terganti.
Berkali-kali ethan mengedipkan mata, melihat spion kaca, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Gadis yang dulu dilihatnya penuh noda nan kotor, kini cantik dengan rambut terutai dan keringat membasahi pipi, tengah menikmati indahnya kota ini.
Alisa, gadis yang ia bangun kan tadi, wakil ketua MIPA2, adalah gadis yang ia bonceng di motornya saat ini, sedang menggumamkan sesuatu yang bisa ethan lihat dari sepion, mulai berteriak, dan mendorong-dorong tubuh ethan dengan kuat.
Brakkk...
Sebelum terhempas kejalanan dengan darah mengelucur di kepalanya.
Ethan sadar!
Lamunanya membuyar kala kecelakaan itu terjadi, terlalu terlelap dengan indahnya ciptaan tuhan membuat ethan melakukan hal yang fatal, dia melamun sampai menerobos lampu lalu lintas dan menabrak mobil yang tengah melaju.
"Ya tuhan alisaa!"
Gadis yang di boncengnya telah terkapar tak berdaya berlumuran darah di sekujur tubuhnya.
Ethan tak bisa berbuat banyak, badanya sangat berat, sekujur tubuhnya kaku, dan pandangan mulai kabur, hingga tersisa kegelapan yang tak berujung.
👀
Perlahan mata alisa terbuka, tercium bau-bau khas obat, dan dinding-dinding yang bercat putih, pandangan alisa beralih ke siku kirinya yang berbalut kain putih dengan warna gelap di tengahnya.
Alisa hendak bangun dari posisinya namun ia merasakan kepalanya memberat dengan sakit yang menusuk ke dalam, ia tak bisa bangun.
"Sial, kepala gue"
Umpat alisa berkali kali karena rasa sakit yang teramat sangat di kepalanya, ia berbaring kembali di tempat tidur putihnya lalu tersadar dengan keberadaan pasien lain yang ada di sampingnya, ethan.Ethan terbangun dan melakukan hal sama seperti alisa, mencoba bangun. Hasilnya sama, nihil. Ethan menatap alisa yang tengah menatapnya juga, dalam lubuk hatinya, dia sangat merasa bersalah kepada alisa, ia yang mengajak alisa pulang, ia juga yang menyebabkan kecelakaan itu.
"Al, maafin gue ya, gara gara gue, lo jadi kecelakaan gini"
"Udah lah mungkin kehendak tuhan kaya gini, ambil sisi positifnya aja, gue bisa berdua sama lo"
Lupakan alisa yang menahan rasa sakit itu, lihat muka ethan menahan tawa itu.
Manis, batin alisa
"Hahaha, lo ternyata pinter gombal ya"
Alisa tersenyum sombong menatap ethan. itulah yang ia suka, membuat semua temanya tersenyum, gembira dan bersemangat
"Udah lah, gausa di pikirin, selow aja sama gue mah"
Ethan tak habis pikir dengan gadis di sampingnya ini, bisa-bisanya dia tersenyum, bahkan membuat orang tertawa, sedangkan dirinya tengah menahan sakit yang ia alami karenanya.Gadis kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake.
Fiksi PenggemarSemuanya palsu. Dia, mereka, bahkan kamu. Apakah wajahku ini juga palsu? Senyum ku? Air mata ku? Bahkan perasaan mu padaku? Palsu. -alisageva.