Aku adalah seorang remaja yang sedang beranjak menuju dewasa. Namaku Aisyah Siti Nurul. Aku kini berusia 18 tahun dan sedang mengikuti pendidikan di bangku perkuliahan. Banyak orang yang memanggilku Aisyah. Aku kini berkuliah di salah satu PTN di Kota Bandung. Aku mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Jerman dan telah memasuki semester kedua.
Hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Aku berangkat dengan temanku. Tak lama kami tiba di kelas dan pelajaran pun dimulai. Setelah pelajaran berakhir, aku dan teman-teman bersiap untuk keluar kelas. Tiba-tiba, saat akan keluar kelas aku mendapat pesan dari Kak Ihsan untuk bertemu di masjid kampus sekalian shalat dzuhur. Aku pun membalas pesannya dengan kata 'iya'. Setelah itu, aku menuju masjid kampus untuk menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslimah. Aku berjalan dengan temanku yang bernama Amira. Saat sampai di masjid, kami langsung mengambil air wudhu karena adzan sudah berkumandang dan kami pun bersiap untuk shalat dzuhur berjamaah. Selesai sholat aku menyempatkan untuk bertilawah sebentar. Setelah itu, aku menemui Kak Ihsan di pelataran masjid.
"Assalamu'alaikum Kak Ihsan. Afwan ada perlu apa ya?" kataku.
"Wa'alaikumussalam Ai. Ada yang mau kakak bicarakan." Katanya.
"Yaudah, kakak bilang aja apa yang mau disampaikan." Kataku.
"Tapi jangan di sini Ai. Kita ke taman aja." Katanya.
Aku pun mengangguk dan mengikuti Kak Ihsan menuju taman. Kami pun duduk di bangku taman dengan jarak agak berjauhan. Pertemuanku dengan Kak Ihsan sebenarnya tidak baik dilakukan karena kami hanya bertemu berdua. Jika ada Amira pasti dia sudah menceramahiku untuk tidak berduaan dengan ikhwan yang bukan mahrom. Maafkan Ai Ya Allah. Ai tahu ini salah, tapi saat ini Ai masih belum bisa berjauhan dengan Kak Ihsan. Tapi akan Ai coba perlahan. Kuatkan Ai Ya Allah menuju jalan yang Engkau ridhai.
"Ai kakak minta maaf ya, selama ini sudah membuatmu kurang nyaman. Kakak tahu hubungan kita ini sebenarnya tidak dibolehkan dalam agama. Kakak juga sering diceramahi anak-anak di ormawa keagamaan yang kita ikuti. Tapi rasanya sulit Ai untuk melepas semuanya begitu saja." Katanya.
"Kak, Ai tahu ini salah. Dan Ai ingin kita mengakhiri semuanya. Ai tahu ini mungkin sulit. Tapi ingat kak, Allah tidak suka dengan hubungan yang belum halal. Ai ingin menjadi muslimah yang lebih baik kak. Ai harap kakak mengerti. Kalau hanya untuk membahas masalah ini, sudah cukup kak. Tinggalkan Ai untuk saat ini, hingga kita siap menyatukan semuanya dalam hubungan halal yang Allah ridhai. Ai permisi kak. Assalamu'alaikum." Kataku.
Aku pun beranjak pergi meninggalkan kak Ihsan. Dan tiba-tiba Amira menghampiriku.
"Ai, tadi ngapain ketemu Kak Ihsan? Berduaan di taman lagi." Katanya padaku.
Aku pun menghambur ke pelukannya sambil terisak.
"Ra, aku sudah mengakhiri semuanya. Bantu aku untuk menjadi muslimah yang baik ya." Kataku ditengah isakan yang tak terbendung lagi.
"Alhamdulillah Ai, kamu jangan sedih lagi ya. Insyaa Allah kita akan berjuang bersama untuk menggapai Jannah-Nya. Sekarang kita pulang ya, sebentar lagi sore." Kata Amira.
Kami pun lalu pulang bersama. Aku sangat bersyukur memiliki teman dan sahabat yang pengertian seperti Amira. Aku pun kini memutuskan untuk benar-benar berhijrah menuju yang lebih baik.
Ini adalah salah satu cerita mini yang saya buat. Mohon kritik dan sarannya ya..
Terima kasih semuanya :)
YOU ARE READING
PILIHAN TERBAIK
Short StoryAku adalah seorang remaja yang sedang beranjak menuju dewasa. Namaku Aisyah Siti Nurul. Aku kini berusia 18 tahun dan sedang mengikuti pendidikan di bangku perkuliahan. Banyak orang yang memanggilku Aisyah.