PILIHAN TERBAIK (Part 2)

8 0 0
                                    

PoV Ihsan

Aku menatap kepergian Aisyah. Ia kini telah menghilang dari pandanganku. Ya Rabbi, sejujurnya aku sungguh mengaguminya. Maafkan hamba-Mu ini yang telah membuatnya mengikuti bujuk rayu syaithan. Meskipun kami hanya sekedar bertemu saja, tapi itu tidak baik kan. Aku tahu itu Ya Rabbi. Maafkanlah aku, hamba yang hina ini. Yang telah tergoda oleh kenikmatan dunia. Yang telah terbujuk tipu daya syaitahan yang menyesatkan. Terima kasih engkau telah menyadarkankan kami. Aku akan berusaha memperbaiki diriku. Aku akan berusaha lebih mendekatkan diriku kepada-Mu. Aku ingin kelak bisa menjadi imam yang baik dan menjadi panutan untuk makmumku. Dan juga bisa membimbingnya untuk meraih ridha-Mu Ya Allah. Berjuang bersama menuju indahnya jannatul firdaus. Aamiin

Setelah kepergiannya, aku pun kembali ke masjid untuk menemui sahabatku, Fikri. Ya, kami selalu bercerita hal apapun. Kami sudah layaknya saudara. Maklumlah karena kami sama-sama anak rantau, jadi bisa sedekat ini. Ternyata Fikri sudah ada di pelataran masjid menungguku.

"Assalamu'alaikum Fik", ucapku.

"Wa'alaikumussalam, San. Ada apa nih bro, kayaknya ada sesuatu nih. Gak biasanya mukamu kusut begitu." kata Fikri.

"Tau aja kamu, Fik. Emang saudara paling peka kamu ini. Sebenarnya tadi aku habis ketemu Aisyah, Fik." kataku.

"Terus?" kata Fikri.

"Ya, intinya kami sudah mengakhiri semuanya. Aku juga gak mau terus bergulung dengan hal yang gak Allah ridhai. Sebenarnya udah lama dia ingin mengakhiri ini semua. Dan tadi adalah waktunya, Fik." kataku.

"Alhamdulillah, bagus dong itu. Jadi kalian gak akan lagi terjebak sama yang namanya zina. Kalian tau kan, zina itu gak cuma yang berhubungam sama kontak fisik aja. Tapi bisa juga lewat pandangan itu zina mata, bisa juga lewat perasaan itu zina hati, dan masih banyak hal lain yang bisa menuntun kita menuju zina. Dan sudah seharusnya, kita juga menundukkan pandangan kita. Jangan sampai syaithan dengan mudah menghasut kita. Kita harus pandai menutup pintu supaya syaithan tidak mudah menggoda kita. Dan sekarang kamu udah mengakhirinya, aku senang mendengarnya, San. Semoga istiqomah ya, San." ucap Fikri sambil merangkul bahuku.

"Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin. Syukron ya, kamu udah selalu mengingatkanku. Kamu sahabat sekaligus saudara terbaikku, Fik. Ingatkan aku terus ya, mari kita berjuang bersama di jalan Allah." kataku.

"Insyaa Allah, San. Mari kita bersama berjuang untuk meraih ridha Allah. Mari perbanyak melakukan amal kebaikan. Insyaa Allah, itu sebagai bekal kita untuk menghadap-Nya nanti. Apalagi kalau kamu nanti mau menghalalkan Aisyah, San. Hehehe" kata Fikri.

"Apaan kamu ini, Fik. Malah becanda. Tapi do'akan aja ya, supaya aku bisa segera mengkhitbahnya dan menikah dengannnya." ucapku.

"Wah ini anak, udah ngebet banget pengen nikah kayaknya. Aku do'akan semoga kalian disegerakan oleh Allah menuju ikatan yang halal. Supaya segala sesuatunya menjadi pahala. Aamiin." ucap Fikri sambil tersenyum jahil.

"Aamiin, udah ah jangan godain aku gitu. Liat aja ntar giliranmu, Fik. Ayo ah sekarang kita pulang." kataku.

"Iya deh, becanda doang juga. Yuk ah kita pulang." kata Fikri.

Lalu kami pun melangkahkan kaki meninggalkan pelataran masjid. Di perjalanan pulang kami sesekali bersenda gurau, membahas berbagai hal mulai masalah perkuliahan hingga organisasi yang kami ikuti. Aku bersyukur Allah telah mempertemukanku dengan Fikri. Dia sahabat dan saudaraku, yang selalu saling mengingatkan dalam ketaqwaan kepada Allah. Semoga persahabatan ini selalu abadi kekal hingga ke jannah-Nya. Aamiin

Assalamu'alaikum readers...
Kembali lagi dengan cerita ini. Awalnya cuma pengen bikin cermin (cerita mini), tapi setelah dipikir jadi pengen dilanjutkan nih hehe...
Mungkin karena lagi ada inspirasi aja..
Semoga suka ya 😀
Semoga ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini...

Kritik dan saran sangat ditunggu ya readers, terima kasih 😊

✨Libatkanlah Allah dalam setiap langkahmu✨

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PILIHAN TERBAIKWhere stories live. Discover now