Chapter 7 (b)

1.8K 161 25
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Save The Secret © azalea supasuna

Warning : OOC, typo, gaje, humor retjeh, dsb, dsb

TRANSFER FROM FANFICTION. NET

HAPPY READING
.
.
.
.

...yang mempererat hubungan
.
.
.

Canggung. Itulah yang Neji rasakan saat mereka bertiga berada di dalam mobil saat perjalanan pulang sekolah.

Jika tadi pagi Hinata tidak mau duduk di depan dan harus menjadikannya supir pribadi, kali ini tanpa disuruh Hinata langsung duduk di depan.

Sasuke kelihatannya juga tidak masalah. Ia asyik memasang headphone di kepalanya sambil menutup mata.

Seharusnya Neji merasa senang dengan keadaan ini. Ia jadi tak perlu menjauhkan adik kesayangannya dari ayam jadi-jadian itu. Namun entah mengapa saat ia melihat wajah murung Hinata, Neji merasa sedih.

Sampai di rumah pun Sasuke dan Hinata langsung bergegas ke lantai dua, dengan Sasuke yang berjalan di depan dan diikuti Hinata yang berjarak 3 meter di belakang.

Tidak ada kata ejekan dari Sasuke maupun ucapan terima kasih Hinata untuk Neji. Kalau ejekan Sasuke sih, Neji akan senang hati tidak menerimanya. Tetapi ini ucapan terima kasih dari Hinata. Garis bawahi kata Hinata.

Neji jadi kesal sendiri. Sebenarnya ada apa sih dengan kedua orang itu?!

Seperti kekasih yang sedang musuhan saja!? Wait! Neji pasti sudah gila karena berpikir seperti itu.

***

Sasuke menjatuhkan dirinya ke kasur tanpa melepas seragamnya.
Pikirannya melayang pada kejadian di kantin tadi.

Sungguh, ia tidak bermaksud berkata kasar kepada Hinata. Ia hanya kesal karena jus yang seharusnya ia minum malah dihabiskan Naruto.

Dan yang paling menyebalkan adalah saat Hinata membela Naruto dan memanggilnya dengan nama marga.

Bukannya ia tak mau mengambil jus tomat yang Hinata berikan. Ia hanya sedang berpikir untuk apa Hinata memberikan jus tomat itu kepadanya.

“Hah” Sasuke menghela nafas panjang.

Ia melihat jam tangannya. Satu setengah jam ? Ia memikirkan hal ini selama satu setengah jam ?!

Sasuke lelah. Ia mulai lelah dengan hal ini. Ia menutup kedua matanya dengan lengan kirinya.

Saat hampir terlelap tiba-tiba ia mendengar pintu kamarnya diketuk.

Tok.Tok

Sasuke mengerang kesal. Tidak bisakah orang itu membiarkannya tidur dengan tenang ?

Dengan wajah masam Sasuke mulai berjalan ka arah pintu. Ia berniat menyemprot orang yang berani mengganggunya.

Namun saat ia sudah membuka pintu, tidak ada siapa-siapa di depannya.

Save The Secret (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang