SAVE THE SECRET © azalea supasuna
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto. Saya cuma minjem
Warning : OOC,gaje,typo,alur aneh,dkl
Pairing : SasuHina
(Mohon maaf jika terdapat kesamaan cerita. Inspirasi saya banyak. Tetapi ini murni karya saya)
.
.
.
Hyuuga Hinata dan hidupnya yang biasa-biasa saja berubah, ketika seorang Uchiha Sasuke tinggal di rumahnya dan mengacaukan segalanya..
.
.
Chapter 2
Kringgg……
Bel tanda masuk sekolah berbunyi.Semua murid yang masih berada diluar kelas mulai memasuki kelasnya masing-masing. Di kelas XI-2 terjadi kehebohan.
Para siswi di kelas tersebut -kecuali Hinata dan Tenten- berebut tempat duduk di samping Ice Prince KHS. Siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke.
“Minggir pig ! Ini tempat dudukku !”
kata Sakura“Enak saja! Kau yang minggir, ini tempat dudukku!” balas Ino sengit
“Kalian semua minggir sana! Ini tempat dudukku! Iyakan Sasuke-kun ?” Tanya Karin pada Sasuke.
Tetapi yang ditanya tidak menjawab. Menoleh saja tidak. Ia fokus melihat awan di langit melalui jendela kelas, yang menurutnya lebih menarik untuk dipandang daripada sekumpulan gadis kelebihan hormon yang sedang mengerubunginya.“Ehem !” seseorang berdeham memecah suara cempreng para siswi.
“Eh, Kakashi sensei !” ucap Kiba yang kebetulan melihat Kakashi sudah berdiri di depan kelas .
“Apa kalian semua tidak dengar bahwa bel masuk sudah berbunyi dari tadi ? Hah, sekarang cepat semuanya duduk!” perintah Kakashi
“Ini tempatku”
“Enyahlah kau”
Suara cempreng dan aksi saling dorong kembali terjadi di sekitar meja Sasuke.“Kenapa mereka tidak berebut tempat duduk dengan ku saja ?!” keluh Naruto kepada Shikamaru
“Karena kau itu berisik dan merepotkan baka ” sahut Shikamaru malas sambil mengorek telinganya.
Naruto memajukan bibirnya sambil bersungut-sungut tidak jelas mendengar ucapan Shikamaru.
“Hah, aku mohon semuanya tenang !” bentak Kakashi yang mulai kesal melihat keadaan kelas.
Tapi tetap saja, tidak ada perubahan berarti.
“Diam !” kata Sasuke dingin yang sukses membuat keadaan sunyi.
Matanya menatap tajam sekumpulan siswi yang mengelilingi mejanya.
Seketika itu pula para siswi tersebut meninggalkan meja Sasuke dengan wajah kecewa dan mulai mencari tempat duduk.
Saat mengarahkan pandangannya ke depan, tak sengaja Sasuke bertemu pandang dengan Hinata. Matanya menatap Hinata tajam. Seakan berkata –apa lihat-lihat ?!- Hinata yang kaget dipandangi seperti itu langsung menghadap kedepan kemudian menunduk.
“Hoi Teme! Jangan memandangi Hinata-chan seperti itu” tegur Naruto –yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Sasuke-
“Cih, dasar” gumam Sasuke
Naruto yang melihatnya hanya mengedikan bahu.Kembali kepada Kakashi yang tetap berdiri di depan kelas. Tetapi kali ini senyum tipis menghiasi wajahnya yang dibalut (?) masker, karena melihat suasana kelas yang mulai kondusif.
“Baiklah, berhubung suasana sudah tenang, bagaimana kalau kita adakan ulangan matematika ?” Tanya Kakashi masih dengan senyumnya.
“TIDAKKK….” Koor para murid -minus SasuHina dan Shikamaru yang tidur- memenuhi kelas
“Ha ha ha. Tenanglah aku hanya bercanda” Kakashi puas melihat wajah para muridnya yang terlihat horor.
“Huuu… tidak lucu” kembali koor terdengar
“Hah, sudahlah aku hanya bercanda. Mana mungkin kan, hari pertama masuk sekolah kalian sudah ulangan ?” para murid manggut-manggut mendengar penjelasan Kakashi.
“Tetapi, sebagai wali kelas kalian yang baik, aku akan memberikan kalian tugas matematika yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya”
GUBRAKK…
.
.
.
“Tadaima” Hinata mengucapkan salam. Tidak terdengar balasan dari dalam rumah. Mungkin Kaa-san’nya sedang berada di pekarangan belakang rumah dan adiknya ada les tambahan.Setelah melepas sepatu dan menaruhnya di rak samping pintu, Hinata masuk ke dalam rumah kemudian langsung pergi ke kamarnya.
Ia langsung menjatuhkan diri ke kasur tanpa melepas seragam sailornya. Pikirannya dipenuhi banyak hal.
Mengapa ia bisa sekelas dengan Sasuke ?. Dulu saat masih kelas X, Hinata hanya mengetahui nama dan wajah Sasuke karena ia adalah anak dari donatur terbesar di sekolahnya.
Jangan lupakan teriakan para SasuFC yang menjadi alarm kedatangan Sasuke membuat Hinata “tahu” Sasuke.
Dan tadi pagi dengan bodohnya ia membuat Sasuke marah. Jadi lebih baik mulai sekarang ia jaga jarak dengan Sasuke.
Yah, walaupun ada untungnya juga ia masuk di kelas itu. Ia jadi bisa sekelas dengan Naruto.
Hinata mulai menyukai Naruto semenjak ia SMP. Saat itu sedang dilakukan MOS untuk peserta didik baru, dan diwajibkan dua orang melewati tantangan yang telah disiapkan para senior.
Hinata yang tidak punya pasangan kebingungan. Untung saja ada Naruto yang menawarkan diri untuk menjadi pasangan Hinata. Naruto memang pahlawannya.
Dan semenjak itu pula, ia mulai sering memperhatikan Naruto.
Senyum mataharinya, semangatnya, dan tingkah lakunya membuat Hinata semakin menyukai Naruto.
Dan alangkah baiknya Kami-sama, ia bisa sekelas dengan Naruto waktu kelas VIII. Walaupun tidak ada perubahan berarti karena Naruto hanya menganggapnya sebagai seorang teman.
Jadi, jika kini ia sekelas lagi dengan Naruto, itu merupakan suatu keberuntungan yang tidak akan ia sia-siakan.
Ia akan berusaha menarik perhatian Naruto. Tetapi hal itu tidak akan mudah karena Naruto merupakan tipe orang yang tidak peka.
‘Yosh, kau harus berjuang Hinata. Ganbatte !’ batin Hinata
menyemangati diri.Setidaknya ia harus mencoba.
.
TBC
.
.
.
Thank you for your reading
Kritik dan saran diperlukan. Juga vote dan comment nya.Hahaha
See you next chap
Sup
KAMU SEDANG MEMBACA
Save The Secret (On Hold)
Fiksi PenggemarHyuuga Hinata dan hidupnya yang biasa-biasa saja, berubah ketika Uchiha Sasuke tinggal di rumahnya dan mengacaukan segalanya.