Umur 5 Tahun

49 0 1
                                    


Aku masih ingat, ketika pertama kalinya aku mendengar suara itu. Kalian seperti ada dimana-mana. Kalian selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Aku selalu ditinggal sendirian di rumah dan semua orang pergi. Aku tak pernah takut, aku selalu bermain dan terus bermain tanpa memikirkan yang lain. Karna aku selalu merasa aman, karna kalian ada. Aku tak pernah mengerti apa yang selalu kalian biacarakan, kalian terus mengoceh tanpa memikirkan bahwa telingaku mulai tak sanggup mendengar. Aku selalu menyuruh kalian diam. 

"Diam!!." kataku sambil berteriak dan menutup kedua telingaku

Kalian tak mau diam, kalian terus menerus berisik. 

"Ihhhh!!." teriakku sambi terus menggoyang-goyangkan kepalaku

Kali ini aku menjadi tidak tenang, mereka terlalu banyak bicara suara mereka semakin banyak dan mereka menggangguku bermain.

Kemudian terdengar suara langkah kaki, aku spontan berteriak 

"Ibu! Ibu pulang? Aku takut." 

Tapi tak ada balasan, suara itu lenyap dan tiba-tiba hening. Aku berlari ke arah suara itu berasal. Semua pintu masih terkunci dan tidak ada orang yang datang. Bahkan pintu pun masih rapat tertutup. Aku gadis kecil berumur 5 tahun yang ditinggal sendirian, memberanikan diri untuk mengecek setiap sudut rumah. Tak ada siapapun.

Aku kembali ke kamarku, dan suara langkah kaki itu ada lagi. Sangat mirip dengan suara Ayah melepas sepatu dan masuk ke dalam rumah. Tapi baru kuingat, bagaimana bisa masuk jika tak ada suara pintu ataupun kunci yang terbuka. Kali ini aku memilih untuk diam. Aku biarkan suara langkah kaki itu mendekat di kamar tempatku bermain. Gorden kamarku seperti terhembus angin dan suara langkah kaki itu menghilang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Entah Apa yang Kalian BicarakanWhere stories live. Discover now