Bagian Satu

615 13 5
                                    

Dengan tergesa-gesa perempuan cantik yang kerap dipanggil ade, siapa lagi kalu bukan Azarani Nihaya Husein. Ia menuruni tangga rumahnya, kebiasaan yang kerap ia lakukan ini adalah tidur sehabis sholat subuh. Maka dari itu kegaduhan yang ditimbulkan olehnya sudah menjadi hal lumrah dikalangan keluarganya. Bagai mana tidak, bahkan hampir setiap hari hal yang sama selalu terulang. Sudah diperingatkan tetep saja diulang, dan alasan yang selalu keluar dari mulunya adalah "

"Ketiduran.".

"Bundaaaaaaaaaaa, ko ngga bangunin adek si? Telat kan nih" katanya dengan tampang yang tidak bisa dibilang jelek. Dengan setelan kemeja putih yang dipadukan rok line berwarna pict, rambut dibiarkan tergerai, dan wajah yang sudah dipoles make up tipis.

"Dih.. malah nyalahin bunda. Kamu tuh ya de, mangkanya jangan dibiasain tidur ba'da subuh. Kalo telat gini aja deh yang disalahin bunda." kata abi, kaka dari aya. Abizar Fatih Husein namanya.

"Iiiiiihhhhhh, adek tuh kan ketiduran bang. Berarti ga sengaja, namanya juga khilaf." katanya dengan tampang jengkel.

"Udah, udah ga usah berantem terus geh. Buruan sini dek mau diri terus di situ? Katanya udah telat. Sini sarapan samping ayah aja." kata akbar, ayah dari aya. Akbar Husein namanya.

"Manja." kata abi dengan nada meledek.

"iiissshhhhh." Sambil mencabikan bibirnya.

"Abang udah, ko malah ngeledekin adeknya terus sih." Kata inaya, bunda dari aya. Zeze Inaya namanya.

####

Dilain Tempat....

"Abang bangun, nanti kamu telat kesekolah." Kata ayah dari anak tersebut, siapa lagi kalau bukan Arizal Fatih Sahid.

"Euugghh.. iya pah lima menit lagi." Kata anak tersebut, Narendra Sahid. Anak dari rizal dan almarhumah istrinya, fatmah.

"Tidak ada kompensasi waktu, cepat bangun atau papah tinggal?."

"Iya Pah, ih bawelllll."

Narendra Sahid adalah anak pertama dari pasangan rizal dan almarhumah istrinya Fatmah. Fatmah meninggal tepat beberapa menit setelah melahirkan naren karna pendarahan. Sontak hal itu menjadi pukulan talak bagi rizal dimomen pertamanya menyandang setatus sebagai seorang ayah, ia juga kehilangan istrinya dan menyandang setatus sebagai duda.

Rizal dan fatmah sendiri menikah karna dijodohkan dan bukan atas dasar cinta. Tapi tetap kepergian istrinya itu jelas membuat rizal terpukul walau sampai saat itu bisa dibilang belum ada rasa cita dari rizal untuk istrinya.

"Naren udah selesai pah." Katanya.

"Yasudah kalau begitu ayo kita berangkat." Sahut rizal.

#####

"Ayo bang cepet kita berangkat, udah hampir jam 07:30 nih." Katanya dengan nada merengek (?).

"Iya bentar, sabar kali dek! Abang baru juga selsai makan. Nasinya belom turun." Sahut abi.

"Mangkanya dek cepet-cepet cari pendamping, biar ada yang nganterin kalo mau kemana-mana. Masa bergantung sama abang mu terus." Timpal sang bunda sambil senyum-senyum.

"iiiiihhhhhhh bunda ko jadi belain abang." Kartanya dengan wajah yang masam.

"Nanti ayah kenalkan ke anak teman rekan kerja ayah aja ya dek." Goda sang ayah.

"Ihhhhh tau ah. Kalian ini sekongkolya mau mojokin adek." Katanya dengan nada sebal.

"Yaudah ayo ayo berangkat. Tadi katanya udah telat." Kata abi sambil menoel (?) pipi aya.

"Dari tadi ke -_-" katanya sambil memasukan gawai ke dalam tas selempangnya. "Yaudah ayah, bunda adek berangkat dulu ya."

"Abang juga berangkat ya yah,bun." Timpal abi.

"Iya." Sahut keduanya (ayah dan bunda).

"Assalamualaykum" katanya berbarengan (aya dan abi).

" Waalaykunsalam." Sahut keduanya (ayah dan bunda).

####

Sesampainya disekolah Naren.....

"Pah, naren sekolah dulu yah." Sambil meminta tangan sang ayah untuk salaman (?).

"Yang baik ya sekolah nya, jangan berbuat ulah." Pesan rizal pada sang anak.

"Siap." Kata semangat sambil mengangkat tangan membentuk seolah-olah sedang hormat.

Senyum rizalpun mengembang. Perlahan tangannya terangkat ingin mengusap kepala sang anak. Sebelum tangannya sampai di tempat tujuan, sang empunya kepala sudah menahannya terlebih dahulu.

"Jangan pah, nanti rambutnya ga rapih lagi. Ga jadi keren nanti akunya." Kata sang anak jengkel.

"Oke,oke baik." Sahut sang papah.

"yaudah dah papah." Turun mobil dan melambaikan tangan kepada sang papah.

Dan dibalas Rizal dengan senyuman.

/////////////

Berikan kritik yang membangun dan dengan kata yang sopan...

Kalau suka coment "Next" yya semuaaaaaaaaaaa ^-^

Salam sayang ::

@Anayah

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AZARANIWhere stories live. Discover now