Gelato with Love

363 34 4
                                    

Happy Reading~
.
.
.
.

Pagi itu, pagi yang cerah di tengah jalan setapak. Seorang pria tampan berjalan dengan santai sambil memegang kopi panas dalam cup. Ia bersenandung kecil sambil sesekali menghirup aromanya dan menengguk kopinya.

"Ah... nyamannya pagi ini " pria itu berucap sambil tersenyum manis.

Oh. Aku lupa mengenalkanmu siapa pria itu. Oke, aku akan mengenalkannya padamu.
Pria itu, sebut saja namanya Kim Namjoon. Pria dengan segudang ide cemerlang dan IQ di atas rata-rata, oh, dan tentu saja dia mapan. Pria dan wanita mana yang tidak terpesona dengannya. Ah, bahkan sekarang banyak orang yang menatapnya kagum. Hei aku sudah bilang kan, dia Kim Namjoon, pria tampan, pintar, dan mapan. Sempurna.

Tapi kesempurnaan itu tiba - tiba lenyap begitu saja, setelah terdengar bunyi aneh dari dalam tubuh seorang Kim Namjoon.

"Oh ok. Aku lapar. Sebaiknya aku mencari cafe terdekat untuk membeli camilan " ingatkan Namjoon kalau tadi sebelum berangkat bekerja dia sudah makan. Ok. Ingatkan dia!
.
.
.
.

Akhirnya dia sampai di depan sebuah cafe cantik, terlalu cantik malah untuk ukuran seorang yang tampan seperti Namjoon.

Trriingg trringg trrinngg

Itu bunyi lonceng yang ada di atas pintu asal kalian tahu.

"Selamat datang di caffè del sole " suaranya manis. Seperti suasana di dalam cafe ini.

Namjoon bergegas mencari tempat duduk di dekat jendela. Sesaat kemudian datang seorang pelayan menghampiri Namjoon.

Ingatkan Namjoon untuk bernapas, karena sungguh pelayan ini manis sekali. Bahkan mungkin apa yang akan Namjoon pesan masih kalah manis dengan si pelayan.

"Mau pesan apa tuan? " ok, bahkan suaranya pun sangat manis. Namjoon bisa diabetes kalau begini terus.

"Ah. Aku mau pes- apa disini ada gelato? " tanya Namjoon. Hei bukankah tadi dia lapar. Kenapa pesan gelato? Rutuknya dalam hati.

"Gelato? Kau ingin makan gelato di pagi hari? Apa perutmu akan baik - baik saja? " serius Namjoon bisa diabetes kalau begini.

Dan hei, aku baru sadar kalau sejak tadi Namjoon memandang wajah si pelayan manis itu.

Sadar kalau sedang dipandangi, si pelayan langsung meminta maaf.
"Ah, maaf aku hanya bertanya. Baiklah kalau begitu, kau ingin gelato rasa apa?" Tanyanya dengan senyum yang teramat manis.

"Aku pesan gelato rasa vanilla dan coklat masing - masing satu scoop. Dan tambahkan ekstra cinta di atasnya " terkutuklah wahai Kim Namjoon karena telah membuat si pelayan manis malu. Hei Namjoon kan hanya memesan, apa salahnya?

"Ah baiklah, satu gelato dengan rasa vanilla coklat dan -err ekstra cinta? " nah kan benar dia malu, terbukti dengan wajahnya yang memerah.

Namjoon hanya tersenyum sambil memperhatikan si pelayan manis itu pergi untuk menyiapkan pesanannya.

'Manis sekali'

Namjoon menggeleng
'Hei kan aku lapar- eh aku belum tahu siapa namanya, astaga manisnya. Ya Tuhan bisa diabetes beneran aku'

Namjoon masih memperhatikan si pelayan manis itu yang tahu - tahu sudah di depan mejanya.

"Tuan silahkan gelatonya" ujar si pelayan itu sambil meletakkan satu cup gelato dengan dua rasa itu di atas meja.

"Terima kasih. Tapi dimana ekstra cintanya? Aku tidak melihatnya di gelatoku" ucap Namjoon. Ingat! Dia masih memperhatikan si pelayan.

"Ah itu, emm itu anu err- " ucapan si pelayan itu terputus karena Namjoon menyelanya.

"Ok tak apa, cukup beritahu namamu. " Namjoon tersenyum.

"Maaf, maksudnya nama saya? "

"Iya namamu"

"Ah. Nama saya Seokjin, Kim Seokjin" ah ternyata namanya Seokjin. Benar - benar cocok. Sama - sama manis.

"Kau manis Seokjin" ucap Namjoon berdiri mengambil cup gelatonya dan berjalan ke kasir.
Seokjin melongo. Kaget dia. Hei siapa yang tidak kaget kalau di puji pangeran tampan begitu.
.
.
.

Setelah membayar Namjoon kembali menghampiri Seokjin yang masih melongo di depan meja.
Dengan gerakan tiba - tiba, Namjoon meraih sebelah tangan Seokjin, mengelus punggung tangannya sebentar lalu mengecupnya.
Seokjin mengerjapkan matanya. Terkejut.
Setelah adegan tak terduga itu, Namjoon membisikkan sesuatu di telinga Seokjin.

"Jaga meja ini untukku ok" ucap Namjoon sambil tersenyum dan menjauhan wajahnya dari telinga Seokjin lalu berjalan meninggalkan pelayan manis itu yang masih bingung dengan adegan barusan.

"Apa ini- " tanyanya pada diri sendiri.
.
.
.

Namjoon berjalan keluar cafe masih dengan senyum merekah di wajahnya. Masih tercium jelas aroma Seokjin di indra penciumannya.
Sungguh candu bagi Namjoon.
Dia berjanji pada diri sendiri akan sering - sering datan ke cafe itu tiap pagi hanya untuk beli gelato dengan ekstra cinta di atasnya dan melihat senyum Seokjin si pelayan manis yang bagai madu.

Tiba - tiba krryyyuuuukkk. Ok itu bunyi perut Namjoon.

"Ah aku lupa kalau aku lapar. Terpaksa harus ke minimarket " Namjoon berjalan sambil mengelus perutnya yang lapar.
Dia berjanji lagi pada dirinya, kalau dia ke cafe itu dia akan memesan makanan. Yah setidaknya bukan gelato lagi.

.
.
.
.
.
.

Mohon maap ya readerku tercinta, tersayang, tercantik, terganteng.
Mohon maap yaaaaaaaa

Niatnya sih mo bikin ff yg manis- manis. Tapi malah jadinya begini T,T

Tolong di maapkan yaaaaaaa
Maklumin aja ini ff pertama dan perdana, yang nulis juga cuma kulitkerang T,T

Kulitkerang janji bakal bikin ff yg lebih baik lagi.

Yooosshh fighting!!!!!
-tertanda kulitkerangajaib

DessertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang