What Are We?

2.3K 168 24
                                    

Ini cuman cerita unfaedah. Kalaupun di baca semoga tidak mengecewakan ya.

Harusnya ini ku up fast. Tp drop akunya.

Ini malam minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini malam minggu.

Ya tentu saja semua orang tahu. Bahkan nenek-nenek yang sedang menunggu ajalnya pun pasti tahu hal itu.

Aku sedikit tersentak ketika seseorang menarikku kedalam kungkungannya, menciumku dengan penuh hasrat kemudian melumat bibirku seolah-olah tak ada hari esok.
Aku ingin menikmati ciuman ini. Bibir ini. Bibir ini selalu membawa candu untuk diriku.

Euforia yang mengingatkanku pada Marijuana.

Astaga! Please forget it!

Hampir saja aku membuka mulutku. Jika tidak bisa dipastikan ciuman ini akan lebih agresif. Tidak hanya menautkan bibir ke bibir. Aku yakin ia akan menjelajahi isi mulutku dengan lidahnya.

Aku lupa bahwa kami masih berada di kantor.
Yup. Di Kantor. Benar di kantor.

Kalian tidak salah baca. Tenang saja.

Aku memang sedang berada di kantor saat manusia-manusia lainnya mungkin memilih untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya, partner seks nya atau mungkin keluarganya.

Apa yang inginku jelaskan? Hey! Jangan menghujatku karena aku tidak punya pasangan.

Aku punya! Buktinya lelaki yang kelebihan kromosom tersebut mungkin (?)

Ah~ aku lupa mendorong tubuhnya menjauh dariku.
Enak saja seenaknya mencumbu diriku. Dia pikir siapa dirinya.

Plak! Plak! Plak! Plak!

Aku menamparnya empat kali. Dua kali di pipi kiri dan dua kali di pipi kanan.

"Kau lupa siapa dirimu, Taeyong- shi?"

"Tentu tidak. Lihat lelakimu. Ia bahkan tidak mampu menghajar diriku karena mencumbuimu." Taeyong menggumam pelan.

Kami sempat menoleh ke arah yang di tunjuk Taeyong.

Benar juga! Lelaki itu melihatku tapi sama sekali tak berniat menunjukkan untuk mematahkan atau menggeserkan rahang si tiang ini.

Maaf, aku lupa menjelaskan tentang aku dan Taeyong. Yeah, kami memang memiliki sebuah hubungan.

Bukan hubungan yang memiliki komitmen. Tidak. Kami tidak tertarik untuk hal itu. Terlalu menyulitkan untukku dan untuknya.

Banyak hal menyulitkan dalam sebuah hubungan seperti itu. Misalnya memiliki seorang anak, berbagi ruangan setiap harinya atau saling memahami sifat satu sama lain dan err stop ── sedikit mual membahas hal seperti ini.

Lebih baik aku menyaksikan Michael Myers memotong semua daging korbannya dibanding membahas hal ini dalam satu paragraf.

It's a big hell for me. Jadi jangan pernah memintaku untuk berkomitmen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taedo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang