GOODBYE

4K 336 100
                                    

GOODBYE

흐르는 눈물이 말해 안녕 이젠 Good bye
(Heureuneun nunmuri malhae Annyeong ijen Good bye)
Air mata yang mengalir saat ini mengatakan selamat tinggal, good bye

3 tahun kemudian...

Semenjak insiden penolakan tersebut, Doyoung memilih untuk mengasingkan dirinya ke negara lain, ia tak sanggup jika harus berada di Seoul. Terlalu banyak kenangan di sana dan Doyoung mencoba untuk mengikis segala kenangannya yang berhubungan dengan Lee Taeyong, termasuk perasaannya terhadap lelaki itu.

Doyoung tak munafik, ia mungkin tak bisa melupakan Taeyong, tapi bukan berarti ia tak bisa mengikis perasaannya kepada Taeyong kan?

Namun ekspetasi terkadang memang tak selalu sesuai dengan realita.
Doyoung sudah berusaha bahkan sangat berusaha, namun sekeras apapun ia mengikis kenangan itu, sekeras apapun ia berusaha mengikis rasa cintanya, rasa itu semakin lebih kuat karena mungkin pada dasarnya yang namanya cinta tetap saja cinta.

"Terima kasih sudah mencintaiku. Tapi, aku ingin kau belajar untuk melupakan rasa cintamu padaku, percayalah padaku. Aku tak bisa membalas perasaanmu. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik Doyoung, dan orang itu pastinya bukan diriku. Selamat tinggal."

"Aku ingin kau belajar untuk melupakan rasa cintamu padaku."

"Aku tak bisa membalas perasaanmu."

Kata-kata yang diucapkan oleh Taeyong 3 tahun lalu masih terngiang-ngiang di kepalanya bagai kaset kusut. Ucapan Taeyong kala itu benar-benar tegas, menyatakan bahwa tak ada harapan untuk membalas perasaan Doyoung.

"Kau melamun lagi." Ujar lelaki bertubuh jangkung membuyarkan lamunan masa lalunya, lelaki itu menyodorkan secangkir coklat hangat untuk Doyoung dan tersenyum sembari memberi isyarat agar Doyoung mengambil secangkir coklat hangat untuknya.

"Terima kasih." Ucap Doyoung tulus atas kebaikan lelaki tersebut, karena lelaki itulah Doyoung dapat menjadi lebih baik, karena lelaki itu Doyoung berada disini.

"Jangan merasa sungkan lagi kepadaku, kau tahu jika aku akan mendengarkan semua keluh kesahmu."

Doyoung hanya tersenyum, hatinya seketika terasa hangat mendengar penuturan dari lelaki yang sekarang duduk di depannya. Dulu Taeyong juga seperti itu, selalu ada untuknya setiap saat, selalu mendengar keluh kesahnya.
Tapi Doyoung sadar dulu dan kini adalah linimasa yang berbeda, pasti akan ada beberapa perubahan yang terlihat secara signifikan maupun tidak.
Dan Doyoung tahu bahwa semuanya tak lagi sama.

"Sekali lagi, terima kasih Yuta-kun."
Doyoung menjawab dengan sopan.
Nakamoto Yuta hanya tertawa kecil melihat tingkah Doyoung yang menurutnya masih canggung kepadanya.

"Mck! Entah sudah keberapa kalinya aku memberitahumu jangan selalu mengucapkan terima kasih kepadaku. Itu sudah menjadi kewajibanku Doyoung-ah."

Doyoung tercenggang mendengar kalimat yang baru saja Yuta ucapkan, memory otaknya kembali pada beberapa-potong kenangan indah yang dia simpan antara dirinya dan Taeyong.

"Aigo! Sini ku bantu, sudah tahu badanmu lebih kecil dariku tapi kau malah menolak bantuanku."

"Doyoung! Sudah berapa kali ku katakan padamu, jangan mengucapkan terima kasih terus kepadaku! Itu sudah menjadi kewajibanku. Kau tahu itu."

Dan lagi-lagi Doyoung terus memikirkan lelaki itu, ia mungkin sudah jatuh cinta terlalu dalam kepada Taeyong dan sampai saat ini mungkin ia masih mengharapkan angannya yang mungkin tak bisa ia gapai.

Taedo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang