Satu

28 2 15
                                    

"Kadang kau membuatku berfikir tentang ketidak adilan cinta.
Aku mencintaimu, sedangkan kau belum tentu."
_NeptuneRV

Agustus 2018, Masjid Ilaikal Mashiir Majene, Sulawesi Barat.

"Oke kak disini saja. Makasih kak." kataku seraya turun dari Motor dan menyerahkan helmku kepada kak Ria, sepupuku yang mengantarkanku ke depan Masjid Ilaikal Mashiir pagi itu.

Tak menunggu lama, aku berlari menuju halaman Masjid.

Di Masjid ini, kegiatan PKKMB atau penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan. Maklumlah, kampus kami adalah kampus baru, sehingga Belum memiliki aula sendiri. Jadilah setiap tahun PKKMB diadakan di Masjid terbesar di Majene ini.

Selain karena halamannya yang luas, Masjid ini memiliki aula yang luas pula. Mungkin itulah alasan pihak Kampus memilih melaksanakan kegiatan besar itu di Masjid Ilaikal Mashiir.

"Hey Cepat, ini sudah jam 6 lewat. Mau dihukum, apa?!" teriak senior-senior yang berdiri didepan pintu gerbang Masjid, membuat aku semakin mempercepat langkahku.

Aku melirik kearah jam tangan yang bertengger di pergelangan kiriku.
"Baru juga telat 2 menit." Pikirku enteng.

"Fakultas apa?" salah satu senior bertanya, saat aku melintasi gerbang masjid.

"Fisip kak." jawabku memperlihatkan pita Oranye yang terpasang di lengan kemeja putihku. Pita dengan warna berbeda tiap Fakultas.

"Berbaris diujung sana." kata kakak itu lagi, menunjuk ke arah timur. Dan aku langsung berjalan mengikuti arah telunjuk pria gonrong itu.

Halaman Masjid yang luas itu kini riuh oleh lautan Manusia berseragam hitam putih. Sulit untuk mencari orang yang dikenal disana. Karena Hampir semua orang memiliki penampilan yang serupa.

Aku melangkahkan kakiku dengan tergesah-gesah dan langsung bergabung kedalam barisan.

Hampir saja kepergok senior yang bertugas menghukum beberapa Mahasiswa yang entah apa pelanggarannya. Beruntunglah aku menyelinap dengan sigap, sehingga tidak ketahuan.

Seperti biasa, telat adalah kebiasaan burukku sejak SMA.
Bahkan aku pernah datang saat jam pertama sudah berakhir. Saat itu pelajaran matematika, dan aku memang tidak meminati pelajaran tersebut.

Namaku Melissa Febrianti, salah satu calon Mahasiswa baru di Unsulbar. Aku memilih jurusan Hubungan Internasional, karena menyukai Kpop.

Apa hubungannya? Ya entahlah, tapi itulah yang kupikirkan. Bisa saja aku tertarik dengan kata Internasional. Mungkin?

Aku baru tiba dikota ini seminggu yang lalu. Belum banyak tempat yang kudatangi. Juga tak banyak orang yang aku kenali. Tapi tak masalah, inilah tujuan dari PKKMB untuk mengenal orang baru.

Baru saja aku berfikir tentang teman baru, ketika seseorang menyapaku.

"Hey, what's your name?" tanya gadis bersenyum manis yang duduk disampingku.

"Lisa, my name is Melissa." jawabku setelah menjabat tangannya.

"I'm Kayla Hussain, not Milea Hussain." katanya bercanda dengan senyum lebarnya.

Ia mengajakku bercakap-cakap kemudian. Dan kali ini berbahasa indonesia.

Kurasa aku bisa berteman baik dengan Kayla. Dia humoris, tak sulit untuk menjadi akrab dengannya. Dilain sisi ia manis dan Cerdas. Aku menyenanginya.

Aku dan Kayla berhenti bercakap-cakap setelah senior mulai berbicara dengan toa. Cukup untuk memekakkan telinga.

"Adik-adik, karena Aula penuh maka kita ditempatkan diteras bagian barat." begitu penyampaian kak Rian, ketua BEM Fisip, dan disambut teriakan protes dari beberapa Maba.

Namanya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang