Perseteruan

38 7 0
                                    

Aku menatap layar ponsel dan menunggu jawaban dari Izzah.

Namun respon dari Izzah tidak ada, dia membaca pesan ku.

Ting..

Aku bergegas mengambil ponsel dan melihat notifikasi dari siapa.

"Syaa aku mau ngomong sesuatu, bisa ngak kita ketemu di taman Deket rumahku?"

Pertanyaan itu muncul dalam fikiranku, hal apa yang ingin dibicarakan Rika kepadaku.

Sesampainya di taman Aku segera mencari keberadaan Rika di taman.

"Ada apa Rik? Mau ngomong apa?"

"Gini Sya aku gak bermaksud untuk nyakitin lu, tapi aku berfikir kalau Izzah dan Erlangga itu ada niatan buruk sama lu, sebaiknya lu jauhin mereka berdua"

Aku merasa bingung dengan perkataan yang di utarakan Rika kepadaku.

"Maksud lu apaan Rik? Mereka baik kok sama Aku"

"Apa, baik? Ngak salah denger aku Sya? Gampang banget lu dibodohi sama mereka berdua, ingat ya Sya Erlangga itu cuman jadiin lu sebagai pelampiasan doang ketika pemeran utamanya ngak ada"

***

Sudah seminggu Izzah tidak berbicara kepadaku.dan hubungan ku dengan Erlangga masih berjalan sampai sekarang, namun hal yang dikatakan Rika masih terbayang di pikiranku.

Apakah benar Erlangga hanya menjadikan ku sebagai pelampiasan?
Awalnya Aku ingin memberhentikan hubungan ini dengannya, akan tetapi Aku takut dengan keberadaan karma.

Betapa bodohnya diriku, perasaan yang bercampur aduk menghantui ku dan membuat hal itu semakin terbayang-bayang.

Dan akhir-akhir ini Izzah sering menghasut teman-teman kelas untuk menjauhiku, tapi Rika terus menyemangati ku untuk bisa bangkit kembali.

"Heyy!" Suara dari seseorang

Aku menoleh, dan melihat keberadaan Izzah dan temannya.

"Ada apa?" Kataku.

"Oh jadi ini, yang sudah ngerebut Erlangga dari lu?" Kata teman Izzah.

"Ya.. siapa lagi kalau bukan selain dia" kata Izzah dengan tatapan sayang sinis kepadaku.

"Selamat ya Sya lu sudah ngerebut Erlangga dari ku, aku kira lu itu orang yang nggak begitu ternyata lebih busuk dari apa yang aku pikirin" Izzah berbicara dengan nada yang keras kepadaku.

Plakk...

Suara itu membuat diriku betapa terkejut melihat Rika yang berani menampar Izzah dihadapan ku.

"Lu kalau ngomong jangan sembarang ngomong zzah, lu  yang nyuruh Nasyah untuk pacaran dengan Erlangga tapi lu nuduh Nasyah yang ngerebut Erlangga dari lu? Apa lu gak malu ? Kok aku miris ya dengan segala tingkah lu yang seolah ngak terjadi apa-apa. Bagi lu ini semua cuma drama,  ngak beda jauh lu sama orang munafik diluar sana. Uups, lu emang udah jadi orang munafik ya?" Ujar Rika dengan senyum smirknya.

Aku cuman bisa menahan amarah Rika yang sedari tadi meledak.

Izzah tidak mempedulikan perkataan Rika dan langsung pergi begitu saja.

#Author Bersabdah

Halo para readers,
Maaf baru bisa upload cerita lagi😪

Ada yang rindu sama author gak?
Gak ada kan?
Iya emang, kan author ngak ngangenin😂✌️

Hayo siapa yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya......
Yang penasaran angkat kaki😂

Jangan lupa baca lanjutan cerita dari author ya.

Vote dan komen😉

See you di lampiran berikutnya👋



Tsamrah_

What is wrong with me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang