PROLOG

148 32 61
                                    

Jika aku bisa memilih, aku ingin lari dari kenyataan pahit ini, mengubur diri dalam-dalam, dan melupakan semua kepahitan dalam hidupku.
~Floretta~

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sebuah keributan terdengar di sebuah rumah yang cukup megah. Padahal jam baru menunjukan pukul lima pagi, namun teriakan demi teriakan dan lontaran kasar terdengar jelas dalam rumah yang terlihat tentram dan damai ini.

Sudah berapa tahun ini keadaan rumah begitu berantakan, bahkan para pekerja di rumah ini memilih mengundurkan diri dari pekerjaan mereka, alasannya mereka ingin pulang kampung padahal sudah sangat jelas mereka tak betah jika terus-menerus menjadi saksi bisu dari pertengkaran majikannya.

Entah apa yang mendasari perubahan sikap Pasutri ini, padahal dulu mereka tak pernah bertengkar, bahkan kerap kali mereka menunjukan kasih sayang mereka, apa lagi saat anak perempuan mereka lahir, mereka selalu menunjukan cintanya kepada anak mereka, bahkan orang lain yang melihatpun kerap iri dengan keluarga harmonis mereka.

Floretta Agnesia, seorang anak perempuan yang sangat merasakan kesedihan atas perubahan keharmonisan keluarganya. Bagaimana iya tak merasa sedih, bahkan kini Flo seperti tak pernah di anggap lagi ada oleh orang tuanya.
Cinta yang dulu di berikan kepadanya menghilang begitu saja saat orang tuanya memikirkan ego masing-masing.

Abraham sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya, yang selalu ada waktu untuk keluarganya, yang selalu mencairkan suasana dengan leluconnya, kini ia harus berubah menjadi sosok yang tegas, kaku bahkan sering kali ia marah tak jelas.

Diana sosok ibu yang lembut, penuh kasih sayang, bahkan juga ikut berubah menjadi sosok ibu yang cuek, kasar bahkan saat ini dia suka berfoya-foya dengan teman arisannya.

Lalu apa yang terjadi kepada Flo?
Flo gadis yang dikenal periang, ceria, baik, bahkan sangat peduli terhadap teman-temannya, kini juga harus mengikut perubahan menjadi sosok yang pendiam, saking diamnya Flo tak pernah lagi menghiraukan keadaan teman-temannya, dan kini di sekolah Flo tak memiliki teman karena mereka menjauhi Flo karena sikap judes Flo terhadap mereka.

Pagi ini Flo memutuskan untuk pergi ke tempat favoritenya, tempat yang ia temukan saat pertama kali mendengar perdebatan orang tuanya. Saat itu hari di mana Flo harus melihat keributan yang mengubah suasana hingga sekarang.

Telaga Hening, masyarakat di sini sering menyebutnya begitu, karena tempat ini jauh dari beradapan kota.
Bahkan Flo pun tak menyangka bisa menemukan tempat seindah ini di balik kota yang padat penduduknya.

Udara yang segar, pohon-pohon rindang yang menjulai tinggi, air yang bersih dan di hiasi oleh bunga kesukaanya. "Lotus" entah sejak kapan ia menyukai Bunga yang hidup di air ini, bahkan dulu Flo sangat membenci bunga itu, bagi Flo bunga itu menjijikan bunga yang hidup di kelilingi oleh lumut-lumut di sekitarnya. Namun kenapa sekarang Flo sangat menyukai bunga itu?
tidak ada yang tahu, yang jelas Flo sangat menyukainya.

Senyum merekah menghiasi bibir mungil Flo, sudah lama sekali ia tak menunjukan senyum manisnya, namun berbeda jika Flo sedang berada di Telaga ini, bahkan Flo tak mengira senyumnya bisa kembali lagi padanya.

Sebuah surat baru saja ia dapatkan dari anak kecil yang ia temui pertama kali. Anak kecil itu merupakan anak dari penjaga Telaga ini, itulah yang Flo ketahui dari hasil pengamatannnya.

"Jadi kamu tetap ngga mau kasih tahu siapa yang memberi surat ini?" tanya Flo penuh harap kepada pria kecil di hadapanya.

"Bang Lotus bilang, kakak cantik ngga perlu tahu siapa dia, jika nanti waktunya tepat bang Lotus yang akan menemui kakak." ucap anak berusia 8 tahun itu.

Awalnya Flo sangat membenci dengan kehadiran anak ini, bahkan Flo selalu membuang surat yang anak itu berikan, namun anak ini selalu membawa surat tiap hari, hingga sampai Flo tak sengaja menemukan sebuah surat yang berada di dalam tasnya.

Sebuah tulisan indah yang menggambarkan kesedihan, sebuah tulisan yang bisa membuat Flo merasa bahwa ada orang lain yang menyayangi dirinya lagi, dan sebuah tulisan yang membuatnya candu akan isinya itu.

Hari ini Flo membuka sebuah kertas berwarna merah muda dan di hiasi bunga Lotus kering di dalamnya.

Kau pasti sedang menunggukukan? eh maksudku menunggu suratku ini. Ahh kau tak usah mengelak, sedari tadi aku melihatmu sedang menunggu kedatangan Danang. Bagaimana harimu kini? aku yakin kamu tidak baik-baik saja, lihat saja tubuhmu yang kurus, bola matamu yang hitam, kau memang seperti mayat hidup hahaha. Sudah jangan manyun apalagi sedih, aku ingin kau menikmati tulisanku ini, mungkin sambil mendengarkan lagu kesukaanmu akan terasa nikmat. Nah begitu senyum, aku sangat suka dengan senyumanmu, jadi apapun masalahmu aku harap kau akan selau tersenyum.

Your Lotus

Bagi Flo hidup di tempat ini membuat dirinya bahagia, jika boleh memilih Flo ingin membangun rumah di sini, menepi dari keramaian kota, dan menjauh dari orang tuanya, bahkan sudah sejak pagi Flo pergi, orang tuanya tak pernah mencari dia.

Dan juga ingin sekali Flo menemui seseorang misterius ini, seseorang yang bernama Lotus, seperti bunga kesukaanya.

Hy kamu, siapapun kamu, aku bersyukur mengenalmu, karena kamu aku temukan senyumku yang lama hilang, meski hanya kamu dan orang di sini yang merasakan senyuman itu.
Aku ingin kau pun mengubah duniaku kembali, memberikan warna yang nyata untuk hidupku.

Jadi bisakah kita bertemu?

Your Flo.

Itu lah balasan surat Flo, bedanya Flo tidak mengirimkan kepada Danang, ia lebih suka meninggkalkan suratnya di dalam botol kaca, ia tahu bahwa orang itu pasti akan mengambil dan membacanya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Asalamualaikum readers, Alhamdulilah hari ini gantian aku yang publish di WP muce kece ini.

BDW salam kenal semua.

Jangan lupa ya klik tombol bintang di kiri pojok bawah. yang sudah klik ngga perlu klik lagi ya di chapter ini, tapi klik lagi di chapter berikutnya hehe.

Terimakasih yang sudah baca cerita absurd ini.

Ah setelah merombak-ambik kata jadilah cerita seperti ini.

ahh sumpah belum ada pikiran ide sama sekali mau nulis apa tapi semoga kalian menyukainya.

Jadi gimana dengan prolog ini? ayo dong komen.

Dan jangan lupa baca karya member muce yang lain.

Salam literasi

dheambaar

LOUF (Lotus Untuk Flo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang