Chapter 5

24 7 15
                                    

Hati ini terlalu bimbang, namun bukankah aku harus memilih?
~Floretta

*******

Sudah dua hari Arka tidak masuk sekolah. Flo merasa khawatir dengan keadaan Arka. Bagaimanapun Flo merasa bersalah. Semua ini karena dirinya.

Flo sudah berusaha menelfon dan mengirim pesan kepada Arka, namun tidak ada balesan.

"Kamu khawatir sama Arka?" tanya Zio.

"Aku takut Arka melakukan kesalahan, dirinya terlalu keras kepala."

"Kita kerumahnya,"

"Aku ngga tau alamatnya," keluh Flo.

"Aku tahu," ucap Zio membuat Flo merasa aneh.

"Sudah jangan banyak mikir," tarik Zio membawa Flo dalam keadaan bingung.

Zio menatap sebuah rumah yang dulu sering ia kunjungi, dirinya tak percaya bahwa dia akan menginjakkan kaki ke rumah ini lagi.

Memori-memori kebersamaannya dengan Arka terngiang di dalam otak Zio.

"Kamu yakin ini rumahnya?" tanya Flo tak percaya.

"Iya, masuklah. Aku tunggu di sini," ucap Zio.

"Aku cuma mau melihat keadaan Arka,  jika baik, aku langsung kembali ke sini," ucap Flo dan berjalan meninggalkan Zio.

"Kenapa ini terulang kembali Arka. Kamu selalu merebut seseorang yang aku suka. Apakah aku harus mengikhlaskan seseorang yang aku cinta kembali. Aku tak ingin kamu melukai Flo, seperti kamu melukai Keysha." ucap Zio dalam lirih.

Di lain tempat Flo sudah masuk ke dalam rumah Arka.

"Flo, kamu dari mana tahu rumahku?" tanya Arka yang terlihat kaget melihat Flo.

"Dari kepala sekolah," bohong Flo. "Kamu ngga papa?" tanya Flo.

"Aku gapapa, cuma sakit aja. Tapi sekarang aku sudah merasa bahagia setelah kamu datang," ucap Arka tersenyum bahagia.

"Aku minta maaf,"

"Aku yang minta maaf Flo, maaf aku telah berbicara kasar padamu, karena aku ngga suka melihat kamu bersama dengan Zio! Tolong janji sama aku, jangan dekat dengan Zio lagi," ucap Arka membuat Flo bimbang.

"Iya Arka, sekarang kamu istirahat dulu. Aku mau pulang sudah sore," pamit Flo.

"Biar aku antar,"

"Tidak usah, badanmu masih terlihat lemas. Biar aku naik taksi aja," tolak Flo.

"Kalau gitu, hati-hati di jalan, sampai bertemu besok, Sayang."

"Semoga cepat sembuh," ucap Flo dan keluar dari rumah Arka.

Flo merasa lebih bimbang saat dia bertemu dengan Arka, hatinya merasa  ada yang salah. Ia tidak menyukai Arka, namun ia tidak bisa melukai perasaan Arka. Flo tak ingin Arka jatuh sakit kembali.

Di sisi lain ada Zio yang membuat hidup Flo kembali seperti sedia kala. Zio yang selalu membuatnya tersenyum, Zio yang ia anggap sebagai pengganti Lotus.

"Sudah?" ucap Zio saat melihat Flo kembali.

Flo hanya menganggukan kepalanya.

"Mau ke suatu tempat?" tanya Zio seolah tahu Flo butuh tempat tenang.

Flo hanya menganggukan kepalanya.

Zio mengendarai motor dengan kecepatan sedang, mereka saling diam, berkutik dengan pikiran masing-masing.

"Flo, milikikku. Jauhi Dia!!" teriak Arka pada Zio.

"Kamu mau apakan Keysha?" tanya Zio dengan tatapan muak.

"Keysha hanya masa lalu, lagian dari awal yang dia suka kamu. Aku ngga suka sama perempuan lemah sepertinya," ucap Arka membuat Zio geram.

"Brengsek!!!" Tinju Zio pada Arka.

"Dia sakit seperti ini karena ulahmu!! Dan aku tidak akan membiarkan Flo menderita juga seperti Keysha!!" ancam Zio pergi meninggalkan Arka.

******

"Aku menunggu di sana, jika kamu sudah baikan, temui aku di sana!" ucap Zio membiarkan Flo menyendiri di telaga favoritenya.

"Terimakasih," ucap Flo.

Zio pergi meninggalkan Flo, tidak pergi jauh, ia masih bisa mengamati Flo, seperti dulu.

"Lotus?? Kamu di mana?" lirih Flo.

Tiba-tiba ada secarik kertas yang mendarat di pangkuan Flo.

Kertas berbentuk origami burung  yang sangat lucu bagi Flo.

Awan di sana terlihat cerah, namun langit di sini terlihat murung.
Ada apa gerangan tuan putri?
mungkinkah kau merindukanku?

Etssss jangan menangis, aku tidak akan meninggalkanmu kembali.
Jadi tersenyumlah.

Your Lotus.

"Lotus? mungkinkah kamu kembali?" lirih Flo dengan senyum di wajahnya.

Langit di sini mendung, karena sang matahari pergi meninggalkannya.
Awan di sini gelap, karena ada hujan yang menemaninya.
Aku merindukan matahari, yang selalu menyinari kehidupanku.
Aku ingin berjumpa denganmu, meski aku harus menutup mataku, meski aku harus buta karenamu, namun dapatkah aku melihatmu matahariku.
Matahari dalam bunga Lotusku.

Your Flo.

Flo meninggalkan secarik kertas di bawah pohon seperti biasa. Ia berharap besok ia menemukan jawaban di sana.

Senyumnya kini bertambah setelah ia melihat Zio, entah mengapa Flo masih merasa Lotus adalah Zio, mungkin fakta itu hanya 0.1% saja.

"Sepertinya keadaanmu sudah membaik?" tanya Zio pada Flo.

"Hu'um, aku bertemu seseorang di sana. Dia berkata, aku harus tersenyum," jelas Flo.

"Betul, kamu harus tersenyum, agar langit menjadi cerah, dan berwarna," ucap Zio sambil menatap langit.

"Langit?" lirih Flo mengingat sesuatu yang Lotus kirim padanya.

"Ayok pulang," ajak Zio.

Mereka pun bergandengan tangan menuju parkiran, tanpa sadar ada seseorang yang melihat geram ke arah mereka.

"Kamu bisa bahagia sekarang! tapi besok semua akan berubah!!" ucap Pria itu sambil memegang sebuah kertas yang terkubur di pohon tadi.

********** 

Asalamualaikum, yeahhh selesai juga part ini.

Jadi gimana sama jalan ceritanya, semakin greget atau semakin gaje.

Sudahlah daku juga bingung dengan arah ceritanya ini.

Tapi semoga kalian suka ya.

Salam literasi dari Author kece :)

dheambaar

LOUF (Lotus Untuk Flo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang