Hal yang membuatku bahagia adalah ketika aku melihatmu tersenyum, jadi bolehkah aku mengembalikan senyummu yang hilang itu?
~Lotus~🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Sebuah lapangan terlihat sangat ramai, suara-suara histeris terdengar menggema di seluruh sekolah. Saat ini siswa-siswi SMA Pancasila sudah mengerumuni lapangan yang terlihat terik itu. Ternyata mereka sedang mendukung salah satu idola yang sedang bertanding footsal antar kelas. Riuh suara bertambah kencang tatkala idola mereka berhasil mencetak golnya.
Arka, sebuah nama yang sedang menjulang tinggi di seantero sekolah, bahkan hampir setiap angkatan membicarakan namanya, kecuali satu orang yang memang acuh terhadap lingkungannya, siapa lagi jika bukan Floretta.
Di saat yang lain rela berpanas-panasan demi melihat pria bertubuh atlestis itu, Flo malah lebih suka menepi di pojok perpustakan, menikmati setiap buku yang sedang ia baca.
Namun saat ini konsentrasi membaca Flo hilang begitu saja, ketika suara-suara di luar sana masuk ke indra pendengaran Flo. Sedari tadi Flo berusaha mengabaikan suara-suara itu, tetapi tetap saja tidak bisa, suara wanita di luar sana lebih menggema di telinga Flo.
"Arka... semangaaaat!!!" ucap seseorang dengan suara cemprengnya.
"Arka I love you!!" sahut seseorang yang Flo yakini itu suara Karin.
"Arka, nikahin adek dong!!"
"ARkaaaa... jangan sama mereka, pilihlah aku yang jelas setiaaaa!!" teriak seseorang dengan suara yang mendramatisir.
Ingin sekali Flo ikut berteriak, namun bukan seperti teriakan wanita di luar sana, melainkan Flo ingin pria bernama Arka itu menghilang di dunia ini.
Flo heran, apa spesialnya Arka, mengapa nama itu selalu di sebutkan setiap harinya.
Apakah mereka tak memiliki rasa malu mengejar seseorang sebegitunya, bahkan kelas Flo selalu ramai karena banyak siswa dari kelas lain yang terang-terangan melakukan pendekatan pada lelaki itu.
Sejak seminggu yang lalu, Flo merasa beban hidupnya bertambah berat, bukan karena pertengkaran orang tuanya, melainkan gegara murid baru bernama Arka ini.
Flo yang semula hidupnya tentram, kini harus menanggung semua kebisingan, karena kini Flo harus duduk satu meja dengan pria yang sok tebar pesona itu.
Ingin sekali Flo menyuruh Arka untuk pindah bangku, atau Flo yang pergi saja, tetapi bu Siska tak mengizinkannya, bahkan bu Siska mengancam jika Flo menolak, flo harus pindah dari sekolah ini, peraturan macam apa sebenarnya.
Jengah, Flo sangat jengah dengan semua ini, sepertinya Flo perlu refreshing ke tempat favoritenya saat ini.
Flo melirik jam tangan menunjukan pukul setengah dua siang, tidak ada salahnya Flo melarikan diri dari sekolah jam segini, toh kelas memang sedang tidak efektif.
Flo membersihkan buku yang berserakan, lalu ia berjalan melewati gerbang belakang.
Langkah kakinya menyelesuri jalan yang sudah sangat ia hapal, mungkin dengan menutup mata Flo bisa sampai ketempat di mana banyak bunga lotus di sana.
Tanpa Flo sadari, dari tadi ada seseorang yang mengamati tingkah Flo, bahkan saat ini ia mengikuti langkah kaki Flo, dia sangat yakin kemana Flo akan pergi, kemana lagi jika bukan Telaga hening.
Entah sampai kapan seorang lelaki dengan kulit sawo matang itu selalu mengamati Flo dari jauh, bahkan di saat ia sudah dekat dengan Flo, ia masih belum bisa menunjukan dirinya di depan Flo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUF (Lotus Untuk Flo)
Dla nastolatkówFloretta gadis pendiam, hobi menyendiri, dan anti sosial ini kerap kali di sebut mayat hidup oleh teman sekolahnya. Bagaimana tidak Floretta tidak pernah bergaul dengan teman-temannya. Hal ini di sebabkan karena Flo merasa tertekan dengan pertengkar...