Jika aku mencintai Lotus, mengapa aku tak bisa mencintainya sebagai Lotus? Mengapa hati ini terus berlari ke arah orang lain. Mungkinkah cinta ini salah?
~••Floretta••~********
Seorang perempuan sudah berada di sebuah telaga, padahal mentari masih malu menampakkan cahayanya. Jam pun baru menunjukan pukul 06.00 pagi.
Kicauan-kicauan burung terdengar merdu di telinganya, gadis itu kini membuat gambar bunga yang ada di depannya. Senyumnya mengembang tatkala ia mengingat pertama kali menggambar bunga Lotus namun lebih mirip dengan bunga mawar.
"Aku tak bisa melukis, bahkan menggambarpun aku tak bisa," keluh Flo pertama kali melihat Zio yang dengan mudah melukis wajahnya dan juga bunga lotus di sekitarnya.
"Menggambar itu perlu latihan, seperti halnya kita bermain sepeda. Tampa latihan dan mencoba kita tak akan pernah bisa. Jadi sekarang coba dulu," terang Zio menyerahkan kertas dan sebuah pensil.
"Baiklah, tapi jangan ketawa sama hasilnya ya, janji?" Flo memberikan jari kelingkingnya pada Zio.
"Janji tuan putri," ucap Zio sambil menyatukan jari kelingkingnya dengan jari mungil milik Flo.
Flo berusaha sekuat tenaga, sedangkan Zio masih asik melukis wajah lucu Flo yang terlihat serius saat menggambar.
"Kok jadi lebih mirip bunga mawar?" keluh Flo saat melihat hasil gambarnya.
"Mana? coba lihat?"
"Ngga kok, ini mah kurang begini aja, lalu begini, daunnya kurang lebar sedikit. Nah udah mirip Lotus kok," ucap Zio sambil memberikan dua jari jempolnya pada Flo.
"Ini mah, jadinya karyamu. Emang ngga bakat lukis aku, udah buang aja."
"Ets, jangan sini. Buat aku aja, lumayan buat nakutin tikus di rumah, hahaha," ledek Zio.
"Ih, nyebelin dehh!!!"
"Ini bagus kok, aku bakal bingkai ini," ucap Zio sambil menuliskan Karya pertama Floretta untuk Zio tepat di bawah gambar bunga Flo.
"Lalu yang ini buat aku," pinta Flo sambil memegang hasil lukisan Zio.
"Ayo kita foto," ajak Zio sambil mengeluarkan sebuah kamera.
Setiap kali mengingat hal itu membuat Flo merasa bahagia, karena baru kali ini ia merasa di hargai oleh orang lain, setelah Lotus tentunya.
Lotus, Siapa dia sebenarnya? mengapa Flo selalu membayangkan Lotus adalah Zio.
"Hey, tuan putri. Kamu sudah nunggu lama di sini?" ucap seseorang yang sudah sangat Flo hapal suaranya.
Flo masih terdiam, memperhatikan seorang lelaki di depannya.
Setelah Flo yakin orang itu adalah seseorang yang ia kenal, Flo langsung bertanya padanya. "Arka?? Kamu kok di sini?" tanya Flo yang kaget melihat Arka.
"Iya, karena aku ingin bertemu seorang perempuan yang spesial dalam hidupku, dan aku ingin dia tahu, bahwa seorang yang dia tunggu adalah aku," jelas Arka dengan senyum khasnya.
"Maksudmu?"
"Bukankah kamu ingin tahu Lotus sebenarnya. Aku adalah Lotus," ucap Arka sambil menyerahkan tulisan yang Flo tulis kemarin.
"Kamu? Tidak mungkin," ucap Flo lirih.
"Kamu tidak percaya aku Lotus, Flo? lalu kamu mengira siapa? Zio?" Arka mencengkram bahu Flo dengan kuat.
Flopun menyingkirkan tangan Arka, dan wajahnya tampak ketakutan.
"Maaf, Flo. Bukan maksudku menakutimu, Aku hanya mau Kamu percaya, Aku adalah Lotus," ucap Arka berusaha meyakinkan Flo.
"Lalu, mengapa kamu baru kasih tahu sekarang,"
"Aku ngga mau kamu menjauh dariku. Makanya aku sengaja bersembunyi agar bisa dekat denganmu, percayalah padaku Flo." Arka menggengam tangan Flo, ia berusaha meyakinkan Flo.
Flo yang tak tahu harus berbuat apa hanya terdiam.
Flo masih tak percaya dengan kenyataan yang ia ketahui, rasanya begitu mustahil jika Lotus adalah Arka.Flo memandang Arka yang sedang memesan makanan, kini mereka berdua sedang berada di tempat makan untuk sarapan.
Dering telfon berbunyi di layar Handphone Flo, deretan huruf nama yang menelfonnya, membuatnya tersenyum bahagia. Saat Flo ingin mengangkatnya tiba-tiba seseorang menarik Handphone Flo.
"Arka!!!" protes Flo.
"Makan dulu, baru main HP," ucap Arka dengan tatapan tegas. Itu membuat Flo hanya terdiam.
"Maaf Flo, bukan aku melarangmu untuk dekat dengan siapapun, tapi aku takut kamu meninggalkanku dan memilih bersama lelaki lain. Aku sayang kamu, dan aku ngga mau kehilangan kamu Floretta," ucap Arka setelah mereka selesai makan.
Flo yang melihat wajah memelas Arka ia tag tega. Ia merasa bersalah, bukankah dia yang menginginkan bertemu dengan pujaan hatinya Lotus. Harusnya Ia bisa menerima siapapun Lotus sebenarnya. Karena seseorang yang ia cinta selama ini adalah Lotus.
Flo memandang layar handphone sedari tadi, melihat sebuah foti kebersamaanya dengan Zio. Ia sangat merindukan sosok lelaki itu, namun Flo tidak bisa berbuat apa-apa, karena ia sudah janji kepada Arka tadi pagi.
"Mengapa rasanya berbeda, aku mencintai Lotus. Tapi mengapa aku tak bisa mencintai Arka? Jika Lotus adalah Arka, harusnya rasa ini tetap sama bukan?" gumam Flo lirih dalam keheningan.
Rasanya dunia Flo kini benar-benar hampa.
Ia sangat merindukan kehangatan dari seorang Lotus yang ia cinta dahulu, ia menginginkan sebuah kehangatan dari kedua orang tuanya.
Entah ada di mana keberadaan orang tua Flo. Flo sangat merindukan mereka.
"Ayah, Bunda. Flo rindu, bisakah kalian melihat Flo lagi, memeluk Flo, seperti dahulu. Flo sangat rindu kalian," tangis Flo sambil memegang sebuah bingkai Foto.
⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇
Alhamdulilah, bisa update sesuai jadwal.
Yuk yang lain mari baca LOUF.
Kira-kira kalian percaya ngga si Lotus adalah Arka?
Dan jika kalian jadi Flo, aoa yang akan kalian lakukan?
jangan lupa tombol bintangnya ya guys :)
Dan baca Karya muslimah kece lainnya.
See u next chapter :)
Sarangheo :)
salam author kece Dheambaar
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUF (Lotus Untuk Flo)
Teen FictionFloretta gadis pendiam, hobi menyendiri, dan anti sosial ini kerap kali di sebut mayat hidup oleh teman sekolahnya. Bagaimana tidak Floretta tidak pernah bergaul dengan teman-temannya. Hal ini di sebabkan karena Flo merasa tertekan dengan pertengkar...