1 | Hari Yang Sibuk.

5.6K 502 9
                                    

Jungkook tampak tengah terburu-buru memasang dasinya di area leher, sesekali ia melirik ke arah jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Setelah dirasa semuanya sudah rapi, ia pun segera keluar kamar dan bergegas menuju pantry.

"Hoonie, sudah selesai sarapannya?" tanya si Jeon sembari membetulkan tatanan rambut bocah di hadapannya.

"Sudah, Dad."

Jungkook menyampirkan tas ransel bergambar kelinci berwarna merah muda ke punggung sempit anaknya.

"Daddy tidak sarapan?" tanya bocah berusia enam tahun yang berada di gendongan Jungkook.

"Nanti Daddy sarapan di kantor. Daddy kesiangan hari ini, jadi tidak ada waktu lagi untuk mengisi perut." Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil Hyundai yang pria itu beli sejak setahun yang lalu.

***

Hiruk pikuk suasana kantor membuat Jungkook sedikit pusing, ditambah lagi pekerjaan yang tidak bisa dibilang sedikit hari ini. Ia sama sekali belum memasukkan makanan ke dalam perutnya siang ini, hanya meminum teh hijau yang dibuat oleh asistennya.

Jungkook melirik ke arah luar gedung yang menampilkan langsung suasana Seoul di siang hari. Ia lalu memejamkan matanya sejenak sembari menyandarkan tubuh kokohnya di punggung kursi.

Hari yang sibuk, pikirnya begitu.

Tak lama kemudian, suara ketukan pintu membuatnya tersadar, lalu ia segera menegapkan kembali tubuhnya dan menyuruh siapapun yang mengetuk pintu itu untuk masuk.

"Sajangnim sedang sibuk?" tanya seorang wanita bersurai cokelat sebahu.

"Ada apa Jieun-ssi?"

"Apakah saya boleh pulang lebih awal hari ini? Saya merasa kurang enak badan, dan sulit sekali untuk konsentrasi dalam bekerja," jelasnya tanpa melihat bagaimana raut wajah Jungkook saat ini yang menahan rasa lelahnya.

Pria itu pun menghela napas berat dan berujar, "Baiklah, kau bisa pulang, Jieun-ssi. Semoga cepat sembuh dan bisa kembali bekerja lagi."

Kemudian Jieun berterima kasih pada atasannya yang telah memperbolehkan dirinya untuk pulang lebih awal hari ini. Lalu ia segera berpamit dan meninggalkan Jungkook seorang diri di ruangan.

Sepertinya Jungkook hari ini akan pulang sedikit telat, lantaran ia ingin menunda sejenak beberapa pekerjaannya yang menumpuk guna mengistirahatkan rasa pening yang menghantam kepalanya.

***


"Hyung, bisakah kau menjemput Jihoon di sekolah?"

Jungkook menelepon salah satu temannya untuk menjemput sang buah hati. Ia keteledoran, sehingga melupakan hal penting; menjemput anaknya sekolah. Padahal jam sudah menunjukkan pukul satu siang, dan anaknya harus dijemput sejak satu jam yang lalu.

"Aku tadi ketiduran hyung, astaga! Bagaimana ini, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku." Jungkook memijit pangkal hidungnya sembari berdesis.

"Baiklah, nanti aku akan mentraktirmu beberapa soju."

***

Shin Kana—gadis berumur 20 tahun yang bekerja di kedai tteokbokki itu senantiasa melayani para pelanggan yang selalu ramai mengunjungi kedai Bibi Kim. Ia sudah bekerja di sana selama kurang lebih 2 tahun. Berkat keramah-tamahan dirinya pada Bibi Kim, Kana sampai diklaim sebagai anak angkat oleh pemilik kedai tersebut.

Bibi Kim menghampiri Kana yang sedang mengelap meja dengan membawa box makanan. "Kana, bisa kau berikan ini pada Paman Jung?"

"Baiklah, Bi. Aku akan ke rumahnya sebentar."

JEON DADDY [ON HOLD] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang