1. Kebo&BangSat

28 1 0
                                    

"Memilikimu adalah sebuah anugerah terindah dalam hidupku."

Anya stevia

--------

Alarm berbunyi nyaring sejak tadi pagi. Namun tak ada tanda-tanda sang empunya akan beranjak dari kasurnya. Membuat tetangga kamarnya menggeram frustasi.

"ANYA!!!! ALARM LU BERISIK ANJIR!!!" Erangnya membelalakkan mata dengan nafas memburu.

Pemuda itu mendengus,menutup wajahnya dengan bantal saat alarm itu kembali berbunyi nyaring.

Duggg!!! Pemuda itu menendang gulingnya. Berjalan keluar kamar sambil menggeram menuju sebuah pintu bercat pink di depannya.

"BERISIK TAI! BANGUN LU!!" teriak pemuda itu menggedor pintu itu

Namun tanpa hasil,alarm itu tetap berbunyi tanpa henti. Dengan kesabaran yang mulai menipis pemuda itu menendang pintu tersebut dan darahnya semakin mendidih saat pintu itu tak dikunci. Menampilkan seorang remaja putri yang masih tenang di tidurnya.

"Ini bocah anak manusia apa kebo si?!!" batinnya menatap jijik saat gadis itu mengelap ilernya

Alarm itu kembali berbunyi, membuatnya dengan cepat mencari sumber pengganggu ketenangannya pagi ini. Akhirnya ia menemukan,sebuah ponsel fullscreen yang masih berdering dengan menunjukkan pukul 5.44. pemuda itu menempelkan ponsel tersebut ke telinga gadis kebo di depannya. Membuatnya seketika melonjak kaget

"Anjir! Budeg ini telinga gue!!" Teriaknya mengelus telinganya,bermuka masam menatap pemuda di depannya.

Pemuda itu mendengus,menatap gadis bersetelan beruang yang berdiri menjulang di tempat tidurnya.

"Bangun lu kampret! Kebo dipiara!" ucapnya melempar ponsel tadi dan berjalan keluar kamar bernuansa pink keunguan itu

"Iss!! BANG SAT!! KOK LU MASUK KAMAR GUE SEENAKNYA SI!!!" Erangnya menatap punggung pemuda yang melenggang tak peduli, ia hanya melambaikan tangannya tanda tak mau mendengar apapun.

"Buru lu mandi,gue bikinin sarapan." Ucapnya sambil menguap menutup pintu bertuliskan BANG SAT DILARANG MASUK!! Tentu dengan bunyi berdebum yang mampu meruntuhkan rumah berlantai tiga itu.

-

Satria Mahesa, pemuda bertubuh atletis itu sudah siap dengan seragam SMAnya. Menuangkan susu cair ke dalam dua gelas dan membawanya ke meja makan. Ia melirik arlojinya,pukul 6.12, dan gadis yang membuatnya mendidih pagi tadi belum juga turun dari kamarnya.

"ANYA!! LU LEMOT GUE TINGGALIN NIH!" Teriaknya mulai memakan nasi goreng buatannya

"IYA-IYA BENTAR! TINGGAL PAKE SEPATU INI!!"

Ia tak peduli dengan sahutan itu, memilih fokus pada hidangan di depannya. Dua menit kemudian gadis menyebalkan itu menuruni tangga dengan ceria. Berlari melempar tasnya ke kursi di hadapan satria.

"Pagi bang sat!" sapanya mengecup pipi satria singkat sebelum berlari ke dapur,di belakang satria.

"Hem" hanya sahutan dingin yang ia lontarkan, ia masih sibuk menghabiskan sarapannya saat gadis itu kembali dengan dua botol minuman dingin.

"Bang Sat nanti ada basketkan? Anya ntar mau ke tempat les,tambahan." Ucap gadis itu mulai memakan sarapannya

"Iya,ntar gue jemput" jawab satria merapikan alat makannya, menatap lembut gadis di hadapannya dengan senyum tipis,tapi sepertinya salah

"Aw aw aw.. disenyumin sama most wanted guy di sekolah bisa-bisa sesak napas nih gue" goda anya sambil mengunyah sarapannya

Tak pelak,satria yang sedang meneguk minumannya mendelik ke arahnya.

"Gue tinggalin beneran lu kebo!" tapi bukannya takut,gadis itu malah terkikik memainkan alisnya.

Anya Stevia,gadis berperawakan langsing yang selalu menghiasi ah bukan, mengacaukan lebih tepatnya. Mengacaukan hidup Satria Mahesa. Hahaha.. seorang gadis cantik yang terpaut dua tahun lebih muda dari satria. Seorang gadis yang sangat satria sayangi.

"Udah siap belom?" tanya satria dari balik helm fullfacenya

"Udah! Bang Sat!!! Go!" jawab Anya membuat satria geleng-geleng kepala

Beberapa detik kemudian,deru motor besar satria mulai meninggalkan pekarangan dan melesat membelah jalanan menuju sekolah. Senyum anya mengembang,melingkarkan tangannya di pinggang satria dengan erat.

"Jangan bunuh gue kampret! Kenceng bener!" omel satria memukul tangan anya. Gadis itu mengendurkan tangannya dan tersenyum.

"Anya sayang sama abang" ucapnya menampilkan deretan gigi putihnya.

"Gue gk tuh!" ketus satria menyeringai, membuat tangan Anya mencubit perutnya. Ia mendelik menatap penumpangnya yang sedang mengejeknya. Namun ia tertawa kecil pada akhirnya.

30 menit berlalu, deru mesin motor satria memasuki halaman parkir sekolah. Mengundang berpasang-pasang mata dengan tatapan memuja,beberapa juga menatap iri,dan benci. Anya turun dari motor,diikuti satria yang sudah melepas helmnya. Ia memincing,menatap gadis berambut sepinggang itu masih belum bisa melepas helmnya, membuatnya melenggos dan membantunya. Anya kembali menampilkan deretan giginya yang rapi, bergumam "Makasih" yang hanya diangguki satria.

Membuat kaum hawa yang sedari tadi memadati parkiran menahan untuk tidak menjerit, bukan tanpa alasan. Tapi satria, cowok itu terkenal pendiam dan berhati dingin, auranya menyeramkan. Lihat saja dandanannya yang acak-acakkan, kemeja yang tidak dikancing mengekspos kaos hitamnya dengan nyata. Rambutnya yang sudah melebihi kerah,tanpa ikat pinggang,tanpa dasi ditambah tatapan matanya yang tajam, dan jangan lewatkan otot-otot yang tercetak jelas di balik baju seragam itu. Membuat pesonanya bertambah berkali-kali lipat.

"ANYA!!! BURUAN BU META UDAH OTW PE'AK!!" Itu bukan suara satria,itu suara gita yang berteriak dari jendela kelas

Tanpa menunggu lama,Anya segera berlari meninggalkan satria.

"DADAH BANG SAT! JANGAN BOLOS YA!!" Teriak anya membuatnya membelalakkan mata.itu bocah mulutnya nyablak bener!

Tidak mau pusing,satria memilih segera berlalu, gerah rasanya di pandangi beratus-ratus pasang mata seolah ingin menelanjanginya disini. Ia berajalan santai,dengan beberapa penguntit yang terus mengekor di belakangnya. Membuat satria ingin cepat-cepat duduk di mejanya yang ngangenin,tapi niatnya harus diinterupsi oleh kehadiran seorang wanita menor yang dengan lancang bergelayut di lengannya.

"Satria sayang, kok masih bareng cewek rese itu si, aku aja gk pernah kamu bonceng" ujarnya mengerucutkan bibirnya. Satria menghempaskan lengan wnaita itu, berjalan meninggalkan tak peduli.

"Satria kok gue ditinggalin si,ihh!!" teriaknya menghentakkan kakinya kesal

Satria langsung menuju tempat duduknya, menghampiri sahabat-sahabatnya yang sedang bercerita entah apa.

"Wiiihhh papa muda kita sudah dateng! Boleh kali dikenalin ke anaknya" celoteh erga terkekeh menyambut kedatangannya

"Papa muda mbahmu! Malaikat izrail dia mah!" sambung wahyu melempar ponselnya ke satria, alis satria naik sebelah.

"SMA NUSA Ngajak duel Minggu sore" ujar putra seolah menjawab keheranannya

Satria mendudukkan bokongnya, membaca pesan singkat dari davin –kapten basket sma nusa-

"Ok" jawabnya mengembalikan ponsel wahyu

"Ajak Anya ya sat," pinta egar dengan mata berbinar,satria tak menjawab, hanya mendelik yang membuat teman-temannya terbahak.

-----------------TBC ------------------

Surakarta, 9 Desember 2018

Electra - RnAzSc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved BangSatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang