Chapter 1 - Si Mata Biru

88 7 2
                                    

Langit menghitam. Dingin mulai menusuk kulit. Tetes demi tetes air tumpah diatas bumi. Menyisahkan suara gemuruh kendaraan yang lalu lalang. Rumah Allena memang besar dan berada di pusat kota. Allena sedang berdiam diri di kamar. Ia sepertinya menunggu pesan dari pacarnya. Allena terus melihat handphone miliknya berharap ada notifikasi yang masuk. Sudah lebih dari 20 pesan yang ia kirimkan, tetapi tidak ada satu pun pesan yang terbaca. Allena ingin merayakan kepulangan Ken dari London. Ken, pacarnya memang mengambil kuliah di luar negeri. Ia ingin membanggakan kedua orangtuanya dan juga Allena.

" Dasar si Ken, sok sibuk "
Allena menggerutu kesal.

Detik berganti menjadi menit. Menit berganti pula menjadi jam. Allena lelah menunggu balasan dari Ken. Ia memutuskan untuk merebahkan diri diatas kasur. Ia mulai menutup matanya dan terlelap dalam mimpi tanpa menghiraukan gemuruh hujan.

----------------------------------------------------------

Drddtrdd

Drddtrdd

" Siapa sih, bangunin orang aja " ucap Allena sambil mengucek kedua matanya. Allena tersadarkan oleh telepon dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Ken.

" halo "

" Ken, dimana sekarang ? "

" di depan "

Tutututut

" Depan itu ada banyak Ken. Depan sekolah, depan warungnya Mbok Inem, depan teras rumah juga ada "

Allena sebal, ia berusaha berpikir keras dengan kata kata pacarnya. Maklum saja, pacarnya memang tergolong pria yang sedikit untuk mengeluarkan kata dan membuat bingung penerima.

-----------------------------------------------------------

Tok tok tok

Ken : " Permisi tante "

Mama Allena : " Eh, ada si Ken. Nyampai Indonesia hari apa Ken ? "

Ken : " Baru kemarin te, Oh iya ngomong ngomong Allena nya ada te ? "

Mama Allena : " Ada kok, sebentar tante panggilkan. Ken duduk aja dulu disini, tente juga mau buatin minuman buat Ken "

Ken : " Nggak usah repot repot te "

Mama Allena : " Udah, santai aja Ken "

" Allena, cepat turun nak. Ada tamu spesial ini " jelas Mama dengan nada tinggi dari lantai 1

" Tamu spesial tamu spesial. Paling cuma temennya Papa " ucap Allena dalam hatinya.

-----------------------------------------------------------

Allena dengan cepat menuruni anak tangga. Senyumnya mulai mengembang. Ia terkejut karena sosok yang ia harapkan telah datang juga. Ken sudah datang dari London. Ia melihat pria mata biru itu dengan jelas. Allena mendekatkan wajahnya ke Ken. Ia memegang hidung Ken dan mencubitnya secara perlahan.

Ken : " Sakit tau "

Allena : " Ga bisa dipercaya ini, kamu tambah mancung aja Ken "

Allena selalu seperti ini jika Ken pulang dari London. Ia selalu mencubit hidung Ken yang bertambah mancung

Allena : " Oh iya Ken "

Allena : " Kamu ada yang lupa "

Ken : " Hah, apa ? "

Allena : ( selalu saja begini, tidak peka ) gerutu Allena dalam hatinya

Ken : " Sebentar, aku berpikir dulu "

Allena : " Ken lucu kalau wajahnya lagi mikir "

Ken : " Allena pasti belum mandi kan " ( goda Ken )

Allena : " Bukan itu Ken " ( sambil mengelus dada )

Allena : " Oleh oleh Allena mana? "

Ken : " Oleh oleh apa? "

Allena : " Dari London lah "

Ken : " Bukannya udah nerima? "

Allena : " Nerima apa Ken "

Ken : " Ini, kan udah ada di depanmu " ( sambil tersenyum )

Allena melihat Ken dengan tatapan heran. Ia membalas senyum Ken juga. Ia sedikit tersipu oleh pernyataan Ken. Semenjak kepulangan Ken, Ken berubah menjadi sosok yang romantis. Allena langsung memeluk Ken dengan erat. Ia meluapkan segala rindunya kepada Ken. Ken juga berukar cerita tentang ramainya London. Tawa Allena tidak berhenti karena ekspresi Ken saat bercerita.

Gimana nih Chapt 1 nya. Maaf kalau kurang dapet feelnya.
Oh iya, jangan lupa untuk vote :)
Makasih 🌙

IG : @_arv.xx
See you reader's 🙌

FORGOTTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang