" Ayo kita pergi Ken. Aku ingin menunjukkan beberapa perubahan pada kota ini " Allena menarik tangan Ken untuk segera masuk ke dalam mobil. Mereka sudah pamit pada Anne - Ibu Allena.
Gadis berambut coklat itu memakai hoodie warna pink pastel dan celana jeans hitam dengan strips putih di bagian kanan kirinya. Mereka pun pergi menggunakan sedan hitam milik Ken. Sedan itu melaju dengan kecepatan sedang di antara keramaian kota.
Hari ini cuaca sangat mendukung untuk mereka bepergian. Sepanjang perjalanan, Allena selalu menceritakan dengan detail perubahan sisi selatan kota ini. Ken menatap perubahan yang sangat tampak itu. Ia melihat gedung gedung pencakar langit dengan ketinggian hampir lebih dari 10 lantai ada di kanan kirinya.
" Sudah lama sekali aku tidak mengunjungi kota ini. Kita pergi ke mall yang mana ? " ujar Ken sambil menatap ke arah jalan raya. Allena tersenyum simpul. Ia berpikir bahwa Ken hanya meninggalkan kota ini sebentar saja, tetapi Ken tetap tidak bisa mempercayainya.
Dengan cepat Allena menunjukkan mall yang akan dikunjungi oleh mereka berdua. Decitan sedan hitam itu timbul saat Ken mengerem mobilnya. Ken dan Allena keluar dari mobil. Mereka disambut oleh aroma roti yang menggoda dari dalam mall tersebut.
Allena meminta banyak hal. Ia ingin berbelanja baju baju keluaran terbaru dari merk fashion ternama. Ken hanya membuntutinya dari belakang karena tidak terlalu bersemangat seperti Allena yang heboh tentang pilihan baju bajunya itu.
Allena membeli 3 pasang baju dengan warna yang berbeda beda. Pilihan pertamanya jatuh pada baju berwarna coklat muda disertai pita hitam yang menambah kesan feminim, juga pilihan baju kedua maupun ketiga yang terkesan modis.
Setelah mereka berjam jam telah mengitari mall. Ken dan Allena duduk di kursi panjang depan mall dan melepas penat nya. Mereka lelah dan memutuskan untuk membeli ' Ice Mondellez ' yang berada di sebelah kanan pintu masuk utama.
" Mau rasa apa ? " tanya Ken pada Allena yang sibuk dengan ponselnya.
" Rasa yang pernah ada " sahut Allena sambil tersenyum kepada Ken. Ken justru berbalik badan dan pergi begitu saja. Ken langsung mengantri di belakang pria paruh baya. Karena ia tidak mau membuat pacarnya lelah menunggu." Awas aja kalau pilihannya nggak tepat, bakal aku kembaliin ke orangnya " ancam Allena dalam hatinya. Ken datang dengan membawa dua cup ice cream vanilla. Ia menyodorkan ice cream tersebut. Bukan pilihan yang salah, karena Allena sangat suka dengan apa saja yang berbau vanilla. Sepertinya Ken masih ingat tentang rasa favorit Allena. Mereka pun menikmati ice cream yang ada di tangan mereka. Allena juga sering kali bertukar pandangan dengan Ken.
Hai Hai Readers 🙌
Maaf update nya lama karena author lagi banyak tugas dan ulangan :(
Jangan lupa untuk vote, karena 1 vote dari kalian sangat berharga buat author 😇
Tetap stay tune terus ya 😆
See you readers 🔭

KAMU SEDANG MEMBACA
FORGOTTEN
Teen Fiction( SLOW UPDATE ) " Kamu kalau manis, manisnya kebangeten " " Tapi kamu kalau dingin, dinginnya nggak main main " ---------------------------------------------------- [ CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI ]