Prolog

12 2 0
                                    

"Ada masanya kita harus melepaskan semuanya, Han"

Mereka berdua kini tengah duduk disebuah bukit sembari menyaksikan sang surya yang akan meninggalkan tugasnya. Erik bilang, bukit ini adalah tempat terindah untuk menciptakan kenangan bersama pasangan.

"Maksud kamu apasih Er?" Tanya Hana bingung

"Begini, tidak semua yang sudah kita genggam harus kita pertahankan. Ada saatnya kita juga harus melepaskan. Seperti senja yang rela melepaskan sinarnya untuk dunia, seperti malam yang rela melepaskan gelapnya untuk memberikan keamanan, dan seperti aku yang harus rela melepaskanmu." Jelas Erik membuat Hana terkejut bukan main dengan penjelasan yang Erik lontarkan.

"Hidup itu berputar, Han. Semua yang kita lepas hari ini, bisa jadi akan kita genggam lagi keesokan hari."

"Er..." lirih Hana sambil memegang tangan Erik dengan mata yang sudah siap menumpahkan tetesannya.

"Dengar Hana, yang pergi sebenarnya tidak benar-benar pergi. Dia akan selalu ada didekatmu, melihatmu, dan mengawasimu meskipun kamu tak bisa melihatnya,  dia adalah pelindungmu yang semu."

"Erik, please..." tangis Hana pecah seketika.
Erik membawa Hana ke pelukannya, menyalurkan ketenangan untuknya. Ia tidak tega melihat perempuannya menangis. Erik mengelus lembut rambut Hana, dan mencium puncak kepala Hana cukup lama.

Hana mendongak, "Er, kamu bohong kan sama apa yang kamu bilang barusan. Kamu gak mungkin ngelepasin aku kan? Kamu gak sejahat itu kan, Er?"

Erik diam dengan tatapan matanya yang sendu ke arah Hana.

"Jawab aku, Erik!" Teriak Hana sembari menepuk dada bidang Erik.

"Aku gak bohong, Han. Maaf"

Erik semakin mengeratkan pelukannya dan Hana semakin terisak. Erik menangis, ya dia menangis. Ini untuk pertama kalinya ia menangisi seorang gadis. Hana berontak meminta dilepaskan pelukannya.

"Kamu jahat, er. Kamu jahaaaat. Kenapa kamu harus ngelepasin aku?" Tanya Hana masih menangis dan melepaskan pelukan Erik dengan kasar.

"Ini adalah sebuah keharusan karena..."

Hana diam, menunggu kalimat yang akan dikatakan Erik selanjutnya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Hening

.
.
.
.
.
.

A/n:
Jangan lupa vomment❤

Yeayyyyy

I Miss You So BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang