4.tangan

33 2 0
                                    

   Pemilik tangan itu adalah gilang ,gilang berusaha menahan chintia.

Sebelumnya gilang tidak mengetahui keberadaan chintia di kelas nya tapi ,salah satu sahabatnya memberi tau bahwa chintia datang dan ingin menghampirinya ,tetapi chintia melihat dirinya di kerumuni oleh para gadis alhasil chintia mengurungkan niatnya.

"Mau, kemana, bukannya lo dateng buat nemuin gue"tanya gilang sambil tersenyum menggoda

"Ih ,najis ,gue kesini mau balikin nih,gue gak butuh, gue bisa bayar sendiri"jawab chintia sambil menyodorkan uang dua puluh ribu.

"Gak usah di balikin ,itu sebagai tanda permintaan maaf gue ke lo ,karna gue udah nginjek lantai yang udah lo bersihin"

Tak lama pembicaraan singkat itu terjadi ,bel masuk pun berbunyi. Gilang pun segera masuk kedalam kelasnya,sambil belari sperti orang ketakutan , karna mengetahui bahwa ada guru killer yang akan mengajar di kelasnya datang ,ia pun tak sempat mengucapkan apapun kepada chintia,dan segera masuk .

Diluar ,chintia hanya melihat aksi gilang tersebut,hingga membuat chintia tertawa

🌈🌈🌈

Terik Matahari tepat di atas kepala chintia,ingin rasanya ia segera pulang dan merendam dirinya didalam bathab yang berisi es batu.

Ia sudah menunggu sopirnya lebih dari satu jam ,dan sudah banyak anak yang menawarinya untuk pulang bersama ,tapi chintia menolaknya ,ingin sekali ia menghubungi sopirnya ,tapi hal apes terjadi lagi oleh chintia ,batrai hp dia lowbat dan dia lupa membawa power bank .

Saat chintia menunggu jemputannya, tiba-tiba sebuah mobil sedan berwarna merah berhenti di depannya, seorang di dalamnya membunyikan klakson dan membuka jendela agar chintia bisa melihat siapa orang yang berada di dalam mobil tersebut.

"Hei,sendirian aja, gak pulang"tanya gilang,yaa ternyata itu gilang

Chintia hanya diam.tetapi saat chintia melihat jam yang melingkar di tangan nya ,tiba tiba gilang sudah berada di depannya dan memegang tangan chintia.

"Ayo pulang, gue anterin"sambil menarik tangan chintia.

"ihh ngapain sih megang megang"sambil melepaskan tangan nya yg di pegang gilang dengan kasar,dan melanjutkan bicaranya "gue gak mau pulang sama lo ,lagian gue bakalan di jemput"

"Yakin lo gak mau pulang bareng gue,udah satu jam loh,lo nungguin di sini emang gak panas"gilang mengetahui tersebut karena ia dari tadi melihat chintia yang tak kunjung pulang

"Gak,ngapain sih lo jadi sok peduli,lagian lo gak kenal gue"

"Tapi lo kenal gue kan"sambil menaikan kedua alisnya.

"Najis"

Tiba tiba keadaan hening,gilang pun memecahkan keheningan tersebut ,dengan memberikan ponselnya ke chintia.

"Nih kalau lo gak mau gue anter pulang,lo bisa pinjem hp gue buat telfon supir lo,gue tau batrai hp lo lowbat"dan lagi lagi gilang mengetahuinya karna ,dari tadi chintia memegang hp nya dan melihat layar redup ,dan berharap ada sisa satu persen batrai saja di hp nya.

"Dia tau dari manasih ,sampe sampe tau yang gue rasain",gerutu chitia,akhirnya chintia pun mempertimbangkan untuk meminjam ponsel gilang dan segera menelfon supir nya,tapi hal apes terjadi lagi oleh chintia ,supir nya tidak bisa menjemputnya karena ,mobil yang sering di gunakan sebagai antara jemputnya. mogok

gilang pun tidak sengaja mendengar semua percakapan di telfon ,chintia pun berdecak kesal akibat berita tersebut,setelah chintia mematikan telfon nya ,tiba tiba gilang  tertawa,karena melihat sikap chintia.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang