01

89 5 2
                                    

Syafi’i memberikan mikerophon kepada salah satu ibu-ibu yang ingin bertanya dan ia kembali duduk di sebelah kiyai syarif dan menyimak apa yang di tanyakan oleh ibu-ibu tersebut.

“pak ustad saya ingin bertanya, jadi seperti ini dulu suami saya lulusan pesantren dan setelah sepuluh tahun menikah suami saya jadi tukang judi sabung ayam.kerap teman-teman judinya datang ke rumah dan apakah saya tetap wajib menjamu tamu yang bejat seperti itu?”Tanya ibu majelis

“oke saya paham, silahkan ibu dengarkan jawabanya dari  murid saya. Silahkan fii”titah pak kiyai sambil menyikut lengan fii

“ah emm jadi begini bu, sebenarnya dalam menjamu seorang tamu itu memang sangat dianjurkan mau dia baik maupun buruk mereka harus tetap di muliakan sebagai tamu pada umumnya, asalkan judinya tidak dilakukan di rumah, sebab memuliakan, menjamu dan menghormati tamu adalah amalan yang mulia dalam islam, nah jadi itubu jawabanya”kata syafii seraya tersenyum

“oh jadi seperti itu, terimakasih na fii dan pak kiyai”

“sama-sama ibu, jadi walau bagaimanapun tamu itu kita wajib menjamunya asalkan ia tidak berbuat hal keji di rumah kita tadi seperti apa yang disampaikan fii, sabda rasulullah. Barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya yang disunahkan melayanunya sehari semalam, dan kesempatan menginap selama tiga hari adapun setelah waktu itu di itung shadaqoh, dan tidak halal bagi tamu apabila dia bertamu sampai menyulitkan tuan rumahnya. [shahih Al-Bukhari no.5748]”

“baiklah ibu-ibu sekian yang bisa kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf semoga dapat bertemu di kemudian hari, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Setelah selesai dengan rutinitas pengajianya fii segera keluar dari mushola dan ia sedikit terburu-buru karena ingat jika fii harus segera menjemput ibunya di kedai miliknya, karena fii terburu-buru ia tak sengaja menabrak wanita yang sedang berkecak pinggang di tengah jalan dan menenteng koper di tangan sebelahnya.

“eh woii ati-ati dong kalo jalan!!”bentak wanita itu

“eeh i-iya maaf neng saya buru-buru maaf ya”fii segera melanjutkan jalanya sambil berlari kecil

“ck tu orang siapa sih berani banget nabrak gue, awas aja kalo sampe ketemu lagi gue bejek-bejek lo!”omel sang perempuan sambil membereskan barang-barang nya yang keluar dari koper


.

.

.

Syafii segera mengganti pakainya dan mengambil kunci motor tapi ketika fii membuka pintu kamar uminya sudah berada di ruang tengah sambil membawa beberapa sayuran yang sempat ia beli.

“loh umi udah pulang? Sama siapa?”Tanya fii mendekati uminya

“udah fi tadi umi dianterin sama umin kesininya”jawab umi fii

“ohh syukurdeh kalo ada yang nganter hehe, oh iya mi ko itu di depan rumah pada rame banget kenapa sih?”Tanya fii heran

“oh itu, itu loh ada tetangga baru pindahan dari kalimantan”

“wehh jauh juga ya mi”

“iya, untungnyna ini umi beli sayuran banyak jadi bisa buat ngasih tetangga baru juga yaudah kamu bantu umi masak ya”

“siap umikuuu”

Syafii dan uminya segera menuju dapur dan menyiapkan beberapa peralatan masaknya, seperti biasanya fii hanya disuruh untuk membersihkan sayuran dan memotongnya jika masalah ulek mengulek itu urusan uminya dan soal rasa jangan ditanya lagi deh, kalo ga enak manamungki uminya buka kedai.

Setelah matang dan dimasukan kedalam rantang umi mengajak fii untuk memberi makananya kepada tetangga sebelah.

Apa fii tidak salah lihat? Sepertinya wanita yang sedang duduk memaki jeans pendek itu adalah wanita yang tadi ia tabrak?

“asalamualaikum”

“walaikumsalam eh lo..”

“eh hehe ada perlu apa ya bu?”Tanya wanita itu

“em.. ini neng ibu kesini mau ngasih makanan kebetulan tadi ibu masak banyak”jawab umi fii

“ada apa sih irana?!”teriak ibunya dari dalam

Ohh jadi irana namanya- batin fii

“eh ada tamu rupanya, silahkan masuk bu, na”tawar ibu irana

“ah tidak usah bu, ini saya hanya ingin berbagi sedikit kebetulan saya tadi masak banyak mubazir jika tidak di makan”

“ohh begitu, emm terimakasih ya bu ahh senangnya baru pindah udah ada tetangga yang baik kaya ibu”

“sama-sama bu, yasudah saya pamit pulang ya”

“oh iya emm ga masuk dulu bu?”tawar ibunya irana

“tidak usah bu terimakasih, permisi”

Fii dan ibunya segera keluar dari depan rumah irana, sedangkan irana terus memperhatikan fii dari kejauhan sampai ia masuk kedalam rumahnya.

“de kamu ko liatin cowo itu mulu? Wahhhh jangan-jangan naksir ya????”ledek sang ibu

“ihh ga banget ade naksir tu cowo!”






Bersambung...😋

💦💦💦

Nahhhhh kali ini aku bikin ff yg berbeda dari yang sebelumnyaaa😁
Semoga kalian syukaaa yaa😍
Sebenernya aku udah lama sih bikin cerita ini ya dari semenjak aku masih smk sih bikin nih cerita cuman ya aku ragu buat publish in tapi ya udahlah mungkin sekarang saatnya😁😊

Lacur with aaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang