06

30 3 3
                                    

Dzuhur ashar dan maghrib telah berlalu, namun suara azan isya masih di kumandangkan oleh muazin yang sama yaitu syafii abdul mutholib.

Selepas waktu maghrib, laki-laki itu kembali pergi ke mushola yang cukup besar yang berada di pertengahan kompleks itu. Baju koko berwarna biru serta paduan celana hitam dan peci putih itu menjadi pemanis bagi tubuh fii.

Selain sejuk di pandang tingkat ketampanan syafii pun bertambah beribu-ribu kali lipat, di mata para tetangga fii dipandang sebagai anak yang baik dan ramah kepada siapapun dan ialah orang yang telah menghidupkan kembali mushola yang sempat  sepi karena tidak ada orang yang mengurus dan shalat di sana, tapi setelah adanya fii mushola itu kembali aktif dan bahkan lebih aktif dari tahun-tahun sbelumnya.

Tapi sayangnya aktivitas positif fii di salah artikan oleh irana penghuni rumah baru yang berada di depan rumahnya itu, karena kesal dengan perlakuan fii yang tidak sengaja fii lakukan hingga sampai saat ini irana masih saja menyimpan rasa kesal kepada fii, apalagi di tambah dengan kejadian di mushola tadi siang dan kejadian ketika fii mencari irana untuk pulang dan sedangkan irana saat itu sedang berduaan dengan mantan kekasihnya.

Selama pluhan menit di terpa udara dinginnya di malam hari pak verel keluar ruamahnya dan menghampiri puterinya yang masih setia duduk manis di depan rumah menikmati udara dingin di malam hari.

“rana masuk gih nanti kamu sakit di luar terus”titah pak verell

“aku mau disini dulu pah, ini udaranya enak banget”

“udaranya ynag enak apa kamu lagi nungguin gebetan calon imam hah?”

“maksud papah aku nungguin si fii? Ih ga banget tau pah jijik aku sama dia”

“tapi ga sejijik kamu liat mas  yuda kan? Secara gitu mas yuda kan pengen banget ilham tinggal sama dia sementara itu dia kan jahat banget”

Sungguh perdebatan ya tidak berguna, mendengar papanya berbicara seperti itu membuat irana ingin pergi dari rumah ini.

Akhirnya harapan yang irana tunggu dan harap terkabuk itu menjadi kenyataan, irana langsung melihat handponenya yang bergetar dan itu adalah pesan dari kai ynag mengajaknya untuk latihan dance kembali.

Kai: ran besok jangan lupa bawa baju ganti ya, kita mulai lagi latihan dance nya


Irana: bener kai?


Kai:iya bener ran


Irana:okey, makasih infonya…. (read)


Setelah mendapat pesan itu irana segera bangkit dari duduknya, baru saja irana akan melangkahakan kakinya tapi ia terpaku dengan sosok lelaki yang sedang berjalan menuju pagar rumahnya,. Irana mengedipkan matanya dna terlintas dalam pikiranya bahwa lelaki itu sangat tampan, eh apa?? Irana bilang fii tampan? Ih ga banget jijayyyy.








Bersambung...😋






💦💦💦


Ya allah irana gimanasih ya? Masa cowo ganteng kaya syafii dibilang jijay ihh iranamah gituuu. wkwkwk

Jangan lupa tinggal kan jejak guyss😚

Lacur with aaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang