07

34 3 7
                                    

Semalam irana susah untuk tidur karena hanya membaca pesan singkat dari kai, lelaki yang irana dambakan semenjak ia bergabung dengan grup dance antar sekolah itu. Karena irana tidur terlalu larut di pagi hari ini ia sangat terlihat kantuk dan matanya seperti panda ya walaupun sudah di poles oleh make up tapi masih tetep aja keliatan mata pandanya, dan lebih parahnya di pagi hari nan kantuk yang menyerang itu irana mendapati ceramah dari sang papah dan ibunya dan mau tidak mau iran harus mendengarkannya smapai orangtuanya selesai bicara.


“yaudah sana berangkat nanti telat, tuh mang ujang udah nungguin”


Setelah menyalimi tangan kedua orang tuanya irana segera menghampiri mang ujang yang tengah gelisah dan memegang ban mobil itu.


“mang kenapa ban nya?”Tanya irana


“aduh ini neng ban nya bocor kayanya saya harus ganti dulu ban mobilnya”


“kalo dig anti kelamaan mang nanti saya keburu telat”


Mang ujang tidak enak hati, seharusnya I abangun lebih awal dan mengecek keadaan mobil yang akan ia kenakan, pasti jika itu dilakukanya tadi pagi sekaranganakmajikanya itu sudah mulai perjalananya untuk menuju sekolah.


Tapi dengan tiba-tiba bolham berwarna kuning itu muncul di otaknya ketika ia melihat fii mengeluarkan motornya, mang ujang langsung berlari menghampiri fii yang sedang menyelah motor matic merah kesayanganya. Laki-laki putih itu sudah tampan dengan balutan baju putih dan celana abu itu dan jangan lupakan dasi yang menggantung sejajar dengankancing itu menambah pesona fii.


Tanpa membuang waktu mang ujang langsung berbicara kepada fii ketika ia sudah sampai di depeanya, dengan nafas yang tersenggal-senggal mang ujang berusaha untuk berbicara.


“aduh mang tarik nafas dulu deh jangan buru-buru gitu”kata fii


‘mau ngapain yamang ujang kesana? Jangan-jangan….?’ Batin irana


“heh heh , jadi gini den ban mobil tuan bocor dan sekarang saya mau minta tolong sama den fii bawain neng  irana ke sekolah”


Fii langsung mengalihkan pandanganya dari mang ujang dan kala pandangan fii mengarah ke irana dia mengalihkan pandanganya, jika irana masih memandang fii bisa-bisa dia malu kalo ketahuan kaya gini.


“neng, Alhamdulillah kata den fii dia bisa bawa neng irana”kata mng ujang sekembalinya dari rumah tetangga


Sudah irana duga pasti orang satu ini…. Arghhh irana kudu apa ini???
“jadi bener mang ujang minta si fii buat bawa aku gitu?”


“iya neng”


“astaga mang ujang… gak aku gamau nih ya bisa-bisa aku di ledekin sama temenya si fii itu sama si kuman kuman itu ga ah ga mau!”


“tapi daripada terlambat mending berangkat bareng den fii aja neng, lagian kalo mau naik angkot kan neng  irana belulm tau tuh nomor berapa-berapanya”


Irana terlihat berfikir, tapi betul juga apa kata mang ujang kalo dia terlambat masuk kelas bisa merusak imagenya di depan kai apalagi irana juga murid baru masa iya murid baru udah terlambat masuk aja. Tapi kalo irana pergi sama fii bisa-bisa diadi ledekin temenya yang kemaren. Tapi pada akhirnya irana pergi juga bersama fii ya walaupun sebelum berangkat ia sempat mendapatkan ledekan dari mama dan papahnya itu.


Walaupun irana yang akan menebeng tapi ia membiarkan fii yang menghampirinya duluan layaknya tukang ojek.


“baca doa dulu de biaar barokah”ucap fii sambil memberikan helem berwarna pinknya


“de de de de! Emang lo abang gue! Dan inget ya kita itu seumuran!”balasnya kasar


Irana memutar keduda bola matanya kesal ketiika mendengar perkataan fii yang begitu ramah. Tapi di mata irana fii ini hanya ber acting untuk berbicara ramah nansopan  ini.


“terus saya kudu manggil siapa dong?”Tanya fii


“irene bae irene!”jawab irana


“lah tapi kata mami lo kemarin nama lo irana bukan irene”


“suka-suka gue lah! Lagian ga beda jauh ini namanya! Dasar kepo lo!”








Bersambung..😋







💦💦💦

Pagi yang indah, yang berkah, akhirnya double up juga😁😊

Vote dan komen jangan lupa guyss😚

Lacur with aaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang