Lesson.

12.1K 353 15
                                    

   
   
 

"Nol?!"
   
   
  

Vino langsung menatap tajam Perempuan yang ada dihadapannya ini sambil berteriak kaget. Membuat Ia dan Reina mendapat tatapan dari seluruh penjuru kantin sekolah. Reina. Perempuan yang bisa dibilang bodoh dalam mata pelajaran yang satu ini. Bahasa Inggris.
   
   
  
"Jangan kaget." Ucap Reina santainya.

"Tapi, lihat nilaimu,__"

"Tidak usah mengomentai nilaiku." Reina langsung saja memotong perkataan Vino.
    
  
 
Jujur saja, Reina tidak suka dikomentari soal nilai. apalagi nilai Bahasa Inggrisnya. Reina sudah tau kalau dia akan mendapat nilai nol begini. Dia hanya dapat menghela nafas berat setelah mendapat komentar dari Vino.
   
   
   

Vino hanya dapat memijat dahinya pelan karena menghadapi Perempuan keras kepala yang ada dihadapannya sekarang ini. Jangan sebut Reina bodoh atau apapun. Dia bisa saja meduduki peringkat 1-5 dikelasnya. Vino saja hanya bisa bertanding peringkat di antara peringkat 5-8. Tapi, kemampuan bahasa Inggrisnya tidak bisa diremehkan. Untuk semua mata pelajaran yang ada disekolahnya, Reina selalu mendapat nilai diatas rata-rata. Yah. Kecuali untuk Bahasa Inggris ini.
  
  
  

"Tidak ada yang bisakah membantumu belajar soal Bahasa Inggrismu ini? Bagaimana nanti nilai ujian semestermu?" Ucap Vino yang hanya bisa menghela nafas lelah.

"Kau kan hebat bahasa Asing. Kenapa tidak mengajariku saja?"

"H-hah? A-apa?"

"Kumohooon~" Sekarang Reina mengucapkan permohonannya dengan wajah yang diimutkan sambil mempoutkan bibirnya, sesekali mengedip-ngedipkan matanya.
  
   
  

Maaf saja, Vino lemah dengan yang Imut-Imut begini.
   
  
  

Apalagi Vino sudah lama menyimpan rasa pada Reina. Ya, Menyimpan rasa. Lebih tepatnya sudah 2 tahun. Jika Reina sudah memohon-mohon padanya apalagi sambil mempoutkan bibirnya begitu, Vino kalah.
 

 
  
 
 

❤❤❤
 


 
 
 

Sekarang ini Vino dan Reina berakhir diperpustakaan. Vino yang sedang mengajari Reina dengan serius, berharap Reina menguasai Bahasa Inggris dengan cepat, berhubung Ujian Semester mereka yang makin dekat.
 

 
  
 

Sementara Reina. Hanya bisa melongo mendengar apa yang Vino katakan daritadi. Tampaknya Otak Reina tidak dapat mencerna apapun yang Vino jelaskan daritadi. Sepert Vocabulary, Grammar dan lainnya. Mau usaha seperti apapun, Otak Reina belum bisa mencerna kata-kata Vino.
 

 
   
  

"Kau akan lebih cepat menguasai Bahasa Inggris jika kau mengetahui Vocabulary / Kosakatanya." Vino menjelaskan segalanya bagaikan guru yang mengajari muridnya. Vino langsung mencari Kamus Lengkap Bahasa Inggris, lalu memberikannya pada Reina.
 

 
   
 

"Semua isi kamus ini harus aku hapalkan?!" Reina tergelonjak kaget, ketika ia diberi satu kamus Bahasa Inggeis tebal yang membosankan. Bagi Reina tentu saja.

"Ya, tidak juga. Biasanya jika sudah terbiasa, pasti bisa." Ucap Vino sambil tersenyum simpul.

"Ah, jadi ini hanya masalah Terbiasa dan Tidak Terbiasa." Ucap Reina dengan kelewat santainya.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang