part 2

27 1 0
                                    

"ko' kamu bawa aku kesini dan..... ini rumah siapa ?"tanya ku kepadanya dgn gugup dan bercampur dengan rasa takut.

"Lo jangan banyak ngomong. Sekarang lo ikut gue masuk"ucap Rio tanpa menghiraukan pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya dan dia pun langsung menarik pergelangan tangan ku dengan kasar ke dalam rumah tersebut.

"Kamu boleh narik tangan aku. Tapi nggak dengan car- "ucapku marah yang langsung di potong olehnya.

"Hai ma"ucapnya yang langsung membuat ku melotot mendengar ucapan yang di lontarkannya.

"Hai juga sayang. Kamu bawa siapa ?"tanya mamanya yang melirik aku.

"Oh ini. Ma, perkenalkan ini Nia pacar aku dan sekaligus calon mantu mama"ucapnya dengan santai dan sedang kan aku yang mendengarnya , membuat aku melihat ke arahnya dengan membulat kan mata.

"Eh kamu apaan sih. Kenapa kamu bilang klw aku pacar kamu dan sekaligus calon mantu ? Kamu gila ya ?!!"bisikku pada Rio.

"Ma. Aku mau bicara sama Nia dulu sebentar "ucapnya.

"Iya. Tapi kamu jangan lama - lama ya "ucap mamanya.

Aku ditarik oleh Rio dan di bawa ke taman belakang rumahnya.

"Ih... kamu apa apaan sih. Bicara tentang aku pacar kamu lah , aku calon mantu mama kamu lah. Dengar ya, aku nggak mau jadi pacar kamu apa lagi jadi calon istri kamu. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Kamu mau apa sih dari aku?"ucapku panjang lebar tanpa ada jeda sedikit pun saat berbicara kepadanya dengan  ekspresi emosi terhadapnya.

"Dengar ya. Kemarin - kemarin gue bilang sama Lo klw gue ingin balas dendam kepada lo. Tapi saat gue pikir-pikir lagi gue mau lo bantu gue bebas dari perjodohan yang sudah dibuat oleh mama gue. Jadi,gue mau  lo jadi pacar pura pura gue. Ingat cuma pura pura aja"ucapnya kepada ku. Aku menghela nafas dengan berat mendengar ucapannya dan aku cuma pasrah dengan menjawab pertanyaannya dengan anggukan kepala walau pun hati ku berkata tidak ingin melakukan semua yang dikatakannya.

Setelah kami berbicara kami pun pergi ke tempat di mana Tante vio (mama Rio) berada.

"Maaf tante. Aku bicara sama Rio nya lama"ucapku sopan pada Tante vio walau bagaimanapun juga dia lebih tua dari padaku dan aku juga menghormatinya seperti aku menghormati mama ku sendiri.

"Iya. Nggak apa apa ko' sayang"ucapnya"oh,Tante lupa. Nama kepanjangan kamu siapa sayang ?"lanjutnya kepadaku sambil bertanya.

"Nama kepanjanganku Nia aksarina putri biasa dipanggil Nia, tante"Jawabku pada Tante vio.

"Ehmmm...... Rio"ucap mamanya dengan ragu ragu kepada Rio.

"Iya ma. Kenapa ?"ucap Rio pada mamanya.

"Jadi gini mama..... tadi bicara sama papa kamu lewat telepon dan... mama  bicara tentang hubungan kamu dengan Nia dan cuma di jawab sama papa kamu "terserah dia mau dengan siapa yang berdampingan nanti. Karena papa bisa ikut apa kata Rio nanti ma" jadi gitu dibilang papa sama mama"ucap Tante vio.

"Terus apa hubungannya dengan aku sama Nia ma ??"bertanya pada mamanya.

"Hmm...."Tante vio tersenyum pada kami.

"Mama mau kalian menikah dan beri mama cucu secepatnya"lanjut kata Tante vio. Yang membuat ekspresi wajah kami sama sama berhadapan sekarang.

"Eh... klw itu sih.... aku.... Ikut apa kata Rio aja tante"ucapku terbata - bata.

"Ya udah. Klw kamu bilang ikut apa kata Rio. Jadi kamu udah mau ni jadi mantu tante ya dan tadi kan Rio bilang kamu calon mantu tante. Mulai sekarang kamu panggil Tante mama ya ?!!!!"suruh tante vio kepadaku.

Kenyataan Hati NiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang