O.1 : Taruhan

143 25 3
                                    

Malam yang harusnya indah ini berganti dengan malam yang penuh bencana bagi seorang remaja bernama Bae Jinyoung.
Pasalnya, saat ia sedang asik bermain PS 4 dengan adiknya, tiba-tiba panggilan masuk dari sahabatnya, dengan cepat ia menggeser tombol hijau itu keatas.

"Woi Jin, tolongin anak-anak Jin, anak-anak kecelakaan gegara pas di arena ada minyak," terdengar sekali nada kekhawatiran dari seberang sana. Dengan cepat Jinyoung mengambil jaketnya dan keluar pergi ke arena.

📍📍📍

Sesampainya Jinyoung di arena, ia melihat banyak anak-anak dari gengnya terluka dengan mengenaskan.

"Woi Niel, ini ada apaan dah sampe pada kayak begini," Jinyoung menunjuk semua teman-temannya yang terkapar di jalanan.

"Sama gua," Jinyoung langsung melihat ke belakang, dan muncul-lah mantan kakel ter ogeb yang pernah dia temuin. Sebut saja si albino.

Kalian tau kan albino siapa? Kalo gatau sini ku kasih tau.

"Yaela si Sehun, kirain siapa Hun," Sehun menatap Jinyoung dengan raut wajah kesal. Niatnya mau bikin dia kaget atau takut malah kayak meremehkan Sehun saja.

"Yaela kata lu? Sini balapan ma gua, nanti juga lu kalah sama kayak temen-temen lu tuh," Sehun nunjuk satu-satu temen Jinyoung yang terkapar di jalan itu.

"Amasa? Yakin lu Hun? Waktu ntu ae lu kalah ma gua pan."

"Yakin lah gua kali ini bakalan menang," ucap Sehun percaya diri.

"Yodah kuy dah," Jinyoung mau berjalan mengambil motornya dan siap-siap, tapi sebelum itu di tahan sama Daniel. "Jin, lu musti hati-hati sama si Sehun, dia-" sebelum selesai ucapan Daniel, Sehun berteriak kalau Jinyoung kelamaan. Jadilah Daniel gak bisa kasih tau Jinyoung sesuatu yang bikin mereka kalah.

Jinyoung sudah siap di arena bersama Sehun. Sehun menatap Jinyoung senang, "Woi Jin, kalau sampe gua menang, lu musti lakuin yang gua suruh."

Jinyoung kaget, ia nampak berfikir sebentar, lalu gak lama kemudian dia ngangguk tanda meng'iya'kan ucapan Sehun.

"Emang lu bakal suruh gua ngapain?" Jinyoung menatap Sehun penuh curiga. Ia takut Sehun menyuruhnya melakukan hal tidak baik.

"Nanti gua kasih tau pas lu kalah," Sehun terlihat meyakinkan sekali kalau dia bakalan menang dari Jinyoung. Jinyoung hanya tersenyum.

"Kalau gua yang menang lu harus jadi babu gua selama sebulan, deal?" Jinyoung memajukan tangannya, niatnya bersalaman, Sehun menatap Jinyoung dengan percaya diri dan bersalaman dengan Jinyoung, "Deal!"

Daniel jalan ke tengah-tengah di depan mereka. Membawa kaus kotor miliknya akibat ulah Sehun tadi.

"Satu."

Brmmm...  Brmmm...

"Dua, ti-ga!" Daniel melempar bajunya ke atas, dan setelah itu Sehun dan Jinyoung terlihat bermain di arena dengan lihai.

Daniel menatap kepergian Jinyoung khawatir, pasalnya tadi ia tidak sempat memberitahukan masalahnya, dan sebentar lagi Jinyoung bakalan melewati tempat 'itu'.

Di sisi lain, Jinyoung melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, benar-benar berbahaya kalau sampai ada polisi yang lewat sini.

Sehun nampak memelankan kelajuannya, dan itu seperti lampu hijau untuk Jinyoung menang, Jinyoung makin menaikkan kecepatannya dan tibalah dia di tempar 'itu'.

Brakk!

Sehun dari belakang tersenyum puas dengan tonton-nan jatuhnya Jinyoung di depannya.

Ya, Jinyoung jatuh dari motor dengan keadaan parah, tapi untungnya dia pakai helm dan bagian kepalanya tidak apa-apa.

Jinyoung berdiri dengan kepala berdenging, kepalanya begitu pusing dan jangan lupakan dia shoock berat mengalami kejadian tersebut.

"Heh Sehun, lu curang kan, pake sirem jalanan sama minyak, beneran dah gua gak ngerti jalan fikir lu, terlalu kekanak-kanakan," Jinyoung menatap Sehun kesal dan marah. Jinyoung terus memegang kepalanya yang begitu pening. Yang di tatap oleh Jinyoung malah tersenyum puas.

"Karena dengan begini gua di katakan sebagai pemenang disini, lu harus mau pacaran sama adiknya Chanyeol, lu tau kan adiknya Chanyeol siapa?" Jinyoung menyerit bingung, siapa adiknya si Chanyeol? Perasaan Chanyeol gak punya adik dah, batin Jinyoung.

"Gak tau," Sehun terlihat kaget dengan begitu mendengar jawaban Jinyoung. Namun detik selanjutnya Sehun malah tertawa keras mendengarnya.

"Kalau begitu lu cari sendiri adiknya Chanyeol siapa, yang jelas dia selalu di antar-jemput ke sekolah sama Chanyeol."

Siapa dah?

"Yaudah gua balik dulu," pamit Sehun. Jinyoung hanya meng'iya'kan dan Sehun dengan cepat ia meninggalkan arena.

Daniel dan teman-teman Jinyoung lainnya dengan cepat berlari ke arah Jinyoung setelah Sehun pamit pulang.

"Jin, lu luka dimana?" tanya salah satu teman Jinyoung, dia pendek dan lumayan gemuk.

"Gak ada luka dimana-mana Hoon, sans aja, gua cuman pening," jawab Jinyoung santai. Jihoon gak percaya sama perkataan Jinyoung barusan, dia mengecek seluruh badan Jinyoung dan memang gak ada yang luka, sesuai dengan perkataan Jinyoung tadi.

"Tadi si Sehun keburu manggil lu sih, kalau gak udah gua kasih tau sebenarnya si Sehun itu curang," ucap Niel kesal mengingat kejadian tadi.

"Yaudah sih, lagian gua gak kenapa-napa."

"Tapi lu pake acara taruhan sama si Sehun itu," Jinyoung mengingat taruhan yang tadi ia lakukan dengan Sehun.

"Niel, adiknya di Chanyeol siapa sih? Katanya si Sehun dia tiap hari di antar-jemput sama Chanyeol," tanya Jinyoung penasaran. Daniel menatap Jinyoung kasihan.

"Adiknya Chanyeol itu si Yena, Choi Yena, anak IPA 11-2," jelas Niel. Jinyoung hanya manggut-manggut saja, entah dia tau atau tidak dengan adiknya si Chanyeol ini.

"Emang anaknya kayak gimana?"

"Dia dingin banget sama cowok, gua pernah deketin dia pas itu, sempat juga gua nembak dia pake acara nyanyi di kantin, kalo gak salah pas itu lu ada bareng gua kan?" Jinyoung mengangguk.

"Lu inget kan dia nolak gua mentah - mentah? Cuman jawab 'gak' terus dia jalan balik ke arah kelasnya?" Jinyoung mulai memutar kejadian itu di otaknya, begitu ia mengingat dengan jelas kejadian itu, ia tertawa terbahak-bahak, mengingat sahabatnya ini begitu malu dengan penolakan mentah-mentah dari si Yena Yena ini.

Daniel memukul Jinyoung, ia kesal Jinyoung tertawa di atas penderitaan malunya pada saat itu. "Lu yakin bisa pacaran sama dia?"

Jinyoung terlihat yakin, "Apasih yang gak bisa Bae Jinyoung lakuin? Naklukin hati perempuan itu masalah kecil," ucap Jinyoung meremehkan. Daniel hanya mengeluarkan raut muka kesal dan kasian bersamaan.

"Yaudah bubar, lu pada pulang kerumah masing-masing, obatin tuh luka-luka ye," semua teman-teman Jinyoung satu per satu pergi meninggalkan Jinyoung, dan sekarang tinggallah Jinyoung sendirian.

Jinyoung mengangkat motornya yang awalnya tergeletak di jalan menjadi tegak seperti semula. Ia mengecek sisi-sisi motornya dan ada salah satu sisi motornya yang rusak.

Jinyoung hanya menatap kasian kepada motor kesayangannya. Motor yang ia beli pakai uang tabungannya sendiri. Nasibnya sangat tidak beruntung saat ini.

#TBC
09-12-18

Reckless ¦ Jinyoung - YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang