prolog

24 8 7
                                    

Aku memandangi wajah yang saat ini tengah terlelap di sampingku. Memeluk tubuhku posesif. Wajah yang damai,seolah terlepas semua beban yang dia rasakan. Aku tersenyum. Masih tidak menyangka dengan suatu hal yang saat ini membuatku mesem-mesem sendiri. Dia adalah suamiku. Aku belum bisa menebak kejadian yang sebelumnya hingga ryan yang ku sebut dulu sebagai sepupu malah menjadi suamiku. Semua pihak keluarga kami pun menyetujui untuk menikahkan kami. Toh apa salahnya nikah sama sepupu sendiri. Tidak sedarah ini. Begitulah kata tanteku.

"Kamu belom tidur?" Tegurnya melihatku yang melamun. Aku berangsur untuk memeluk tubuhnya. Menenggelamkan wajahku di dadanya. Hangat.

"Aku masih gak nyangka" katamu menerawang. " Aku masih gak nyangka kalo kamu sekarang berubah menjadi suamiku. Dan aku masih merasakan ini mimpi" ujarku mendongakkan wajahku untuk melihat ekspresi wajahnya.

"Sama.aku juga indah" katanya tersenyum dan kembali memejamkan matanya. Sepertinya suamiku sangat mengantuk. Terlebih suamiku adalah bukanlah seorang karyawan kantor ataupun pegawai lainnya yang pastinya memiliki cukup luang untuk keluarga. Melainkan suamiku adalah seorang polisi yang sudah menjadi bang toyib dalam rumah tanggaku. Dan aku harus memaklumi pekerjaannya.

Good night sayang. Aku mencintaimu

my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang