*1*

16 4 0
                                    

   Kringgg.. kringgg suara sepeda ontel seorang teman ku mengajakku  pergi kesekolah "Ridwannnn Sekolah yuk!" seru anggun dengan nada semangat,"oh sbr nggun,aku ambil tas sebentar" Akupun berpamitan dengan kedua orang tua ku untuk pergi kesekolah bersama anggun,.

   Anggun adalah sahabat yang selalu menemani ku dari kecil hingga sebesar ini,Dia sosok yg ramah,penyayang,penyabar,dan bisa dibilang Bawel alias banyak bicara hehe..
Aku dan anggun bersekolah di tempat yang sama yaitu di SMP N1 Kebangsaan,kota baru jakarta timur.
*****

Waktuu pun terus bergulir selama kegiatan belajar berlangsung, aku melihat sesuatu pristiwa yang menurut ku sedikit aneh, hmm yaa bisa di katakan pristiwa biasa namun menurut ku ini tak biasa,melihat anggun termenung sendiri di atas kursi yang hanya di temani oleh kertas bertuliskan "ini kah jalan mu yaallah" dan sebuah pena di atas meja nya. Memancing ke ingin tahuan kuu ada apa dengan sahabat ku?, apa yang terjadi dengannya?,apa penyebab nya?, syp yg melakukannya?... Sejuta pertanyaan terlintas di benak ku

    Dengan di bekali rasa penasaran ku beranikan diri untuk menanyakan semuanya kepada anggun... "boleh aku duduk di samping mu nggun?" Aku menunjuk sebuah kursi kayu yang berada di samping anggun. "Oh tentu saja,silhkan duduk disini" saut anggun dengan nada lemas~. "Apa kamu punya masalah yang belum sempat kamu ceritakan padaku?" Tanya ku. "Ahhhhh kamu ngacoo dehh wan, kamu itu sahabat akuu dari dulu masa sih aku mau menyembunyikan sesuatu dari kamuu" anggun menjawab pertanyaan ku dengan nada tertawa. Hati ku sedikit lega mendengar jawaban anggun yang seakan menunjukan bahwa dia sedang baik baik saja... "alhmdulilah, kalo gitu aku kelas dulu ya nggun, masi ada pelajaran matematika nih bikin sakit kepala hehe" saut ku dengan nada bercanda..

Tengg..tenggg... tenggg
Suara bel sekolah menandakan waktu pulang, aku pun menghampiri anggun.. "ayo nggun kita pulang,sudh hampir jam 1 nih" kata ku. "Ayoo wan cacing di perutku juga udah pada ngamen nih haha" saut anggun menandakan dia sedang lapar

Sesampainya dirumah aku langsung menaruh tas dan bergegas ke kamar ibu ku. "Buuuuu ibuuuuuuu ibuuuu dimanaaa" teriak  kuuu
"Iyaa syg ibu di kamar" saut ibu dengan kasih syg. Aku menghampiri ibuku di kamar. "Kok nyari ibu nak? Ada apa? Pasti ada yang sedang kamu pikirkan ya" kata ibuk ku  dengan nada mengejek..
"Ahhh ibuu tau aja deh, gini buuu aku mau ceritaa. Kenapa yaa tadi si anggun diam saja, apa dia ada masalah, atau dia marah padaku?" Kata ku menceritakan yang aku pikirkan dengan ibu
"Bukan nya begitu ada saatnya dia mempuyai masalah tertentu yang kamu tak harus tau nak" saut ayah yang baru memasuki pintu. "Eh ayah baru pulang yaa.. tapi kan yahh akuu sahabat nya, bukan kah kita harus berbagi cerita dalam keadaan suka maupun duka?" Kata ku bertanya penasaran. "Putra ku, kamu masih terlalu lugu untuk mengetahui semua itu" saut ayah sambil tersenyum.

   
*hari hari ku berbeda, kini tak ada lagi suara lonceng sepeda ontel yang menghampiriku untuk main,sekolah dan lain nyaaa.
Rasa penasaran ku mulai meningkat, setiap malam akuu memikirkan anggun,sesekali ada air kerinduan menetes di mataku dan sudah tiga hari lamanya ini aku tak melihat sosok anggun yang ceria di sekolah, setiap aku coba untuk menghampiri rumahnya, rumah anggun selalu kosong entah kemana perginya sekeluarga akupun tidak tau, "apakah anggun sudah tak ingin bershabat dengan ku" tanyaku dalam hati-

Selamat Jalan SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang