*2*

9 3 0
                                    

Sekian lama kebinggungan ku mencari sosok sahabat yang sudah lama menghilang jejaknya dari hidup ku. Akhirnya waktu yg kutunggu pun tiba,melihat banyak mobil di depan rumah anggun, "yeyyy anggun kembalii" kataku sambil teriak bahagia

**Keesokan harinya aku melihat Anggun sedang duduk sendiri di depan kelas dan sedikit melamun seperti sedang memikirkan sesuatu

"hey, lagi ngapain.." kataku sambil memegang kedua pundak anggun juga sedikit mengagetkannya

"ahhh ridwan kamu ngagetin aja, hampir aja jantungku ini mau copot gara-gara kamu" katanya sedikit marah

"lagian dari tadi aku perhatiin kamu tuh ngelamun terus, ya aku kagetin aja hehe" kataku sedikit tertawa

"gak lucu bercandanya" katanya marah padaku sambil memasang wajah yang cemberut

"iya deh iya aku minta maaf" kataku memohon kepadanya
"iya aku maafin tapi lain kali jangan diulangi lagi ya" katanya sambil sedikit tersenyum

"oh iya nggun kamu sedang sakit ya, aku perhatiin kok wajah kamu pucet banget" kataku

"aku gak apa-apa kok wan Cuma kurang tidur aja" katanya

"kamu beneran nih gak apa-apa..?" kataku
"iya bener aku gak apa-apa, oh iya wan aku masuk ke kelas dulu ya" katanya

Dia pun lalu pergi meninggalkanku tapi aku sama sekali tidak percaya kalau tak terjadi apapun kepadanya pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku.

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi aku pun segera bergegas menuju kelasku.
Suasana di dalam kelas sangat berisik, namun suasana berisik itu seketika menjadi hening ketika datang seorang guru di bidang studi Sosiologi yang bernama Pak nurul.

"assalamu'alaikum.." kata pak Nurul
"Wa'alaikum salam pak.." kata para murid
"gimana kabarnya hari ini, udah siap untuk belajar belum..?" kata pak Nurul
"alhamdulilah pak baik-baik aja" Jawab para murid kembali

Setelah memulai pelajaran dengan motivasi-motivasi penyemangatnya agar semuanya semangat saat belajar dan akhirnya pak Nurul pun memulai kembali dengan materi-materi pembelajaran sosiologi. Semua murid kelihatan nampak bersemangat, tapi berbeda dengan aku.

Ditengah pelajaran
"ridwannnnn.." panggil pak nurul membuyarkan lamunanku
"iiya pak.." kataku sedikit terbata-bata karena kaget
"ridwan, dari tadi bapak perhatikan kamu ngelamun terus, apa ada masalah.. coba cerita?" kata pak Nurul
"gak ada apa-apa kok pak.." kataku sedikit senyum
"baiklah kalo gak ada apa-apa, anak-anak kita lanjutkan materi yang tadi.." kata pak Nurul

Tak berapa lama kemudian pelajaran sosiologi pun berakhir
"ridwan, emangnya tadi kamu ngelamunin apaan sih..?" kata reza teman sebangkuku
"oh soal yang tadi, tadi itu aku sedang melamunin Anggun aja soalnya tadi pagi gak biasanya wajah dia itu pucet banget" kataku nada lemas

Beberapa saat kemudian bel istirahat yang ku tunggu-tunggu pun akhirnya berbunyi juga, aku pun segera menutup bukuku dan memasukannya ke dalam tas, setelah itu akupun langsung pergi bergegas ke luar untk menemui Anggun karena aku takut terjadi sesuatu kepada anggun.

Di depan kelas Anggun
"maaf mau tanya, lihat anggun gak..?" kataku kepada seseorang yang baru saja keluar dari kelas tersebut
"cari Anggun ya, kamu belum tau kalo Anggun itu tadi dibawa ke rumah sakit" katanya
"emang dia tadi kenapa..?" kataku

"tadi pas di tengah-tengah pelajaran dia batuk-batuk terus ngeluarin darah dari mulutnya lalu dia pingsan ya langsung dibawa ke rumah sakit" katanya

"kamu tau gak dia dibawa ke rumah sakit mana..?" kataku

"kalo gak salah dia itu dibawa ke rumah sakit yang deket dari sekolah ini" katanya
Setelah tau anggun di bawa ke rumah sakit aku pun tak membuang-buang waktu lagi untuk berpikir aku langsung pergi ke rumah sakit yang deket dengan sekolah tempat anggun berada

Di ruang tempat Anggun dirawat
Aku pun segera masuk ke ruangan tersebut dan melihat Anggun yang sedang berbaring lemas di tempat tidurnya dan aku pun langsung menghampirinya

"Anggun kenapa sih kamu gak bilang dari dulu kalo kamu itu punya penyakit kanker yang kronis" kataku

"maaf wan, bukannya aku gak mau kasih tau kamu, aku gak mau aja kalo kamu tau soal penyakitku nanti kamu jadi khawatir dan kasian sama aku, aku gak mau dikasihani" katanya

"dan aku juga tau umur kamu di dunia ini gak bakalan lama lagi" kataku

"iya wan kamu benar umurku kata dokter Cuma tinggal 3 hari lagi, mungkin aku memang gak bakalan mengerti cinta dan gak bakalan tau rasanya punya pacar kaya gimana di waktu yang sesingkat ini" katanya

"kamu gak boleh ngomong kaya gitu kamu udah punya cinta kok" kataku

"siapa, di mana..?" katanya

"Anggun kalo boleh jujur cinta yang kusebutkan itu adalah aku, dan baru sekarang ini lah aku bisa mengungkapkan sebenarnya aku mencintai kamu itu sudah lama hanya saja aku gak mau merusak pertemanan kita, percayalah padaku karena aku di dunia ini memang hanya tercipta untukmu, kamu mau kan jadi pacarku..?" kataku

"iya wan, aku mau dan aku percaya kok sama kamu" katanya
Setelah itu aku pun langsung memeluk dia dengan erat dan dia pun meneteskan air matanya di pelukanku..

Tiga hari kemudian Anggun pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, aku pun hanya bisa menangis atas kepergiannya meski ku tau air mata ini takkan mampu mengembalikannya..
Selamat jalan sahabat, aku mengerti setiap datang pasti akan pergi, entah itu pergi sendiri atau pun menghadap ilahi

Selamat Jalan SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang