Six

1.9K 90 0
                                    

Aruni terdiam saat setelah ia baca surat dari seorang yang menjadi pengembali semangat hidupnya,terasa sesak di dadanya karena kata-kata mahesa dalam suratnya yang langsung menuju rasa sedih pemicu keluarnya
ari mata aruni.

Seketika pecahlah tangis aruni,rasa kehilangan yang saat ini muncul setelah satu tahun yang lalu membuatnya putus asa lagi...

Hampir 10 kali ia membolak-balik surat dari mahesa hingga ia lelah dan tertidur,aruni tak peduli akan tugasnya yang masih sangat banyak meninggi hingga mengunung,ia hanya peduli mahesa,andai saja dia bisa menyusul sang pujaan akan ia lakulan tapi takdir yang membuatnya tetap di jogja.

Pagi hari terasa berat bagi aruni,pagi yang terasa sepi,badan aruni mendadak ingin beristirahat,apakah ini karena efek ditinggal pergi atau push up kemarin...

Entahlah....

"Nduk ayo bangun,sudah pagi nanti kamu telat lagi lho" Pinta ibu aruni halus sembari berjalan menuju tempat perapian anak tersayangnya itu,dan mulai mengelus rambut lurus aruni.

"Astaga nak kenapa ini?badan kamu panas sekali,sebentar ibu ambil kompres dulu"sahut ibu aruni kaget,setelah memegang bagian kepala dan wajah cantik aruni.

Sesaat kemudian sang ibu datang dengan membawa baskom kompres,teh hangat,dan semangkuk sup untuk aruni.

"Haduh nak kenapa to kamu ini?seharusnya kamu gak boleh capek-capek,dokter kok sakit sih?la gimana nanti pasiennya?gak usah kuliah dulu biar nanti ibu yang kasih kabar pihak kampus"kata ibu aruni.

"Mah temenin aruni sehari aja ya?"pinta aruni kepada ibundanya tercinta.

"Iya genduk mama tersayang." Balas ibu aruni sambil memberi kecupan di pipi manis aruni.

Suasana di kelas agak sedikit sepi dan kaku,jika tidak ada aruni.

Tidak ada yang kena hukuman,tidak ada yang sok tahu dalam menjawab pertanyaan dosen,dan tidak ada lawan debat untuk bella.

"Selamat pagi..." Sapa dosen dera kepada semua mahasiswa kelas.

"Pagi pak.." Balas para mahasiswa.

"Seperti ada yang kurang?kemana aruni?" Tanya sang dosen.

"Gak tau pak"

"Mungkin dia lelah pak"

"Buat gimik nih pak"

"Telat kali' pak"

"Bosen hidup kali'..hahahahhahah.."

"Gak boleh keluar rumah sama mamahnya"

"Alergi panas.."

Kata salah satu mahasiswa disusul mahasiswa lain sehingga membuat kelas menjadi gaduh.

"Sudah...sudah...!!bisa saya lanjutkan?"timpa dosen dera,seketika membuat para mahasiswa diam.

Drettttt.....dretttttt....

Suara ponsel milik adel teman satu fakultas aruni bergetar.

" Mohon maaf pak,saya izin angkat telfon,apakah boleh?"tanya adel kepada dosen dera.

"Ya silahkan,5menit."jawab dosen dera

"Halo...iya,waallaikumsalam..blablablablabla"
Suara lirih adel sedang berbicara via telefon.

Setelah adel menutup telefonya dia bergegas menghadap sang dosen.

"Mohon maaf pak,tadi saya dapat kabar bahwasanya hari ini aruni tidak bisa masuk ikut kelas mapel bapak karena sakit." Jelas adel.

AFTER AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang