Dua

497 51 12
                                    

"LO Jeon Wonwoo, kan?Kenalin. Gue Kwon Soonyoung."

Uluran tangan Soonyoung masih bergeming di udara, dan kelihatannya tidak ada tanda-tanda orang di depan Soonyoung akan membalas jabatan tangannya. Soonyoung, dengan kesadaran penuh kalau dia sudah ditolak, akhirnya terkekeh dan menarik tangannya kembali sembari menepukkannya ke celana. "Lo beneran cold-hearted ya ternyata," kata Soonyoung setelahnya, tak lupa menambahkan senyum manis tanpa rasa dosa. Ya gila aja dia baru menggoda anak orangㅡJeon Wonwoo lagi.

"Kita pernah ketemu?"

Well, Soonyoung rasa Seungcheol benar akan satu hal iniㅡWonwoo bukan tipe yang suka basa-basi. Kata Seungcheol, setiap kali Wonwoo melakukan vlog, ketimbang menyapa para viewersnya, youtuber terkenal itu malah justru akan tersenyum lalu langsung ke inti pembahasan vlognya.

Satu poin plus dari Soonyoung. At least, Wonwoo bukan seperti kebanyakan perempuan yang namanya berada di daftar mantannya.

Soonyoung mengendikkan bahunya dengan ringan, memiringkan kepalanya ke samping, "Gue pikir, ya?"

Picingan mata Wonwoo yang tajam sama sekali tidak mempan untuk mengintimidasi Soonyoung. Bahkan sekarang, dengan beraninya, Soonyoung mengambil sebuah tisu di meja yang ada di dekat keduanya, lantas menuliskan sesuatu disana menggunakan pulpen yang entah muncul darimana. Kemudian, disodorkannya tisu itu pada Wonwoo sambil membisikkan sesuatu.

Ingatkan Wonwoo untuk segera melaporkan hal ini pada Jungkook di rumah.

Atau Seulgi, kakaknya, supaya ia lekas diberi tips bagaimana cara untuk kabur dari laki-laki berengsek seperti Kwon Soonyoung.

"I'll wait your call babe."

*
*
*
*
*
*

"Soonyoung?" Soonyoung menoleh ke belakangnya, mengernyitkan keningnya heran ketika menemukan sesosok perempuan yang berdiri disana dengan senyum kelincinya.

"Ya?"

"Gue Yena, Soon!" Perempuan itu mendekat dan memeluk Soonyoung, lantas segera melepaskannya dan mencubit pipi gembul Soonyoung. Oh ayolah, memang siapa yang mampu menahan rasa gemas ketika melihat Soonyoung. Yena saja tidak mampu.

Tapi Soonyoung, anehnyaㅡWonwoo memperhatikan gelagat cowok itu dari tempat duduknya di kafe dan syukurnya etalase kafe tidak begitu terlalu terlihat dari luar sehingga dia tidak perlu khawatir kelakuannya ini akan dipergokiㅡmalah terlihat, kaku?

Setidaknya itu menurut Wonwoo setelah tadi ia melihat bagaimana sosok laki-laki berengsek itu menggodanya dan sekarang raut wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat seperti bertemu monster atau apalah itu. Yang jelas sekali tidak menyenangkan untuk dilihat.

"Hai Yena," tangan kanan Soonyoung terangkat, senyuman canggungnya begitu kentara dan Wonwoo sendiri dari tempatnya harus bergidik ngeri melihatnya. "Lo kapan balik ke Koreanya?" tanya Sooyoung dengan suara serak.

Yena melompat gemasㅡsatu kebiasaannya ketika senangㅡdan mengangguk, "Kayaknya udah 4 tahun yang lalu? Bener loh Soon, Jepang tuh menyenangkan banget, danㅡ"

"Trus sejak kapan lo balik ke," Soonyoung tidak mampu menahan kegugupannya, jantungnya berdegup kencang ketika ia melihat Yena tersenyum begitu lebar padanya setelah sekian lama, "Namyangju?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

plㅡogger ㅡsoonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang