•⊰ 1 ⊱•

1 1 0
                                    

Malam begitu sunyi, ditengah malam yang begitu dingin.

seorang gadis justru menangis bersama dengan rintikan hujan yang turun membasahi bumi pada malam itu.

Ia menangis dalam diam,
Bersamaan dengan hujan bulir bening itu
Terus mengalir membasahi pipinya.
Menangis sejadi-jadinya.

Di taman itu, dengan cahaya remang-remang dari bohlam taman
ia terduduk di bangku taman yang terbuat dari kayu ini.

Tangis nya sudah berhenti, namun rasa sakit di dadanya masih terus terasa.

'Andai aku tau jatuh cinta semenyakitkan ini.'

Benar kata orang-orang
"Jika kau siap tuk jatuh cinta maka kau juga harus siap tuk sakit hati"

Lelah,
Itu saja. Rasanya ia ingin menghilang saja dari dunia ini.

'Cinta membuat seseorang begitu lemah'
Begitu pikirnya.

'Ntahlah sudah cukup untuk malam ini.'
Lagi ia membatin.

Ia bangkit dari duduknya, menghapus bulir bening yang sedari tadi mengalir Lalu berjalan pulang.

Tanpa ia sadari, sedari tadi, sepasang mata menatapnya,

'Maaf, maafkan aku yang slalu saja menyakitimu. Kau pantas mendapat kan yang lebih baik.'

✧•Cukup sampai disini•✧

Hei!

What should i call this?

Puisi? Sajak? Narasi? Atau apa?

Ini cuman bentuk dari keisengan aku!

Klo kamu suka silahkan tinggalkan jejak:)

Vote itu g byr lhoo dan itu sngt brhrga buat ak! :)

Thnks~

saandr

P ą i nWhere stories live. Discover now