Dentingan jam mulai berseru,
ketika jarum pertama menembus kulitmu
aku tersenyum haru, melihat penampakan didepankukamu tertidur pulas disitu
tertidur dengan noda merah di bajumu
kau berteriak sendu
ketikaku menancapkan penaku
warna merah segar mengalir di mata indahmukini aku memegang pisauku
kamu menghitung tiga, dua, satu
dan sayangnya pisauku telah menghunus perutmu
kini sang putri mulai bermain dengan ususmu
nampaknya ia mulai bosan, dan kini mulai bermain dengan suara dentingan musetelah nya aku tak mendengar detak jantung mu
apa karena aku mengambil jantung mu?
sekarang aku melihat pantulan diri ku
tertawa bahagia, setelah merenggut nyawamu
aku bahagia karena telah membunuh SAHABATKU :)f a r a h n a d h i f a h
( Terimakasih telah bermain denganku)
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA
PoetryMungkin ini hanya sebuah kata, Namun didalamnya mengandung sejuta makna.... f a r a h n a d h i f a h