Aku menatap orang di depanku dengan lekat-lekat. Aku melihat rambutnya yang tidak beraturan dan berminyak layaknya orang tidak mandi 3 hari. Wajahnya yang gelisah dan matanya yang tidak ingin memandangku. Untuk apa coba dia melihat meja yang nyata-nyata adik di depannya lebih layak di pandang? Dengan kesal aku melihat tangannya yang ia mainkan sama seperti anak kecil yang kedapatan berbuat nakal oleh mamanya
"Enak ya melarikan diri dari tanggung jawab?" Tanyaku sarkas. Sungguh jika aku tidak merindukannya mungkin aku sudah merutukinya sekarang karena telah meninggalkanku sendiri
"Maafkan aku" jawabnya pelan dengan pandangan tetap berada di meja. Aku yang sedikit kesal karena ia tetap tak mau menatapku berdiri dan mengambil gelas karena merasa sedikit haus. Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 9.37
Lagi-lagi aku tak masuk kelas. Lihat apa yang telah dia perbuat
"Umm.. ah iya bagaimana hubunganmu dengan seungcheol?" Katanya berusaha mengalihkan pembicaraan sukses membuatku menyemprotkan air yang kuminum kedepan wajahnya.
Yah setidaknya sekarang dia terlihat lebih segar.
"HAE IN!" Katanya sambil berusaha berdiri dan mengelap wajahnya yang terkena cipratan airku. Siapa suruh membahas hal yang bukan urusannya. Dia tau betul bahwa aku tak suka orang seperti itu
"Kau yang membuatku melakukannya oppa. Lagi pula mukamu terlihat lebih segar sekarang" kataku sambil mengambil air dan lap untuk diberikan kepadanya
"Apa hubungan kalian baik-baik saja? Apa perlu oppa menemuinya?" Tanyanya sambil bersandar ke meja makan dengan satu tangan. Aku mulai kesal mengingat betapa gampangnya dia mengatakan untuk melihat cheol dimana kekasihnya, sangat susah bertemu dengannya untuk beberapa hari ini.
"Kau kira segampang itu bertemu dengannya? Lagian aku baik-baik saja kok dengannya oppa, tak perlu khawatir" kataku berusaha meyakinkannya yang menatapku. Aku membuka lemari pendingin untuk menyembunyikan kegugupanku.
Aku sedang tidak mood untuk disuguhkan hal seperti ini. Terlebih lagi oleh oppaku sendiri di pagi hari.
"Aku ingin keluar bersama Eunbi, oppa tak lupa dimana kamarmu beradakan?" Tanyaku. Hanya memastikan apa dia masih ingat letak kamarnya setelah 2 tahun di tinggalkan
"Tentu saja aku ingat, aku tidak meninggalkan rumah selama yang kau kira Hae in" katanya sambil mendorong bahuku pelan. Terkadang aku rindu candanya yang seperti ini.
Aku baru tau rasanya di tinggal dua lelaki yang sangat kau sayang. Ternyata tidak mudah. Walaupun sebenarnya aku tidak betul-betul di tinggalkan, tapi menurutku sama saja.
Sebenarnya jika ditanya mengapa oppa jeonghan pergi aku tidak bisa menjawabnya. Dia tiba-tiba saja pergi meninggalkanku sendiri. Pada awalnya kukira dia telah berbaikan sama ayahku dan kembali tinggal disana, tapi nyatanya dia kabur entah kemana.
Aku yang cukup lelah memikirkan dua lelaki itu akhirnya memutuskan untuk mandi
•••
Sudah 45 menit berlalu.
Aku menatap jam tangan yang melekat di tanganku dengan kesal. Aku berdiri melihat kaos kaki manis bewarna ungu muda yang kukenakan, naik ke rok hitam yang kupadukan dengan kemeja putih polos tembus pandang dengan dalaman serasi. Aku melihat pantulan wajahku lengkap dengan riasan tipis. Aku sudah sangat siap untuk pergi, tapi kenapa Eunbi belum datang juga?
Aku memutuskan untuk menelponnya tapi terhenti saat mendengar teriakan oppaku
"HAE IN TEMANMU TELAH DATANG, JANGAN MEMBUATNYA MENUNGGU" teriakan jeonghan yang kurasa bisa di dengar oleh tetanggaku
Tentu saja aku tak akan membiarkan Eunbi menunggu sepertiku. Dengan cepat aku memasang sepatuku dan berlari keluar kamar, tak lupa mengambil tas selempang hitam yang melengkapi pakaianku hari ini.
Aku sangat berharap seungcheol melihatku saat ini.
Dengan terburu-buru aku masuk kedalam mobil Eunbi yang terparkir manis di halamanku. Saat masuk aku merapikan rambutku yang berantakan karena lari terlalu cepat. Tak lupa menyeka keringat yang bisa saja merusak riasanku
"Jadi kau ingin kemana?" Tanya Eunbi langsung ke inti.
"Kita ke Mall A saja, lebih sepi" aku tak suka berada di tengah keramaian itulah mengapa aku lebih memilih jalan di Mall yang biasanya sepi
"Seperti itu ide yang buruk, kita ke Mall B saja ya? Lebih lengkap" kata Eunbi hampir memohon. Tentu saja, Eunbi lebih suka tempat yang rame, katanya sih lebih asik.
Perdebatan kita tentang Mall yang akan dikunjungi pun akhirnya berakhir, dan aku tak sadar bahwa kita sudah sampai.
Aku mengingat kembali tempat ini. Sepertinya sudah lama aku tidak mengunjungi Mall ini. Kalau tidak salah terakhir kalinya saat aku berkencan dengan Seungcheol
Ya, aku berkencan dengannya disini 2 bulan yang lalu.
Aku pun tersenyum miring mengingat bahwa sudah lama sekali terakhir kali aku benar-benar pergi berdua dengannya.
Saat masuk di dalam Mall perdebatan kedua pun muncul. Tempat makan. Sungguh tidak bisakah hal seperti ini dibuat simpel saja?
Karena malas berdebat akhirnya aku dan Eunbi makan di tempat pilihannya dan memesan makanan. Tapi aku menemui hal yang ganjil dengan Eunbi yang terus menatap bagian belakangku, apa yang dia tatap?
Tanpa menanyakannya aku langsung memutuskan untuk melihat kebelakang. Apa sih hal menarik di belakangku? Tapi sebelum melihat jelas dia mengajakku berbicara
"Apa kau sudah menemui Seungcheol?" Tanya nya tiba-tiba. Sial, aku lupa menelponnya pagi ini.
"Ah iya untung saja kau mengingatkanku, aku keluar sebentar untuk menelponnya ya" kataku sambil berusaha berdiri dan membawa hpku untuk menelponnya
"Bisakah kau menelponnya sebentar saja? Aku yakin dia sedang sibuk sekarang" katanya dengan rasa gugup. Aku tak mengerti tapi sepertinya dia berusaha menahanku. Akhirnya aku melepas tangannya yang menahanku dan keluar dari tempat makan
Aku yang berada tepat di depan pintu keluar tidak sengaja di tabrak orang dari belakang. Aku pun spontan berbalik
"Ah maafkan aku, permisi" kata seorang cewe manis yang barusan menabrakku. Dengan sopan aku pun mengiyakan permintaan maafnya dan kembali berkutat dengan hpku, berusaha mencari namanya
"Ah apa kau baik-baik saja?"
Tapi kegiatanku terhenti mendengar suara yang sangat kurindukan. Aku tersenyum lebar sambil berbalik kebelakang, aku sangat bahagia melihat seungcheol, juga penasaran mengapa dia berada di tempat ini
Hingga aku sadar yang dia tanyakan bukanlah diriku.
•••
Hai haiiii
Aku baru sadar ternyata Eunbi belum di masukin ke cast so here you go~
Jangan lupa vote dan comment thanks!Kwon Eunbi as Hae in friend
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane
FanfictionArcane (Adj) secret, mysterious, understand only by a few Menjadi kekasih Choi Seungcheol tidaklah mudah. Hae in selalu berusaha tegar, bukan hanya di depannya tapi juga di depan semua orang ketika rumornya terus beredar. Berusaha menolak semua ce...