WM #4

6K 230 15
                                    


Pantai.

Menjadi tujuan Dirga membawa kekasihnya, Natalie, ke tempat yang biasanya orang akan menghilangkan penat ditempat ini. Pasir lembut yang membawa kenyamanan sendiri bagi penikmat surga keindahan ditambah gulungan ombak kecil yang cantik bergantian terjalin dalam warna biru muda. Apalagi berkunjung ke pantai dengan orang terkasih, lengkap sudah.

Dirga masih duduk dimotor, diikuti Natalie dibelakang melepas helm meneggakkan tubuhnnya agar melihat pemandangan indah didepannya. Area pantai yang mereka tuju memberi kemudahan bagi mereka yang akan membawa kendaraan terutama kendaraan roda dua untuk bisa masuk pada wajah pantai yang mana tidak boleh melewati pagar yang sudah ditetapkan. Dan begitulah mereka, bisa menikmati hamparan pemandangan disertai udara yang menyejukan ditambah suasana yang mendukung tidak ramai tidak juga sepi.

Dirga turun dari motor menahan helm diatas tangki agar tidak jatuh, tangan kanan ia gunakan membantu Natalie yang juga turun. Dirga melepas tangan dari helm bergantian meletakkan helm yang tadi kekasihnya pakai hingga benar.

"Mau makan atau langsung kesana?" Dirga mengarahkan dagu menuju tempat teduh dipinggir pantai dimana mereka dapat bersantai dibawah payung disertai kursi malas yang langsung menghadap ke pantai. Tentunya tempat harus disewa terlebih dahulu.

"Langsung ke pantai aja, aku belum laper soalnya." Natalie mengembangkan senyum melihat Dirga yang mengangguk tipis. Dirga menuntun tangan Natalie agar melompat dari pasir yang becek pada jalan yang mereka lewati. Melewati jalan pantai, melewati garis pembatas antara kendaraan dengan pantai, mereka langsung menuju tempat yang diinginkan.

Beberapa meter mereka berjalan, Dirga dan Natalie sudah sampai didepan warung yang ramai.

Rupanya disini bukan hanya penduduk lokal yang menikmati keindahan pantai tapi juga ada beberapa warga asing yang singgah. Contohnya sekarang, Natalie menyapukan pandangan ketika Dirga sibuk berbicara dengan pemilik warung ia melihat beberapa turis sedang duduk di warung itu, ada juga yang sedang bersantai pada kursi malas, dan yang membuat Natalie berfikir keras tatkala melihat diujung sana bergerombol pria dan wanita luar negeri sedang menikmati ombak dengan terjun langsung ke air tanpa malu menggunakan kebudayaan di negara mereka sendiri. Hanya menggunakan bahan kain untuk menutupi bagian tertentu.

Dirga mengusap lengan Natalie menyadarkan dirinya jika kekasihnya sudah selesai dengan urusan sewa menyewa tempat yang menjadi peristirahatan mereka. Dirga mengusap kursi santai yang akan Natalie duduki dari pasir basah yang akan mengotori pakaian bersih kekasihnya.

"Nggak papa, namanya juga pantai, ya pasti ada pasirnya." Ucap Natalie sembari mengulum senyum melihat kelakuan Dirga yang terlihat protektif itu. Setelah mengusap untuk Natalie dirinya pindah ke ke kursi samping melakukan kegiatan yang sama pada kursi yang diduduki.

"Itung-itung jaga kebersihan," Goda Dirga, meletakkan tas ke sandaran kursi menuju sepatu bertali yang ia lepas. Natalie melihat gerakan yang Dirga ciptakan, kakinya juga masih terbalut sepatu. Tak menunggu lama Natalie juga melepas sepatu meminggirkan jadi satu dibawah kursi dengan milik Dirga.

Natalie tersenyum malu saat menaikan kepala bertemu dengan kekasihnya, memilih menenggelamkan kaki dipasir abu-abu gelap serta pandangannya. Dirga berdiri menggeser duduk Natalie agar dirinya bisa duduk bersebalahan dengan kekasihnya, kursi malas yang satu ia gunakan untuk menyimpan barang mereka.

"Aku nggak kepikiran kalau kamu mau bawa aku tempat ini," Dirga melayangkan tangan mengusap surai hitam Natalie yang halus serta wangi. "Pantainya bagus, terakhir aku ke pantai kalau nggak salah waktu study tour SMA tapi pantainya juga nggak sebagus ini." Gumam Natalie terlihat senang berada ditempat seperti ini, setelah capai otaknya dipaksa untuk berfikir di kampus ia dapat menikmati segarnya pantai walau terik matahari tidak dapat mereka hindari hanya saja sekarang sudah beranjak sore jadi tidak terlalu panas menyengat. Anget-anget kuku,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang