Kalista tidak menyangka akan pindah sekolah
"Perkenalkan nama saya Kalista Develin Gunawan, panggil aja Lista. Pindahan dari SMA Tunas Bangsa Bandung".
Di SMA baru inilah ia akan menemukan tambatan hatinya, akankah sosok itu menjadi pelipur lara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
***
Hai
Kenalian gue Kalista Develin Gunawan biasa sapa Lista, seorang gadis SMA dari sekolah Tunas Bangsa yang baru saja naik kelas XI. Keluarga gue bisa dibilang cukup mapan dengan papa yang berkerja sebagai CEO, tapi seketika papa mengajak kami sekeluarga pindah walaupun alasan kepindahan itu tidak jelas hanya papa dan mama yang mengetahui dan otomatis semua kegiatan dan aktivitas kami juga akan berpindah di tempat lain.
"Kalista sayang mulai minggu depan kita pindah ke Jakarta ya "teringat ucapan mama tadi saat masuk ke kamar. Mendengar itu gue langsung beranjak dari kasur dan turun ke bawah menanyakan alasan kepindahan pada papa."Lah ngapain kita pindah pa ?".
Saat ku tanya papa hanya memberikan senyum berdiam sebentar dan langsung menjawab "Mau pindah aja" sesimpel itu kan alasannya. "Emang nanti kita bakal tinggal dimana ?".
"Tiga bulan pertama kemungkinan kita pindah ke tempat oma Dewi setelah rumah kita benar - benar beres baru kita pindah" oma Dewi adalah mama dari mama yang tinggal sendiri di Jakarta. "Kat tau ngga ma ?" mama menggeleng dengan artian belum.
"Sayang kita pindah ke Jakarta bukan hanya sebentar tapi selamanya, urusan perkerjaan dan sekolah kalian juga udah papa handle. Minggu depan kita pindah dan nanti malam papa kasi tiket pesawat kalian"saut papa dengan tangan yang memenang cangkir kopi.
Karna gue paling malas ngebantah omongan orang tua takut kualat akhirnya gue berserah diri, dan ngga mungkin juga gue bakal tinggal disini sendiri, tapi yang gue tau rumah ini nanti bakal dijual "Ya. Udah deh Lista ikut aja" jawab gue sambil berlalu pergi lari menuju ruang istimewa di rumah ini antara lain ya kamar gue sendiri.
"Kalau gitu kemasi barang barang mu secepatnya jangan sampai tertinggal satupun !" teriak papa dan ku jawab dengan berteriak juga "Iya papa !" dikira gue gak dengar apa.
Dua Minggu –
Satu minggu yang lalu setiba di rumah oma Dewi, gue yang baru tau papa memasukannya SMA Pangudi Luhur dan Katrina di SMP yang sama satu yayasan itu, yang tak jauh dari kediaman oma.
Dan
Hari ini hari pertama Kalista berada di SMA barunya
Yeee !!!.
langkah pertama gue wujudkan pada pagar sekolah ini cukup bagus eh bagus banget malah, kemudian gue berjalan menuju tugu yang menjadi pokok utama pendirian sekolah ini dan berada ditengah tengah lapangan disana tertulis pendiri, tahun dibangunnya dan lain lain.
Lama membaca gue gerasa ada yang ganjal dari tadi anak - anak Pangudi Luhur ngeliat gue aneh gini kayak liat setan padahal gue rasa kali ini gue udah tampil oke melebihi standar tapi kok mata mereka, ah udah lah biarin aja.
Langkah berikutnya gue lanjutkan ke ruangan kepsek sesuai pesan papa, dia bilang waktu gue udah nyampe sekolah ruang pertama yang gue tuju adalah ruangan kepsek setiba di sana gue langsung duduk tak lupa menyapanya.
Pak kepsek meminta seorang guru untuk mengantarkan gue menuju kelas baru, membuka ke kosongan dan kesunyian ini gue ambil alih membuka pembicaraan ke guru ini entah siapa namanya. "Maaf Ibu kalau boleh tau Ibu ngajar di mata pelajaran apa ya bu ? " kata gue dengan muka manis dan jangan lupakan wajah sok polos ini hehe.
"Saya guru biologi kelas X oh ya nanti kamu lurus aja lalu belok dari kiri ada tulissan XI MIPA B itu kelas kamu, saya mau ke toilet bentar tiba tiba ada panggilan alam" katanya sambil memegang perut pengen ketawa gue tapi harus jaga image haha. Mengingat Ibu guru Biologi tadi nyuruh gue jalan lurus ya lurus aja tapi jangan lupa belok kiri cari kelas gue, kalau ada kelas yang tulisan nya XI MIPA B itu kelas gue dan gue menemukannya.
Setibanya masuk ada seorang guru Perempuan yang tengah mengajar "Kamu murid baru ya" yang gue liat dari name tag namanya ibu Dinda. Gue hanya menganggukkan kepala "Perkenalan diri dulu baru duduk".
"Perkenalkan nama saya Kalista Develin Gunawan, Panggil aja Lista. Saya pindahan dari SMA Tunas Bangsa Bandung". Perkenalan diri pun berjalan lancar dan gue bisa duduk di meja tengah, tadi saat gue perkenalan sengaja gue pake kata 'saya' supaya terkesan baik tapi sebenarnya itulah aturannya menggunakan bahasa baku.
Eaaaaaaaa
Semua mata murid dari awal hingga istirahat mengarahkan kearah gue terus sempat risih tapi ya serasa jadi artis dadakan hahah tapi beda dengan seorang gadis yang duduk di pojok bangku deretan belakang tadi yang natap gue sinis seperti buronan polisi tapi ya gue sih hirau aja.
Mata gue melihat cowo yang tengah memegang jajanannya dan teringat saat mulai duduk di bangku kelas ini "Baik Kalista kamu bisa duduk dimeja itu bersamping dengan Dragon, Dragon angkat tangan mu" gue ngeliat satu cowo yang tadi diminta angkat tangan. *Y ampun ganteng*. "Nah Kalista kamu bisa duduk disitu" kata ibu Dinda. "Baik ibu terima kasih" kata gue dibalas senyum dari guru itu lalu lanjut melangkahkan kaki menuju meja Dragon dan saat pelajaran Dragon tak sungkan mengajak berbicara dan menurut gue dia lawan bicara yang asik senang sekali bisa masuk ke sekolah ini.
Hari ini hari pertama ini dimulai cerita dari masuk sekolah baru bertemu dengan teman, guru, sekeliling dan semua ini memiliki cerita tersendiri. Ini saatnya gue Kalista Develin Gunawan yang sudah resmi menjadi siswi Pangudi Luhur.