---CHAPTER 2: MUSUH ATAU TEMAN?---

8 2 1
                                    

Setelah kami menyadari kami tidak sendirian dan ada yang tidak beres disini,kami tetap melanjutkan perjalanan untuk mencari bagunan kosong untuk istirahat sambil tetap siaga akan segala hal yang mungkin terjadi.
  "Ya Tuhan,apa apaan semua ini?!" ucap Techno dengan suara yang agak parau,
  Kamipun melihat apa yang dilihat oleh Techno,iya,zombie yang menggunung,zombie nya memang sudah mati dengan sebilah besi menancap di tiap kepalanya,aku bertanya tanya,apa maksud orang yang melakukan ini?,itu ada di tengah kota,kami dengan bingung dan masih bertanya tanya pun meninggalkan tempat itu dan menuju suatu rumah yang sepertinya tidak ada zombie didalamnya. Kamipun masuk dan kami melihat banyak darah dimana mana,kalau ada darah hal buruk telah terjadi dan pasti akan terjadi lagi. Itu pikirku,kami pun berpencar untuk memastikan apakah semuanya aman atau tidak,rumah itu bergaya jepang modern dengan dapur di samping pintu masuk rumah itu berlantai 2 dan sepertinya 2 kamar,aku memeriksa dapur dan ruang televisi,Shround memeriksa kamar bawah dan toilet lantai bawah,Rangga dan Techno memeriksa lantai atas,Ben memeriksa diluar,lalu yang aku temukan adalah foto keluarga,dengan ayah yang berisi ibu yang lumayan cantik lalu anak kecil yang terlihat bahagia sekali kemudian sebuah walkie talkie genangan darah dan jejak kaki darah menuju ke lantai atas,tak lama kemudian walkie talkie itu menyala dan ada suara anak perempuan kecil.
   "Hey,hati hati dia ada di lantai atas" ucapnya seperti ketakutan.
    "Kamu ada dimana nak?" jawabku
    "Dirumah pohon,di halaman belakang"
   Akupun menengok keluar dan dia pun melambaikan tangan padaku aku juga membalas melambaikan tangan padanya. Lalu,di lantai atas terdengar suara teriakan dan suara tembakan,akupun kaget kemudian aku berlari kesana dan yang kulihat adalah mayat zombie ayah dan ibu yang ada di foto tadi,kemungkinan besar anak tadi adalah anak di foto juga. Dan suara teriakan kali ini datang dari luar,dan walkie talkie itu menyala.
    "TOLONG!!! SIAPA SAJA TOLONG!!!"
    Suara teriakan yang malang,aku langsung turun dan melihat 3 zombie salah satunya menyerang anak dalam rumah pohon itu dan yang lainnya menyerang Ben,aku pun menebas langsung kepala zombie itu,dan dia langsung tergeletak,kemudian aku berlari lagi menuju Ben untuk membantunya dan langsung ku tebas satu zombie itu dan Ben juga menebas zombie satunya. Setelah itu aku menghampiri anak kecil yang sedang menangis itu,
     "Hey hey sudah,tidak apa apa kamu aman sekarang" kataku sambil mengelus kepala anak itu,
     "I-iya terimakasih tapi yang didalam rumah adalah orang tua ku ...hiks"
     "Baiklah sudah tidak apa apa,mereka tidak akan senang kalau kamu bersedih,jadi sudah ya,jangan sedih"
     Diapun mengangguk sambil menyapu air matanya,
     "Siapa namamu nak?"
     "Rachel"jawabnya
     "Hey nama yang bagus,kenalkan aku Nagai," kataku sambil tersenyum.
     "Namamu juga bagus,seperti orang jepang hehehe" dia tertawa.
     Dia terlihat cantik dengan rambut hitam pekatnya yang menutupi mata kanan nya yang berwarna biru,jaket yang dilipat keataskan di kedua tangan nya,jaketnya berwarna biru tua,dengan hitam di beberapa bagiannya,dia memakai rok sekaligus juga celana dan sepatu sport keluaran terbaru sepertinya.
     Setelah cukup lama kami berbincang,tiba tiba muncul segerombolan zombie sialan,sontak aku berteriak dan memakai senjata AUG nya,kemudian teman teman lain menyuruhku untuk lari daripada menghadapi mereka. Yasudah aku simpan kembali senjata ku dan ku gendong Rachel,kami pun berlari sampai kami tiba di sebuah apotik,yang aku pikir pasti tempat itu tidak kosong,pintu depan nya dihalangi oleh pagar besi yang cukup kokoh dan digembok,aku pun coba memastikan apakah tempat itu kosong atau tidak.
     "Hallo? Ada orang dirumah?" kataku setengah berteriak.
     Kemudian ada orang yang mengintip keluar untuk melihat kami,
     "Bolehkah kami masuk? Tolonglah" kataku memelas
     "Baiklah ayo masuklah"
     Diapun mempersilahkan kami masuk dan didalam nya kami melihat kaca kaca yang dipaku dengan kayu,rak rak obat dijadikan penghalang untuk zombie. Disana juga kami melihat lelaki tadi. Dia berkulit hitam,memakai kemeja yang berlumuran darah,celana katun dan sepatu kantoran.
     "Hai,namaku Lee." ucapnya dengan suara yang berat.
     "Hai,aku Nagai,anak ini Rachel,tentara itu Ben,polisi itu Rangga,yang ilmuan itu Techno dan itu Shround." balasku.
     Tak lama kemudian kami mulai berbincang mengenai apa yang terjadi sebenarnya.
     "Aku melihat makhluk yang berbeda dengan para zombie itu,dia seperti monster dengan empat tangan dan sepasang kaki,ada juga seperti rambut dari kulit yang panjang,mungkin itu adalah sensor makhluk itu berwarna biru dengan beberapa makhluk yang seperti nya tapi lebih kecil bergerombol mengikutinya." kata Lee
     "Makhluk apakah itu sebenarnya Lee?" balas ku.
     "Entahlah tapi aku menyebutnya yang besar alpha dan yang kecil adalah delta."
     "Apa yang sebenarnya terjadi?! Sialan!"
     Ucapku kasar.

              --- TO BE CONTINUED ---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEATH EARTH : ZERO,BEGINNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang