3

39 6 1
                                    

Tepat seperti yang Aldhy bayangkan ketika mengirimkan pesan tersebut kepada mamanya. Lihat saja sekarang betapa hebohnya mama Aldhy sekarang. Ia datang cepat sekali bahkan saat Aldhy masih berada di alam mimpi, Zulfah, mama Aldhy berdecak melihat anaknya yang masih begitu nyenyak tak menyadari bahwa Zulfah telah berada dalam kamar sekarang.

Zulfah menyibakkan tirai kamar Aldhy membuat sinar matahari berlahan masuk membuat tidur Aldhy terganggu karena cahaya yang masuk menyilaukan matanya.

Aldhy yang merasa terganggu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, sedangkan Zulfah malah menarik-narik selimutnya yang membuat Aldhy membuat akhirnya menggeram kesal membuka mata.

Aldhy terkejut ternyata mamanyalah yang sedari tadi mengganggu tidur tenangnya.

"Mama ngapain jam segini udah dirumahku?"

"Hei! Kamu lupa atau apa anak nakal, kamu sendiri yang mengirimkan pesan kepada mama untuk dikenalkan pada salah satu anak dari teman mama" Aldhy tercengang dengan ucapan Mamanya.

"Mama gila! Ini baru pukul 6 dan mama telah dirumahku. Ayolah ma mana ada janji ketemuan pukul segini, yang ada orang berpikir aneh" Gerutu Aldhy menatap kesal mamanya.

Zulfah menyentil jidat anaknya yang sedang menggerutu "Tidak baik menggerutu pada orang tua sendiri" membuat Aldhy menutup mulutnya namun masih kesal kepada mamanya.

"Mama hanya ingin memastikan apa kamu serius dengan ucapanmu pada pesan yang kamu kirim semalam? Mama merasa dikit terkejut mendengarnya"

Aldhy menatap mamanya dan mengangguk mantap padahal hatinya sedikit ragu saat ini. Sepertinya Aldhy harus mengucapkan sedikit mantra yang dulu sering dilakukan Hara untuk membuat hatinya tenang, Ah sial! Lagi-lagi Aldhy memikirkan Hara.

"Ya sudah kalau kamu memang mantap untuk dikenalkan, mama akan mengenalkanmu pada satu gadis manis anak teman mama. Mama yakin kamu akan menyukainya"

"Iya jika dia bisa melebihi Hara" Batin Aldhy.

"Beri aku sedikit clue tentang dia, agar aku tak salah orang nantinya"

"Kamu gak perlu nyari lagi karena mama sudah memesan tempat disana. Kamu cukup sedikit bertanya disana. Oh ya, kamu nanti akan ketemuan di Caffe Silver"

Aldhy hanya mengangguk mendengarkan mamanya.

"Bagus, mama izin pulang papamu pasti tak tenang saat ini melihat mama gak ada dikasur saat ini"

"Mama gak izin lagi?" Aldhy membulatkan matanya mendengar yang dikatakan mamanya dan mamanya sekarang juga mengangguk.

"Mama pulang dulu, jangan sampai lupa. Nanti gadis manis tersebut akan menghubungimu untuk memberi tahu jam kapan kalian akan ketemu" Kata mamanya mengusap kepala anaknya yang masih terdiam meratapi nasib yang akan terjadi padanya akibat ulah mamanya dan meninggalkan kamar Aldhy.

Kebiasaan yang selalu dilakukan mamanya, meninggalkan rumah tanpa izin papanya. Tak jarang karena lupa, Handphone low, dan lainnya yang membuat papanya kelimpungan mencari dan Aldhy yakin setelah mamanya pulang maka aldhy akan segera mendengar suara yang mengeluarkan aura negatif dari papanya. Sepertinya kesialan memang sengaja menghampirinya pada pagi ini. Semoga harinya tak seburuk paginya yang harus mendengarkan ocehan papanya.

ReviensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang