22

4.4K 144 12
                                    

-

"Dia seorang monster. Dia memiliki kepribadian yg berbeda setiap hari. Kadang menyiksaku, kadang memperlakukan aku bagaikan seorang ratu. Dia gila"

***

" Kenapa Sena bisa seperti itu? Apa yg kau lakukan pada Sena? "

Andre mengernyit, lalu ia paham apa yg terjadi oleh tuan ya saat ini.

" Tuan. Tadi anda menyiksa nona Sena hingga pingsan. Lalu pada saat tuan memanggil saya, saya sudah melihat tubuh nona di penuhi cambukan, luka lebam, dan beberapa bercak darah tuan "

Ayah Sena berusaha mengingat apa yg ia lakukan oleh anak ya itu. Tetapi nihil, ia tidak bisa mengingatnya.

" Tapi aku tidak ingat Andre "

Andre tersenyum " Tuan. Seperti ya nyonya benar. Tuan lebih baik kita membawa Sena ke rumah sakit terlebih dahulu. Sebelum luka ya terinfeksi " ucap Andre lalu mulai menggendong tubuh mungil Sena

" Ah ya kau benar "

Lalu ke dua ya turun menuju garasi untuk membawa Sena ke rumah sakit.

Australia

" Bunda... Kenapa kita pergi ke Australia? "

" Karna ada urusan yg harus bunda selesai kan sayang " ucap bunda ya tersebut, sambil berjalan cepat keluar dari bandara itu

" Tapi bundaa... Sena... Sena... Masih kecil... Dan di urus ayah yg... "

" Tutup mulut mu Minhyun. Turuti perintah ibu mu, mengerti? "

Minhyun mengangguk. Ia cemas. Ia cemas dengan adik ya yg di rawat oleh ayah ya. Yg memiliki gangguan psikologis, hingga membutuhkan seorang psikolog yg handal untuk menangani ayah ya itu.

Minhyun sedang duduk bersama dengan bunda ya. Menunggu seseorang yg akan menjemput mereka. Minhyun yg bosan, memutuskan untuk pergi ke toko roti sebentar untuk membeli pastry coklat kesukaannya.

" Bunda... Minhyun ingin pergi untuk membeli pastry coklat boleh? "

Bunda ya menoleh " Boleh, tapi hati-hati ya sayang "

Minhyun mengangguk, lalu mulai berjalan ke toko pastry tersebut.

" Uumm... Permisi tuan "

" Ya kenapa? "

" Aku ingin membeli pastry coklat dan beef ya "

Pelayan tersebut mengangguk. Lalu mulai mengambil pesanan milik Minhyun.

" Ini nak. Total ya menjadi 20 dollar "

Minhyun mengeluarkan uang ya. Lalu segera pergi dari toko tersebut sembari membawa pastry ya tersebut.

Ia berjalan sembari memakan 1 potong pastry kesukaannya. Sampai ia berhenti pada 1 depan toko yg membuat ya terkadang trauma sampai sekarang.

DOR!

deg!

Jantungnya berhenti seketika pada saat mendengar suara pistol yg nyaring dari kuping ya. Ia terdiam. Kaki ya lemas. Pastry ya jatuh.

Mistake || Kang Daniel 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang