Prolog

152 29 7
                                    

"Aku mau kita putus!" ucapan itu begitu saja keluar dari mulutku.

Entah apa yang dipikirkan oleh alam saat itu. Puluhan bunga sakura berguguran jatuh seperti cinta kita.

Kau hanya bisa diam lalu tersenyum dan meninggalkanku. Aku tahu bahwa kamu hanya berpikir itu emosi sesaatku.

"Aku serius, aku mau kamu melupakan aku selamanya! Gomen (maaf)," teriakku padamu lantas meninggalkanmu.

Kini ketika kau benar-benar melupakanku dan semua tentang kita.

Salahkah bila kini aku menginginkanmu lagi?

Menginginkan kamu mengingatku, dan tetap menjadi milikku.

Ya, mungkin aku adalah orang yang paling egois di dunia ini. Dengan memaksa pada alam untuk memberimu memori tentangku. Meminta musim untuk terus semi tanpa datangnya musim gugur.

Lalu kau menghilang begitu saja, hilang bersama bayangan matahari di musim dingin. Dan aku mulai mencarimu, entah kau ada di belahan bumi mana. Dan aku masih menunggumu. Meski saat kumenemukanmu kau benar-benar dingin padaku, sedingin es di kutub utara.

Dan Ra....
'Aku merindukanmu'



Spring in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang