2. Mereka

22 4 2
                                    

Sesampainya di Mall mereka berkeliling menyusuri beberapa lantai. Sampai di depan gramedia. Viona terhenti karena melihat sesosok perempuan yang tidak asing di matanya. Bersama seorang laki laki yang tak asing di mata Viona juga.

"Dek ayok keliling lagi. Ngapain berhenti di sini .coba" Ujar Bang Vian mengagetkan Viona yang sedang melihat 2 insan yang ada di dalam gramedia

"Eh bang. Gue pengin liat liat buku. Temenin dong" Jawab Viona gugup

"Hmm" Jawab Bang Vian dengan tatapan malasnya

Viona pun memasuki gramedia dan disusul oleh Bang Vian yang berada tepat di belakangnya. Namun, Bang Vian memilih untuk duduk dipojokan ruangan tersebut sambil mengeluarkan iphone nya. Viona mendekati mereka dan berpura pura memilih milih buku. Tujuan Viona hanya ingin melihat lebih jelas dua orang itu

Ketika Viona ingin berbalik badan menghampiri Bang Vian. Tiba-tiba
Brukkk

"Eh sory ngga sengaja" Ujar Viona gugup setelah menabrak tubuh jangkung seorang lelaki yang tidak jauh tinggi dari Viona. Tapi tetap saja Viona mendongak ke atas jika akan melihat mukanya

Lelaki tersebut hanya memandang sebelah mata dan tidak melontarkan satu kata pun dari mulutnya

"Eh yang salah siapa coba! Untung gue sabar!" Ujar Viona lagi penuh dengan emosi

Lelaki tersebut tidak menggubris sedikit pun ucapan dari Viona. Dia hanya berjalan santai menghampiri sesosok perempuan yang sedang mengantre di kasir untuk membayar bukunya

"Ih ngeselin banget sumpah! Ada aja orang yang mau sama dia!" Gerutu Viona sampil melirik sekian kalinya ke arah mereka

Ketika perempuan itu sudah menyelesaikan transaksi pembayarannya, mereka melangkahkan kakinya untuk pulang

"Mau pulang?" Tanya lelaki itu

"Makan dulu lah. Laper gue" Jawabnya

"Yaudah yuk" Jawab lelaki itu sambil menggandeng tangan cewenya

Viona mendengar percakapan yang mereka bicarakan. Viona bermaksud untuk membuntuti mereka. Jahat emang ya:v

Viona menghampiri Bang Vian yang tengah duduk asik memainkan benda pipih di tangannya dan langsung mengajaknya untuk makan. Bukan untuk makan si. Tepatnya untuk membuntuti mereka

"Bang. Makan yuk. Gue laper" Ujar Viona

"Gajadi beli buku? Gajelas amat si lu" Oceh Bang Vian

"Kapan-kapan aja. Sekarang kita makan ayok. Gue laper" Ujar Viona gugup

"Hmm" Jawab Bang Vian datar sambil mengikuti langkah kaki adiknya yang super duper ribetnya minta ampun

Viona memilih menduduki tempat yang tidak jauh dari mereka. Biar bisa nguping kali ya hwhw

Bang Vian hanya menduduki tempat yang telah dipilih oleh adiknya. Ia langsung mengeluarkan benda pipih dari saku celananya

"Mau pesen apaan Bang?" Tanya Viona

"Samain aja kaya lu" Jawab Bang Vian yang masih asik dengan benda kecil di tangannya

"Ramen aja yaa" Ujar Viona

"Gamau ah. Yang lain dong" Jawab Bang Vian

"Idih. Katanya tadi samain aja. Gajelas banget ih" Ketus Viona

"Nasi goreng spesial aja. Minumnya es lemon tea aja" Ujar Bang Vian

"Oke" Jawab Viona singkat sambil memesan makanan untuk dirinya dan abang tercintanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Es Dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang