Paper Plane (Aoi Satsuki X Yuki Wakaba)

202 9 3
                                    

Mimin disini~~~ baru kali ini aku nulis PC nya Aoi dan Wakaba. Ya, seperti yang kalian tau, kali ini, ceritanya adalah....

                 Paper Plane

Dimainkan oleh: Aoi Satsuki X Yuki Wakaba

Happy Reading!!

》》》》》》》》》》》》》》

"Andai saja, aku punya teman yang mengerti diriku apa adanya selain Arata..." gumam seorang pemuda bersurai pirang yang tengah berdiri di pagar atap sekolah.

Lalu....

Tuk!

Ia melihat sebuah pesawat kertas yang jatuh dari langit karena tertiup angin kencang.

Ia mengambil pesawat itu dan ditemukan sebuah surat di dalamnya.

Ia pun membukanya dan membacanya.

Matanya pun terbelalak kaget saat ia membaca surat itu. Rasa ingin tahu, itulah yang dipikirannya saat ini.

Ia pun melihat langit biru yang berada di hadapannya.

"Yuki Wakaba ya...".































"Wakaba-chan! Ayo pulang!" Teriak seorang gadis bersurai orange kepada gadis bersurai biru yang tengah melamun di salah satu jendela sekolah.

"Ah, iya! Tunggu aku, Chisa!!" Teriak Wakaba.

'Kayaknya pesawat kertasku terbang ke atap deh...ko bisa ya? Ah sudahlah...' pikir Wakaba seraya berlari ke Chisa.

"Tadi kamu ngapain?" Tanya Chisa.

"Hah? Ga ngapa-ngapain kok!" Jawab Wakaba.

"Heee....."

"...nee Chisa...." panggil Wakaba.

"Ya?"

"Apakah kamu pernah melihat, pemuda berumur xx yang bersurai pirang, mata berwarna biru langit, pintar masak, dan berwajah ouji ?" Tanya Wakaba.

"Emm...kayaknya pernah deh..." jawab Chisa.

"D-DIMANA?" Teriak Wakaba tiba-tiba.

Chisa kaget karena Wakaba tiba-tiba teriak.

"Ah, maaf...dimana kamu melihatnya?" Tanya Wakaba lagi.

"Seingatku sih...di atap. Soalnya saat aku buka pintu atap, aku melihatnya sedang menikmati angin sembari tersenyum. Ciri-cirinya mirip seperti yang kau bilang Wakaba. Mungkin, dia masih di sa.....na.....".

Chisa baru menyadari atas ketidakadanya Wakaba.

'KALAU BEGITU TADI AKU NGOMONG SAMA SIAPA?!'.











































Wakaba berlari tergesa-gesa ke arah atap. Butuh 20 menit jika ingin ke atap jika jaraknya dari tempatnya bersama Chisa tadi.

Sesekali, Wakaba menabrak tembok atau terjatuh dari tangga karena tergesa-gesaannya. Memori kenangan 8 tahun yang lalu mulai tergiang-giang di kepalanya.
















































"Ouji-chan!Tolong aku!!"

Wakaba menangis di depan gubuk kecil yang berada di tengah hutan. Badannya tergores akibat terkena ranting-ranting dan duri di antara semak-semak dan pohon. Bahkan, salah satu lukanya ada yang berdarah.

"Wakaba-chan!!!".

Suara teriakan pemuda yang dikenalnya itu terdengar ditelinganya. Tak lama kemudian, sang pangeran yang ditunggunya menemukannya dan memeluknya.

"Wakaba-chan!! Maafkan aku!! Aku...aku sudah meninggalkanmu sendirian hingga tersesat...Maafkan aku, ini semua salahku..." ujar pangeran itu sembari memeluk Wakaba.

"Iya...terima kasih sudah peduli padaku....Aoi-san....".


























































Bruukk!!!

Wakaba terjatuh ke lantai karena ia baru saja menubruk seseorang. Ia pun segera berdiri dan meminta maaf.

"Maaf!! Aku tidak sengaja!!".

"...kamu..."

"Eh?"

Sepertinya sebuah takdir sudah diatur untuk Wakaba agar ia bisa bertemu kembali dengan pangerannya.

Mereka saling berpandangan. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Akhirnya, sang pangeran pun mulai berbicara,

"Langit biru, itulah warna kesukaannya. Persis seperti warna matanya yang bercampur antara biru langit dan biru muda. Seakan-akan, langit biru adalah dia. Perpisahan memutuskan benang merah kita. Apakah aku masih bisa bertemu denganmu? Aoi Satsuki?".

Mata Wakaba terbelalak. Kata-kata yang keluar dari mulut sang pangeran membuatnya ingin menangis. Kata-kata itu...

"Itu kata-kata yang kamu ucapkan saat kita berpisah kan?".

Ya, kata-kata itu...adalah kata-kata terakhir untuk sang pangeran tercintanya saat ia pindah rumah. Tak disangka, ia bisa bertemu lagi dengannya.

"Kamu Wakaba-chan kan?".

Wakaba mengangguk pelan. Air matanya yang sedari tadi ia tahan keluar membasahi pipinya.

"Aoi-san...sungguh sebuah takdir kita bisa bertemu disini ya?" Tanya Wakaba.

Aoi tersenyum tipis. Ia pun menenpelkan bibirnya pada bibir Wakaba.

Awalnya, Wakaba terkejut. Tapi, ia perlahan menerimanya. Ciuman semakin dalam sehingga membuat nafas Wakaba menipis.

Wakaba pun mendorong Aoi dengan pelan agar Aoi melepaskan ciumannya.

Aoi melepaskan ciumannya dan tersenyum tipis kembali.

"I love you, Wakaba-chan..."






Bonus:

Chisa sedang mengintip Wakaba dan Aoi lewat pertikungan dekat tangga.

'Wakaba, ternyata dia punya pujaan hati yang tersembunyi toh...' pikir Chisa.

"Chisa? Kenapa kamu disini?" Arata nongol.

"Ssssssttttt!!!!!! Aratacchi! Suaramu terlalu keras!" Bisik Chisa sambil meletakkan telunjuknya ke mulutnya.

"Oh...emang kenapa?" Bisik Arata.

"Liat aja tuh di tangga pada mesraan..." balas Chisa.

Arata pun melihat ke arah tangga dan melihat Aoi serta Wakaba sedang melakukan adegan kiss.

'...apa lebih baik kucabut aja ya?'

《《《《《《《《《《《《《《

Waaaaiiiii!!!!! Sudah selesai chapter tentang Aoi sama Wakaba!!!! Maaf ya kalo ceritanya gaje dan ada typo.

Btw, makasih untuk sahabat mimin yang telah mendukung mimin. Moga aja, sahabat mimin bisa laku ceritanya/emang dagangan?.

Udah itu aja pesan dari mimin. Ditunggu ya, cerita tentang Rui dan Yuno. Bye!!!

Couple Tsukiuta The AnimationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang